Pengakuan Mentan dan Polda Metro Soal Dugaan Pemerasan Pimpinan KPK Serta Bantahan Firli

Firli membantah telah menerima uang 1 miliar dolar Singapura dari Mentan SYL.

Republika/ Dessy Suciati Saputri
Mentan Syahrul Yasin Limpo usai menyambangi Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Kamis (5/10/2023).
Rep: Ali Mansur, Flori Sidebang Red: Agus raharjo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Polda Metro Jaya membenarkan pihaknya tengah mengusut kasus dugaan tindak pemerasan yang dilakukan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Pimpinan KPK diduga melakukan pemerasan dalam penanganan kasus korupsi di Kementerian Pertanian tahun 2021.

Kasus dugaan pemerasan ini diusut atau ditangani Subdit Tipikor Direktorat Resere Kriminal Khusus Polda Metro Jaya. Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak mengaku pihaknya menerima pengaduan masyarakat terkait dugaan pemerasan oleh pimpinan KPK pada 12 Agustus 2023.

“Pengaduan masyarakat terkait dengan adanya dugaan tindak pidana korupsi berupa pemerasan yang dilakukan oleh pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi dalam penanganan perkara di Kementerian Pertanian tahun 2021,” ujar Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (5/10/2023).

Ade Safri mengatakan, setelah menerima aduan masyarakat, pihak penyidik melakukan upaya-upaya untuk menelaahnya. Lalu pada 15 Agustus 2023, pihaknya menerbitkan pengumpulan bahan keterangan (pulbaket).

Baca Juga

Selanjutnya tanggal 21 Agustus 2023, telah diterbitkan surat perintah penyelidikan. Surat ini untuk menindaklanjuti kasus dugaan pemerasan yang dilakukan pimpinan lembaga antirasuah terhadap pihak Kementerian Pertanian tersebut.

“Sehingga tim penyelidik Subdit Tipikor Direktorat Resere Kriminal Khusus Polda Metro Jaya melakukan serangkaian penyelidikan untuk menemukan apakah ada peristiwa pidana yang terjadi dari dugaan tindak pidana yang dilaporkan yang dimaksud,” ujar Ade Safri.

Selanjutnya dilakukan serangkaian kegiatan klarifikasi atau permintaan keterangan dari beberapa pihak. Pemeriksaan dilakukan mulai 24 Agustus 2023 sampai 3 Oktober 2023, dan terakhir pada hari ini, Kamis (5/10/2023).

Surat pemanggilan untuk sopir Mentan SYL beredar...

Pada hari ini, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mendatangi Polda Metro Jaya untuk memberikan keterangan terkait kasus pemerasan yang dilakukan oleh pimpinan KPK. “Tadi rekan-rekan media sudah mengetahui semua, bapak Mentan sore tadi tiba di ruang riksa SubditTtipikor Dirreskrimsus Polda Metro Jaya untuk memberikan keterangan atau klarifkasinya,” kata Ade Safri.

Sebelumnya, sopir pribadi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo bernama Heru dikabarkan dipanggil penyidik Ditreskrimsus Polda Metro Jaya terkait kasus dugaan pemerasaan yang dilakukan pimpinan KPK. Surat panggilan tersebut beredar luas di kalangan awak media.

Namun Polda Metro Jaya masih belum memberikan komentar terkait beredarnya surat panggilan sopir pribadi SYL tersebut. Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto tidak berkenan diwawancara terkait surat panggilan tersebut, begitu juga dengan Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Kombes Ade Safri Simanjuntak. Padahal biasanya Ade Safri selalu berkenan dimintai tanggapan terkait isu-isu terkini.

Surat panggilan yang beredar tersebut bernomor Nomor:B/10 339 MII/RES.3.3./2023/Ditreskrimsus diperuntukkan kepada sopir pribadi Mentan SYL tersebar di kalangan awak media. Dalam surat itu, Heru diminta menemui penyidik pada Senin 28 Agustus 2023 pukul 09.30 WIB di ruang pemeriksaan Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya.

Dalam surat itu, dijelaskan bahwa pemanggilan yang bersangkutan diminta memberikan klarifikasi terkait dengan kasus yang sedang ditangani oleh Subdit V Tipidkor Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya. Subdit V Tipidkor Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya sedang melakukan penyelidikan dugaan tindak pidana korupsi berupa pemerasan yang dilakukan Pimpinan KPK dalam penanganan perkara di Kementan Tahun 2021.

"Untuk kepentingan proses penyelidikan, dimohon kepada saudara untuk hadir guna memberikan keterangan," dikutip dari surat panggilan yang Surat panggilan itu juga telah ditandatangani oleh Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak pada 25 Agustus 2023.

Mentan jelaskan dugaan pemerasan ke Polda Metro...

Sementara, Mentan SYL sendiri akhirnya mendatangi Polda Metro Jaya pada Kamis (5/10/2023) siang. Namun, Mentan SYL baru memberikan keterangan kepada pers di Nasdem Tower, Jakarta, Kamis petang. Syahrul Yasin Limpo mengaku kedatangannya ke Polda Metro Jaya dalam rangka menyampaikan keterangan pengaduan masyarakat (dumas) tertanggal 12 Agustus 2023.

"Salah satu yang saya selesaikan hari ini adalah mendatangi atau diminta oleh Kapolda (Metro) Jaya untuk menyampaikan keterangan-keterangan, dan tentu berbagai hal yang berkait dengan dumas 12 Agustus 2023," kata Syahrul Yasin Limpo.

Aduan masyarakat tersebut, kata Limpo, berkaitan dengan dugaan pemerasan. Namun, dia tidak menjelaskan lebih lanjut perihal dugaan pemerasan yang dimaksud. "Yang terkait dengan hal-hal yang dilaporkan oleh masyarakat berkait dengan terjadinya pemerasan dan lain-lain sebagainya," ujar Limpo.

Ia menyebut dirinya diperiksa selama sekitar tiga jam oleh pihak kepolisian. SYL pun mengaku telah memberikan seluruh pengetahuannya terkait perkara itu. "Semua yang ditanyakan terkait dumas 12 Agustus 2023 itu saya sudah sampaikan seterang-terangnya, sepemahaman saya, dan apa yang saya ketahui tentang itu," kata dia.

Kendati demikian, Yasin Limpo tidak memerinci lebih lanjut menyoal substansi pemeriksaan di Polda Metro Jaya tersebut. "Saya kira itu yang saya bisa sampaikan, dan keterangan lain silakan tanya kepada Polda," ucap dia.

Pada konferensi pers itu, Yasin Limpo turut meminta waktu untuk beristirahat. Pasalnya, ia merasa telah melakukan perjalanan panjang setelah kepulangannya dari perjalanan dinas ke Eropa.

 

Ketua KPK Firli Bahuri menyampaikan keterangan pers penahanan Mantan Wali Kota Bima Muhammad Lutfi di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (5/10/2023). - (Republika/Putra M. Akbar)


Firli soal sejumlah uang dari Mentan SYL...

Di sisi lain, Ketua KPK, Firli Bahuri membantah dugaan pemerasan oleh Pimpinan KPK dalam menangani kasus rasuah di Kementan. Firli memastikan, tudingan itu tidak pernah dilakukan oleh dirinya maupun koleganya di KPK.

"Hal tersebut tidak benar dan tidak pernah dilakukan oleh Pimpinan KPK," kata Firli kepada wartawan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Kamis (5/10/2023).

Selain itu, Firli juga membantah kabar yang menyebutkan dirinya menerima sejumlah uang dari Mentan Syahrul Yasin Limpo (SYL) terkait pengusutan kasus di Kementan. Firli mengeklaim, hal itu tidak pernah terjadi.

Sebelumnya beredar isu yang menyebutkan Firli dan Mentan SYL bertemu dalam suatu kegiatan bulutangkis di wilayah Mangga Besar, Jakarta. Dalam pertemuan itu, diduga ada sejumlah uang yang diberikan Mentan SYL kepada Firli. Firli mengakui, dirinya memang kerap kali berolahraga bulutangkis. Namun, ia memastikan isu mengenai pemberian uang terhadap dirinya tidak pernah terjadi.

"Tempat itu adalah tempat terbuka, jadi saya kira tidak akan pernah ada hal-hal orang bertemu dengan saya atau apalagi kalau seandainya ada isu bahwa menerima sesuatu sejumlah satu miliar dolar (Singapura), itu saya baca iya kan. Saya pastikan itu tidak ada, saya pastikan tidak ada," tegas Firli.

Mantan Kabaharkam Polri ini justru menuding ada pihak yang sengaja memanfaatkan namanya untuk melakukan penipuan. Firli mengeklaim, kejadian seperti pernah terjadi terhadap pimpinan maupun pegawai KPK. Menurutnya, ada pihak yang tidak bertanggung jawab menggunakan foto pejabat KPK untuk meyakinkan pihak lain.

“Saya enggak tahu siapa yang melakukan itu dengan meminta segala sesuatu,” tegas Firli.

Kontroversi Firli Bahuri - (Infografis Republika)

 
Berita Terpopuler