Harga Minyak Dunia Naik Hingga Picu Inflasi, Pertamina Amankan Pasokan 

Harga minyak mentah Indonesia pada Agustus 2023 naik jadi 82,59 dolar AS per barel.

ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Petugas mengisi bahan bakar minyak (BBM) kendaraan di SPBU Pertamina Bandung. PT Pertamina (Persero) menyatakan siap mendukung upaya Pemerintah menjaga tingkat inflasi, dengan menjamin pasokan BBM.
Rep: Dedy Darmawan Nasution Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) menyatakan siap mendukung upaya pemerintah menjaga tingkat inflasi, dengan menjamin pasokan bahan bakar minyak (BBM) hingga liquefied petroleum gas (LPG) di Indonesia. Pertamina mengatakan, perseroan menerapkan strategi dengan menjaga suplai hulu dan hilir migas, keandalan infrastruktur, serta memenuhi pasokan stok, baik minyak mentah maupun produk migas.

Baca Juga

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati melalui keterangan tertulisnya diterima Republika.co.id, Kamis (14/9/2023), menjelaskan, dengan upaya tersebut, Pertamina dapat menjaga kestabilan harga produknya, terutama BBM dan LPG yang merupakan produk hilir migas yang berpengaruh terhadap inflasi. 

“Pertamina akan terus memonitor pasokan BBM dan LPG, terutama subsidi, agar tetap aman dan tepat sasaran. Salah satunya dengan menjaga dari sisi suplai. Karena jika suplai berkurang maka dapat terjadi kenaikan harga di pasar,” ujar Nicke.

Nicke menambahkan, upaya Pertamina dalam menjaga suplai ini tidak hanya pada hilir migas atau produk saja. Namun, secara terintegrasi, dari hulu hingga ke hilir. 

Produksi hulu dari lapangan-lapangan Pertamina harus terjaga agar suplai minyak mentah (crude) untuk kilang cukup sehingga kilang mampu memproduksi produk BBM dan turunannya sesuai dengan kebutuhan masyarakat. 

Adapun untuk memastikan suplai dan stok tersebut, Nicke mengatakan, Pertamina memanfaatkan teknologi digital yang dapat memberikan data dan informasi stok secara real time dari seluruh infrastuktur distribusi energi. Dengan teknologi tersebut, Pertamina dapat memastikan kecukupan stoknya di berbagai wilayah di Indonesia. 

“Kami memiliki Pertamina Integrated Enterprise Data and Command Center untuk memonitor semua stok baik dari kilang, kemudian yang ada di kapal hingga di SPBU. Kami jaga supaya tidak terjadi kelangkaan,” ujar Nicke.  

Ia menambahkan, Pertamina juga telah melakukan digitalisasi di SPBU dan melakukan pendaftaran Subsidi Tepat sehingga distribusi BBM subsidi relatif bisa dikendalikan dan dimonitor dengan baik.

Sejalan dengan regulasi Pemerintah dalam memastikan subsidi tepat sasaran, Pertamina juga tengah melakukan pendaftaran masyarakat yang berhak mendapatkan LPG 3 kg subsidi.

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menetapkan rata-rata harga Indonesia Crude Price (ICP) atau minyak mentah Indonesia pada Agustus 2023 mengalami kenaikan menjadi sebesar 82,59 dolar AS per barel. Angka tersebut mengalami kenaikan sebanyak 7,53 dolar AS per barel jika dibandingkan dengan ICP Juli di angka 75,06 dolar AS per barel.

Penetapan ICP Agustus....

 

 

 

Penetapan ICP Agustus 2023 itu tercantum dalam Keputusan Menteri ESDM Nomor 324 Tahun 2023 tentang Harga Minyak Mentah Indonesia Bulan Agustus 2023 tanggal 1 September 2023. Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi mengatakan, berdasarkan analisis Tim Harga Minyak Mentah Indonesia, kenaikan ICP dipengaruhi oleh beberapa faktor pada pasokan minyak mentah global. 

Hal itu yakni pemotongan produksi minyak secara sukarela oleh Arab Saudi sebesar satu juta barel per hari akan berlanjut hingga September 2023, Komitmen Rusia pada kebijakan pemotongan pasokan OPEC+ sebesar 500 ribu barel per hari sejak bulan Maret hingga akhir tahun 2023, serta rencana Rusia untuk menurunkan ekspor minyak mentah hingga 300 ribu barel per hari pada bulan September 2023. 

Selain itu, penggunaan oil rig aktif di AS menunjukkan tren yang terus menurun sejak November 2022, dan pada 25 Agustus mencapai level terendah sejak Maret 2022 yaitu 512 oil rig.

Selain itu, kenaikan harga minyak mentah utama juga disebabkan oleh peningkatan ketegangan geopolitik antara Rusia dengan Ukraina, serta akibat terjadinya Badai Idalia di lepas pantai Teluk Meksiko dan Florida pada akhir bulan Agustus 2023.

 

“Ini menyebabkan kekhawatiran pasar atas gangguan pada produksi dan distribusi minyak mentah dari kawasan Teluk Meksiko," katanya. 

 
Berita Terpopuler