Pihak Kampus Telusuri Teman Mahasiswi UMY Bunuh Diri Juga Miliki Trauma

Pihak kampus menelusuri teman mahasiswi UMY bunuh diri, Syakirah yang miliki trauma.

Idealisa Masyrafina
Gedung asrama Unires UMY. Pihak kampus menelusuri teman mahasiswi UMY bunuh diri, Syakirah yang miliki trauma.
Rep: Idealisa Masyrafina Red: Bilal Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Mahasiswi Ilmu Komunikasi semester 1 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) pada Senin (2/10/2023) pagi mengakhiri hidupnya dengan cara lompat dari lantai 4 Gedung Y asrama University Residence (Unires) UMY. Usai kejadian tersebut, pihak kampus akan melakukan pendampingan psikologis secara intens bagi beberapa teman terdekat korban.

Baca Juga

Koordinator Program Unires UMY, Mahfud Khoirul Amin menjelaskan, tim konseling dari Unires telah melakukan tracing kepada beberapa teman-teman korban di asrama. Korban bernama Syakirah Meandra Qadisah Febriana (18 tahun) diketahui memiliki depresi sebelumnya.

"Kondisinya ada beberapa yang, manusiawi, agak trauma. Tadi pagi sudah rapat, nanti tim konseling dari pihak Universitas melalui LPKA (Lembaga Pengembangan Kemahasiswaan dan Alumni (LPKA), akan memberikan pendampingan," ujar Mahfud saat ditemui Republika di kantornya, Selasa (3/10/2023).

Pendampingan tersebut akan dilaksanakan usai sholat Maghrib hari ini kepada sekitar 150 mahasiswi baru yang tinggal di Unires. Dalam kegiatan konseling tersebut, mereka akan dicek kondisi psikologis nya dari tim konselor LPKA.

Sebelumnya dari tim konseling Unires telah menemukan bahwa beberapa teman terdekat korban dari asrama dan prodi Ilmu Komunikasi mengalami trauma berat. Nantinya mereka akan diberikan pendampingan yang lebih khusus. Teman sekamar korban termasuk yang mendapatkan pendampingan khusus.

"Ada tracing ke teman-teman dekat almarhumah, dari asrama dan prodi juga. Beberapa orang yang traumanya cukup besar, nanti akan didampingi lebih intens," jelasnya.

Selain pendampingan khusus kepada seluruh penghuni Unires Putri, LPKA juga akan memberikan penyuluhan bagi para mahasiswa di asrama Unires Putra.

Mengenai kondisi psikologis korban, Mahmud mengakui bahwa almarhumah memang tercatat merupakan mahasiswi yang memerlukan pendampingan khusus dari tim Konselor Sebaya. Bahkan kira-kira sepekan sebelum meninggal, almarhumah telah melakukan konseling dengan salah satu tim konselor.

"Almarhumah itu sebelumnya sempat konsultasi dengan konselor, dan seharusnya di hari kejadian konseling lagi," tambahnya.

Sebelumnya Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Al-Islam Kemuhammadiyahan UMY Faris Al-Fadhat menyebutkan bahwa korban memiliki kondisi psikologis khusus sejak dari sebelum masuk kampus. Untuk itu, LPKA pendampingan khusus untuk korban.

"Pada Senin almarhumah sudah dijadwalkan untuk melakukan pendampingan dan sesi konseling lanjutan bersama Psikolog dan Konselor sebaya LPKA, yang merupakan kakak pendampingnya," tutur Faris.

Diberitakan sebelumnya, mahasiswi Ilmu Komunikasi UMY Syakirah Meandra Qadisah Febriana (18 tahun) melakukan bunuh diri dengan lompat dari lantai 4 Gedung Y Unires Putri UMY. Korban semalam sebelumnya, Ahad (1/10/2023) sempat melakukan percobaan bunuh diri dengan meminum obat sakit kepala hingga 20 butir, namun berhasil selamat.

Akan tetapi, korban melompat dari lantai 4 gedung asrama pada Senin (2/10/2023) pagi dan sempat dibawa ke RS PKU Muhammadiyah Gamping sebelum kehilangan nyawanya.

 
Berita Terpopuler