Apa Itu Flare yang Picu Kebakaran Bromo dan Bagaimana Cara Menggunakannya yang Aman?

Kebakaran terjadi di Gunung Bromo akibat foto prewedding menggunakan flare.

Republika/ Wilda Fizriyani
Kondisi terkini area bekas kebakaran di kawasan Gunung Bromo, Rabu (13/9/2023). Kebakaran ini terjadi setelah foto prewedding menggunakan flare.
Rep: Gumanti Awaliyah Red: Qommarria Rostanti

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kebakaran di savana Gunung Bromo telah meluas sampai merembet ke tiga daerah yakni Probolinggo, Pasuruan, dan Kabupaten Malang. Terjadi sejak Rabu (6/9/2023), kebakaran tersebut dipicu akibat flare yang dijadikan properti foto prewedding.

Baca Juga

Lantas apakah itu flare? Flare atau suar adalah salah satu bentuk piroteknik yang menghasilkan cahaya sangat terang atau panas tinggi tanpa menghasilkan ledakan. Suara biasanya digunakan untuk memberi tanda, penerangan, dan alat pertahanan militer.

Namun seiring waktu, flare juga kerap digunakan untuk menambahkan efek smoky dan cahaya saat photoshoot. Meskipun secara estetika mungkin bagus, namun bagaimanapun, flare sangat berisiko apalagi jika digunakan di area gunung seperti Bromo.

Dikutip dari situs Balai Besar Taman Nasional Bromo, Tengger dan Semeru (BB TNBTS), pengunjung Gunung Bromo dilarang membawa bahan peledak dalam bentuk apapun, tak terkecuali flare. Pasalnya, suar dapat merusak ekosistem tumbuhan dan satwa.

Penggunaan suar juga diawasi dengan ketat di berbagai negara seperti halnya di Inggris. Pemerintah Inggris mengklasifikasikan suar sebagai perangkat yang berbahaya karena mudah meledak. Alhasil, siapapun yang memiliki suar bertanggung jawab atas penggunaannya serta harus dibuang dengan benar.

Mengutip Maritime UK, suar dilarang digunakan di darat atau di laut kecuali dalam keadaan darurat untuk memberi alarm atau peringatan kepada orang lain. Suar yang telah kedaluwarsa atau rusak juga dilarang digunakan.

Flare juga dilarang dibuang atau ditimbun di laut maupun di darat. Seseorang juga dilarang membuang suar ke dalam sampah rumah tangga atau kebun atau di pusat daur ulang. Selain itu, suar juga tidak dipergunakan secara bebas, perlu izin dari pemerintah setempat.

Laman Marine safety SA juga mengingatkan bahwa suar mengandung muatan kecil dan dapat menyebabkan cedera jika disalahgunakan. Jadi berhati-hatilah saat menangani dan menggunakannya. Suar juga harus disimpan jauh dari jangkauan anak kecil.

Suar yang sudah kedaluwarsa harus diserahkan ke kantor polisi setempat yang memiliki peralatan yang memadai untuk dibuang dengan aman. Pembuangan suar yang kedaluwarsa dengan aman sangat penting untuk mencegah cedera akibat suar yang menyala secara tidak disengaja atau disengaja dalam situasi non-darurat.

Penggunaan flare yang aman...lanjutkan membaca>> 

 

 

 

Adapun untuk penggunaan flare yang aman, para ahli di Velasco Indonesia telah berbagi caranya sebagai berikut:

1. Perhatikan posisi tubuh dan arah angin sebelum menyalakan flare

2. Pegang flare dengan bagian tangan terkuat. Buka tutup flare dengan tangan satunya, lalu tarik tuas yang ada di dalamnya untuk mengaktifkan flare.

3. Setelah menyala, jauhkan flare dari bagian tubuh lain. Pegang flare sampai cahayanya mati, dan jangan dibuang saat sedang menyala.

 

 
Berita Terpopuler