Nasib Tragis Gian, Hendak Mengaji Justru Meninggal Tertimpa Dinding Ulah Remaja Freestyle

Gian adalah murid TPQ Masjid Raya Lubuk Minturun yang meninggal saat ambil air wudhu.

Antara/ca
Jenazah (ilustrasi).
Rep: Febrian Fachri Red: Agus raharjo

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG--Nasib malang menimpa Gian Septiawan Ardani, bocah 8 tahun yang meninggal tertimpa dinding tempat wudhu di Masjid Raya Lubuk Minturun, Kota Padang, Senin (18/9/2023). Gian mengalami cedera kepala sangat serius setelah tertimpa dinding yang ditabrak sepeda motor yang dinaiki dengan gaya freestyle standing oleh pelajar SMP.

Pantauan Republika.co.id pada Selasa (19/9/2023) malam WIB, dinding pembatas antara parkiran dan tempat wudhu yang berada di samping masjid tidak memiliki pondasi. Dinding tersebut hanya melekat pada tiang yang berbahan baja ringan.

Pengurus Masjid Raya Lubuk Minturun, Desriadi, mengatakan pihaknya akan melakukan rapat bersama RT RW serta tokoh masyarakat terkait dinding pembatas tempat wudhu masjid yang mengakibatkan satu orang anak meninggal. “Dirapatkan dulu sama RT RW dan tokoh masyarakat,” kata Desriadi, Selasa (19/9/2023).

Desriadi mengaku baru mengetahui insiden yang dialami Gian satu jam setelah kejadian. Sehingga, ia tidak mengetahui kronologi secara pasti. Desriadi hanya melihat kejadian melalui rekaman kamera CCTV.

Menurut Desriadi, Gian adalah murid TPQ Masjid Raya Lubuk Minturun. Almarhum biasanya mengaji sehabis Shalat Ashar. Namun sebelum jam masuk, biasanya melangsungkan shalat terlebih dahulu.

“Kronologinya ya seperti yang di video. Anak kita ini masih belajar mengaji iqra. Mengajinya sore, setelah Ashar. Sebelum mengaji ambil wudhu siap-siap shalat Ashar,” ucap Desriadi

Datang anak SMP standing-standing motor... (ke halaman berikut)

Baca Juga

Kemudian tiba-tiba datang anak SMP standing-standing sepeda motor. "Ya di luar kendali, ditabrak dinding. Nasib nahas anak kita,” kata Desriadi menambahkan.

Detik-detik korban tertimpa dinding beton ini terekam CCTV hingga beredar di media sosial. Terlihat, korban yang memakai seragam mengaji berlari menuju tempat wudhu. Di sana, sudah terdapat temannya. Lalu korban mengambil wudhu ditemani rekanya.
 
Di saat bersamaan, terdapat dua orang pelajar SMP berdiri dan telah memarkirkan sepeda motor Mio putih. Juga terdapat bapak-bapak bermain handphone di atas sepeda motornya. Tak lama berselang, datang dua orang pelajar lainnya dengan mengendarai sepeda motor Mio hitam. Saat sampai di parkiran masjid, pelajar yang berbonceng turun dari sepeda motor Mio hitam ini.
 
Namun, kemudian pengemudi sepeda motor hitam malah melakukan freestyle motor gaya standing hingga hilang kendali. Sepeda motor menabrak dinding beton, lalu korban tertimpa hingga dinyatakan tewas. Korban mengalami cedera kepala berat dan meninggal dunia dibawa ke RSUP Djamil Padang.

Kepala Unit Penegakan Hukum (Kanit Gakkum) Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polresta Padang, Iptu Arisman, mengatakan insiden itu terjadi pada Senin (18/9/2023) sekitar pukul 15.00 WIB.
 
“Benar telah terjadi laka lantas sepeda motor Yamaha Mio Sporty BA 2837 AM Hilang kendali tabrak beton. Korban saat itu sedang ambil wudhu,” kata Arisman Selasa (19/9/2023).
 
Arisman menyebut dinding beton tersebut merupakan pembatasan parkiran di area masjid. Di balik dinding merupakan tempat wudhu, posisi berada di bawah.
 
“Sepeda motor ini belok kiri arah parkiran masjid, sesampai di TKP hilang kendali, ban motor depan terangkat menabrak beton pembatas parkiran. Beton roboh tertimpa anak yang sedang mengambil wudhu di balik beton,” ujarnya.
 
Menurut Arisman, kasus ini masih ditangani Unit Penegakan Hukum Satlantas Polresta Padang. Arisman belum merinci bagaimana penyelesain kasus dan status pelajar SMP yang menabrak dinding beton.

 
Berita Terpopuler