Dunia tidak Mampu Menampung Pemberian Allah kepada Hamba-Nya

Allah SWT akan membalas semua amalan para hamba­-Nya yang mukmin.

Pixabay
Ilustrasi Surga
Rep: Fuji E Permana Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Syekh Ibnu Athaillah as-Sakandari dalam kitab Al-Hikam menyampaikan bahwa Allah SWT menciptakan akhirat agar bisa memberikan balasan yang baik untuk orang-orang yang beriman. Sebab dunia tidak mampu menampung sesuatu yang ingin Allah SWT berikan kepada orang-orang beriman.

"Allah SWT menciptakan negeri akhirat sebagai tempat pembalasan bagi para hamba-Nya yang beriman, karena negeri ini (dunia) tidak akan mampu menampung sesuatu yang ingin Allah SWT berikan kepada mereka. Selain itu, Allah SWT juga ingin memuliakan mereka, yaitu dengan tidak memberikan balasan kepada mereka di negeri yang tidak abadi ini." (Syekh Ibnu Athaillah, Al-Hikam)

Allah SWT akan membalas semua amalan para hamba­-Nya yang mukmin dan menjalankan semua perintah-Nya di akhirat kelak. Di sana, mereka akan merasakan segala jenis kenikmatan. Rumah yang luas dan indah, makanan yang enak, dan minuman yang menyegarkan.

Siapapun yang merasakannya, mereka tidak akan pernah merasa lapar atau haus selama-lamanya. Tidak ada aturan dan ikatan yang mengikat mereka lagi. Mereka bebas melakukan apapun yang dilarang selama di dunia. Surga adalah sarang kebaikan.

Allah SWT sengaja membalas amalan mereka di akhirat. Sebab dunia ini tidak akan mampu menampung nikmat-nikmat yang akan Dia berikan kepada hamba-Nya. Kamu tidak akan mampu menghitung dan mendetail nikmat yang ingin diberikan Allah SWT kepada para hamba-Nya.

Baca Juga

Ibarat tabungan, pahala...

Ibarat tabungan, maka pahala itu adalah uang yang akan kamu ambil tunai hasilnya di akhirat kelak. Dunia ini hanyalah negeri fana. Tidak ada yang abadi di dunia ini.

Jika Allah SWT membalas para hamba-Nya di dunia ini, tentu nikmat yang diberikan-Nya tidak akan abadi. Nikmat itu akan hancur bersama hancurnya seluruh materi pada hari kiamat kelak.

Oleh karena itu, Allah SWT menundanya sampai hari akhirat kelak. Saat itu, yang ada hanyalah kehidupan abadi. Jikalau kamu menginginkan khamar maka kamu akan men­dapatkannya.

Hanya saja, antara khamar dunia dengan kha­mar surga ada perbedaan rasa yang sangat luar biasa. Khamar dunia membuat kamu mabuk, sedangkan khamar surga membuat kamu ketagihan dan merasakan kenikmatan yang luar biasa. Dunia adalah ladang amal, sedangkan akhirat adalah ladang pembalasan.

Hal ini dijelaskan Syekh Ibnu Athaillah as-Sakandari dalam kitab Al-Hikam dengan penjelasan tambahan oleh Penyusun dan Penerjemah Al-Hikam, D A Pakih Sati dalam buku Kitab Al-Hikam dan Penjelasannya yang diterbitkan penerbit Noktah tahun 2017.

 
Berita Terpopuler