Joe Biden: Langkah Israel Okupasi Gaza akan Jadi Kesalahan Besar

Pertempuran terbaru antara Israel dan Hamas pecah pada 7 Oktober lalu.

AP Photo/Evan Vucci
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden berbicara di Ruang Makan Kenegaraan Gedung Putih di Washington, tentang perang antara Israel dan Hamas,
Rep: Kamran Dikarma Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan, setiap tindakan Israel yang bertujuan mengokupasi kembali Jalur Gaza bakal menjadi kesalahan besar. Hal itu disampaikan menyusul adanya wacana bahwa Israel akan meluncurkan operasi darat ke wilayah yang diblokade sejak 2007 tersebut.

Baca Juga

“Saya pikir itu adalah kesalahan besar,” ujar Biden ketika ditanya program berita CBS 60 Minutes tentang apakah dia akan mendukung pendudukan apa pun di Gaza oleh Israel, Ahad (15/10/2023).

Biden menegaskan bahwa kelompok Hamas yang mengontrol Jalur Gaza tidak mewakili seluruh rakyat Palestina. Kendati demikian, Biden mendukung aksi penumpasan Hamas. Washington telah menunjuk Hamas sebagai organisasi teroris asing sejak Oktober 1997.

Dalam wawancara CBS 60 Minutes, Biden pun sempat ditanya apakah ada kemungkinan AS mengerahkan pasukannya untuk membantu Israel dalam pertempuran. “Saya rasa hal itu tidak perlu,” ujar Biden menanggapi pertanyaan tersebut.

“Israel memiliki salah satu kekuatan tempur terbaik di negara ini. Saya jamin kami akan menyediakan semua yang mereka butuhkan,” kata Biden menambahkan.

Meski menunjukkan dukungan kepada Israel, Biden tetap menyuarakan pentingnya solusi dua negara untuk mengakhiri konflik Israel-Palestina. “Perlu ada otoritas Palestina. Perlu ada jalan menuju negara Palestina,” ucapnya.

Seorang pejabat senior AS mengungkapkan bahwa Biden sedang mempertimbangkan berkunjung ke Israel dalam beberapa hari mendatang. Sebelumnya Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken sudah terlebih dulu melawat ke Israel. Lawatannya bertujuan untuk menunjukkan dukungan Washington terhadap Tel Aviv atas pertempurannya melawan Hamas.

Pertempuran terbaru antara Israel dan Hamas pecah pada 7 Oktober lalu. Hingga berita ini ditulis, warga Israel yang tewas akibat serangan Hamas telah mencapai sedikitnya 1.400 orang. Sementara jumlah korban meninggal di Jalur Gaza sudah menembus 2.750 jiwa.

 
Berita Terpopuler