Hari Tanpa Hujan Kategori Ekstrem Panjang Diprediksi Terjadi di NTT

Hati tanpa hujan kategori ekstrem panjang bisa mencapai lebih dari 60 hari.

Antara/Kornelis Kaha
Sejumlah embung tampak mulai menipis airnya akibat kekeringan yang melanda Kota Kupang, NTT, Senin (5/8/2019).
Red: Fuji Pratiwi

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan hari tanpa hujan (HTH) kategori "Sangat Panjang" hingga "Ekstrem Panjang" di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada dasarian II September 2023 ini.

Baca Juga

"Prakiraan curah hujan untuk 10 hari ke depan umumnya NTT akan mengalami curah hujan nol sampai 20 milimeter dengan peluang di atas 90 persen," kata Kepala Stasiun Klimatologi Kelas II NTT, Rahmattulloh Adji.

Adji menyampaikan analisis curah hujan pada dasarian II September 2023 dikategorikan Hujan Rendah dengan HTH Sangat Panjang yakni 31 hingga 60 hari.

Sedangkan HTH Ekstrem Panjang bisa mencapai lebih dari 60 hari.

Selanjutnya, ia menjelaskan berdasarkan Peta Prakiraan Probabilistik atau Peluang Curah Hujan Dasarian III September 2023, ada beberapa daerah yang mengalami curah hujan 21-50 milimeter dengan peluang sebesar 41-70 persen.

Beberapa daerah itu yakni sebagian kecil Kabupaten Kupang, sebagian kecil Kabupaten Timor Tengah Selatan, dan sebagian kecil Kabupaten Timor Tengah Utara. Secara umum wilayah NTT berada pada musim kemarau yang juga bersamaan dengan fenomena El Nino.

Kata Adji, dampak yang terjadi pada beberapa wilayah yakni kondisi kekeringan. Oleh karena itu ia berharap peran aktif masyarakat dalam mengantisipasi kondisi tersebut.

"Upaya adaptasi berupa penghematan air, pengaturan pola tanam, juga waspada kebakaran hutan dan lahan dapat dilakukan," ucapnya mengingatkan.

 

 
Berita Terpopuler