Pakar Geografi Militer Sebut Perang Darat Israel-Hamas Bagai Permainan Kucing dan Tikus

Israel berencana melancarkan serangan darat ke Jalur Gaza.

EPA-EFE/MARTIN DIVISEK
Unit artileri Israel menembaki daerah sepanjang perbatasan dengan Gaza, Israel selatan, Rabu (11/10/2023).
Rep: Rizky Jaramaya Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Israel diperkirakan akan melancarkan serangan darat besar-besaran ke Gaza. Namun hingga saat ini Israel belum mengungkapkan kepastian jadwal serangan darat tersebut.

Serangan darat ke Gaza diprediksi akan rumit. Gaza merupakan salah satu daerah yang paling padat penduduknya di dunia, dengan hampir 5.500 penduduk per meter persegi. Jalanan yang padat dan sempit cenderung memaksa pertempuran dilakukan dengan tangan kosong.

Seorang pakar geografi militer menjelaskan bagaimana kondisi fisik Jalur Gaza dapat mempengaruhi pertempuran apa pun. Seorang profesor di Departemen Geografi dan Lingkungan Hidup di Universitas Villanova di Pennsylvania, Francis Galgano, menggambarkan Gaza sebagai wilayah pesisir yang pada dasarnya datar, sangat urban dan memiliki terowongan berat, yang serupa ukurannya dengan Kota Philadelphia.

Dalam pandangan Galgano, serangan darat Israel yang akan datang akan menjadi kekacauan. Dia memperingatkan serangan darat militer Israel akan menjadi "permainan kucing dan tikus" yang sangat berbahaya dalam peperangan perkotaan, yang memiliki elemen bawah tanah yang sangat unik.

Baca Juga

Jalur Gaza adalah wilayah sempit yang diapit oleh Israel, Mesir, dan Laut Mediterania.  Ini adalah salah satu tempat terpadat di dunia, dengan lebih dari 2 juta orang hidup dalam penjara terbuka.

“Geografisnya adalah bahwa (pasukan Israel) akan memisahkan Gaza dari wilayah lain di negara itu dan kemudian mereka akan pindah ke Kota Gaza dan kemudian terjadi peperangan perkotaan,” kata Galgano, yang pensiun dari  Angkatan Darat AS pada 2007 setelah 27 tahun bertugas di unit tank dan kavaleri.

Dari sudut pandang militer, Galgano mengatakan, lingkungan operasional pasukan Israel di Gaza adalah jalan-jalan kota yang padat, gedung-gedung tinggi, ruang bawah tanah dan jaringan terowongan bawah tanah di wilayah geografis yang sangat padat. Seperti halnya perang infanteri, artileri, dan angkatan udara, hal ini juga menjadi perang ahli geologi.

"Informasi geologi menjadi penting karena Anda mencoba mencari tahu formasi batuan,” kata Galgano kepada CNBC.

"Di mana terowongannya? Bagaimana kita menemukannya? Menggunakan radar penembus tanah dan apa yang bisa kita lakukan untuk menghancurkannya daripada harus mengirim tentara ke sana dengan kondisi yang sangat berbahaya," ujar Galgano.

Galgano mengatakan, salah satu aspek menarik dari invasi Israel yang sering diabaikan adalah geologi dan peperangan kini menjadi penghubung dalam operasi semacam ini. Komunitas intelijen Israel percaya, banyak dukungan dan pendanaan yang diberikan dunia kepada masyarakat Gaza untuk membangun kembali Gaza setelah perang sebelumnya. Hamas yang menguasai Gaza menginvestasikan pendanaan dengan membangun sistem terowongan dan bunker yang rumit.

Galgano mengatakan, pertahanan terbaik Hamas terhadap serangan darat Israel yang akan datang adalah dengan tetap berada di bawah tanah dalam sistem terowongan yang telah mereka bangun. Menurut Galgano, perang darat antara Israel dan Hamas adalah pertempuran yang sangat unik karena adanya titik temu antara geologi dan peperangan.

"Jadi menurut saya ini akan menjadi kunci dari semua ini. Mungkin di sinilah mereka menyembunyikan sebagian besar sandera, di sanalah perbekalan, dan senjata mereka disembunyikan, dan pos komando akan disembunyikan di bawah sana," kata Galgano.

Israel akan bunuh sebanyak mungkin anggota Hamas ...

Orang Israel Tahu Soal Geologi Daerah

Galgano mengatakan, ada banyak diskontinuitas di bawah tanah, serta terdapat lapisan serpih dan batu pasir. Ini semua adalah lapisan dengan kepadatan berbeda dan dapat meningkatkan atau menurunkan radar penembus tanah atau sistem penginderaan jarak jauh lainnya yang digunakan sebagai pendeteksi.

“Ini benar-benar permainan kucing dan tikus. Orang-orang Israel mengetahui kondisi geologi daerah tersebut dan pada akhirnya, itu adalah perbatasan yang terbatas dan hanya ada sedikit tempat yang benar-benar merupakan kawasan utama untuk pembuatan terowongan. Jadi, saya pikir pada akhirnya Israel akan dapat mengendalikan hal ini tetapi mereka harus berusaha keras," kata Galgano.

Sementara itu, mantan kepala Dewan Keamanan Nasional Israel mengatakan kepada CNBC, serangan darat diperlukan karena jaringan terowongan bawah tanah Hamas yang rumit. “Setelah operasi tersebut, Hamas sebagai sebuah organisasi tidak akan ada di Jalur Gaza, kami akan membunuh sebanyak mungkin anggotanya, dan kami akan menghancurkan setiap fasilitas organisasi tersebut,” kata Yaakov Amidror, pensiunan mayor jenderal dan mantan  penasihat keamanan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

“Kita harus menghancurkan Hamas di lapangan untuk menemukan anggota Hamas di dalam terowongan bawah tanah, di lubang-lubang, di markas mereka,” kata Amidror.

 
Berita Terpopuler