9 Poin Penting Terkait Tata Cara Sujud yang Sempurna Menurut Imam Al-Ghazali

Sujud merupakan rukun sholat yang tidak bisa dilewatkan

Reuters
Bersujud (ilustrasi). Sujud merupakan rukun sholat yang tidak bisa dilewatkan
Rep: Andrian Saputra Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Sujud merupakan salah satu rukun fi'li dalam sholat sehingga tidak boleh seorang yang sholat melewatkannya. Dan dalam melakukan sujud, hendaknya memperhatikan tata caranya.  

Baca Juga

Imam Abu Hamid  al-Ghazali dalam kitab Bidayat al-Hidayah memberikan tuntunan tentang tata cara sujud yang sempurna sesuai tuntunan Rasulullah SAW. Berikut urut-urutannya:

1. Ketika seseorang sujud dalam sholat maka ada beberapa anggota tubuh yang wajib ditaruh di tempat sujud atau menjadi tumpuan ketika bersujud atau menempel dengan tempat sujud. Yakni dahi, dua telapak tangan,dua lutut, dan dua jari-jari kaki. Ini sebagaimana hadits nabi Muhammad SAW:   

أُمِرْتُ أَنْ أَسْجُدَ عَلَى سَبْعَةِ أَعْظُمٍ عَلَى الجَبْهَةِ، وَأَشَارَ بِيَدِهِ عَلَى أَنْفِهِ وَاليَدَيْنِ وَالرُّكْبَتَيْنِ، وَأَطْرَافِ القَدَمَيْنِ

“Aku diperintahkan untuk bersujud dengan bertumpu pada tujuh anggota badan: dahi dan beliau berisyarat dengan menyentuhkan tangan ke hidung beliau, dua telapak tangan, dua lutut, dan ujung-ujung dua kaki.” (HR Bukhari dan Muslim).

2. Dari tujuh anggota badan untuk sujud itu ada anggota badan yang disepakati ulama (mutafaqun alaih) dan ada juga anggota badan yang para ulama berbeda pandangan (mukhtalafi). Seperti dahi adalah mutafaqun alaih. Para ulama sepakat bahwa wajib dahi itu ditaruh atau menempel dengan tempat sujud. Maka bila ada seseorang yang sholat dan sujud tapi dahinya tidak menempel ke tempat sujud maka sujudnya tidak sah. 

Sedang untuk jari-jari tangan dan jari-jari kaki ulama berpendapat (mukhtalafi). Ada ulama yang berpendapat bahwa  kewajibannya hanya satu jari-jari saja yang menempel ke tempat sujud. Misalnya satu ibu jari kaki kanan dan satu ibu jari kaki kiri sehingga tidak harus semua jari-jari menempel dengan tempat sujud.  

3. Saat berpindah gerakan dari itidal ke sujud bersamaan dengan membaca takbir sehingga bacaan takbir berakhir tepat saat anggota sujud telah menyentuh lantai 

4. Dalam proses bersujud, bagian yang paling pertama menyentuh lantai adalah lutut. Setelah lutut mencapai lantai, lanjutkan dengan meletakkan kedua telapak tangan lalu dahi ke lantai. Catatan tidak boleh ada sesuai yang menghalangi antara dahi dan tempat sujud. Oleh karena itu seyogianya membuka dahi.  

Baca juga: 5 Dalil yang Menjadi Landasan Pelaksanaan Maulid Nabi Muhammad SAW

5. Lalu bersamaan dengan menyentuhkan dahi ke lantai, hidung juga menyentuh lantai 

6. Lalu bagi laki-laki merenggangkan kedua sikutnya dari perut sehingga tidak menempel , dan perut diangkat serta dijauhkan dari paha  

7. Lalu letakan kedua telapak tangan di bumi dengan lurus kedua pundak. Tapi jangan menaruh rata tangan dari jari hingga siku menghampar ke lantai  

8. Membaca dosa sujud: subhana robiyal a'la wabihamdihi, bisa dibaca tiga kali, tujuh kali atau sepuluh kali 

ثم اسجد مكبرا غير رافع يديك ، فضع أولا على الأرض ركبتيك ، ثم يديك ، ثم جبهتك مكشوفة ، وضع الأنف مع الجبهة ، وجاف مرفقيك عن جنبيك ، وأقل بطنك عن فخذيك - والمرأة لا تفعل ذلك - وضع يديك على الأرض حذو منكبيك ، ولا تفرش ذراعيك على الأرض ، وقل: (سبحان ربي الأعلى ، ثلاثا ، أو سبعا ، أو عشرا) إن كنت منفردا. 

“Kemudian sujudlah bersamaan dengan membaca takbir tanpa mengangkat tanganmu. Maka yang pertama-tama tempatkan dua lututmu terlebih dulu ke bumi, lalu kedua tanganmu, lalu dahimu dengan terbuka (tanpa ada penghalang). Dan letakkanlah hidungmu bersamaan dengan dahi, dan renggangkan kedua sikutmu dari perutmu, dan angkatlah  perutmu jauh dari paha. Sedang wanita tidak perlu melakukan itu yakni meregangkan sikut dan mengangkat perut jauh dari paha. Dan letakkanlah kedua tanganmu di bumi dengan lurus kedua pundakmu. Dan jangan engkau menaruh rata lenganmu ke lantai. Dan ucapkanlah: "Subhana robial a'la bisa tiga, empat atau sepuluh bila engkau sholat sendiri. (Lihat kitab Bidayat al-Hidayah halaman 142-143 cetakan Darul Minhaj Lebanon Beirut). 

9. Lakukanlah sujud dengan tumaninah dan khusyuk. Dan hindari menggerak-gerakkan jari kaki atau mengambangkannya saat sujud bila tidak memiliki uzur. Tapi bila ada orang yang sujud lalu kakinya hanya menempel beberapa jari-jari kakinya saja atau tidak bisa menempel menekuk secara sempurna semisal karena sakit maka sujudnya sah dan sholatnya tetap sah. 

Misalnya orang udah tua yang sulit untuk menempelkan jari kaki (secara sempurna), kadang-kadang sakit. Maka ada qaul ulama yang mengatakan bahwa menempelkan semua jari kaki ketika sujud tidak wajib.

Baca juga: Temuan Peneliti Amerika Serikat dan NASA Ini Buktikan Kebenaran Alquran tentang Kaum Ad

Ketika kita lihat imam jari kakinya tidak nekuk, hanya nempel ujungnya, bisa kita ambil pendapat yang tidak mewajibkan (menempelkan seluruh jari kaki secara sempurna). Maka sholatnya tetap sah. 

Memang yang utama adalah seluruh jari jemari baik kaki maupun tangan menempel dengan tempat sujud. Akan tetapi dalam kondisi tertentu terlebih orang tua yang mengalami sakit maka boleh tidak menempelkan seluruh jari jemarinya ketika sholat.

 

Sebab terdapat pendapat ulama yang membolehkannya. Maka sholatnya pun tetap sah. Kecuali orang yang tidak memiliki udzur lalu mengambangkan kaki dan menggerakkannya bekali-kali ketika sujud ini dapat membaut sholat menjadi batal.     

 
Berita Terpopuler