Kebijakan Rotasi Pemain Deschamps Berujung Kekalahan Prancis

Deschamps membuat enam perubahan di starting line-up Prancis melawan Jerman.

AP Photo/Christophe Ena
Pelatih timnas Prancis Didier Deschamps.
Rep: Reja Irfa Wdodo Red: Israr Itah

REPUBLIKA.CO.ID, DORTMUND -- Pelatih timnas Prancis Didier Deschamps melakukan perombakan besar di starting line-up Les Bleus kala menghadapi Jerman dalam laga uji coba, Rabu (13/9/2023) dini hari WIB. Hasilnya, runner-up Piala Dunia 2022 itu dipaksa mengakui keunggulan Die Mannschaft 1-2 dalam laga di Stadion Signal Iduna Park, Dortmund.

Baca Juga

Deschamps membuat enam perubahan di starting line-up Prancis pada laga ini diibanding saat membekuk Republik Irlandia 2-0, akhir pekan lalu. Selain memberikan kepercayaan pada Benjamin Pavard, William Saliba, dan Jean-Clear Todibo tampil sejak menit pertama, Deschamps juga menurunkan Randal Kolo Muani sebagai starter.

Dengan menurunkan Muani, Deschamps memutuskan untuk membangkucadangkan Kylian Mbappe. Penyerang Paris Saint-Germain (PSG) itu akhirnya hanya menjadi penghangat bangku cadangan timnas Prancis di laga ini. Prancis bisa dibilang kehilangan daya gedor di sepanjang laga ini. Meskipun selepas laga Deschamps mengatakan Mbappe mengalami sedikit gangguan pada lututnya.

Prancis baru bisa mencetak gol pada menit ke-89. Gol itu pun ditorehkan via eksekusi penalti Antoine Griezmann dan tidak bisa menolong Prancis terhindar dari kekalahan. Jerman sudah lebih dulu unggul via gol Thomas Muller pada menit keempat dan gol Leroy Sane pada menit ke-87.

Mengawali laga dengan begitu buruk, kata Deschamps, menjadi salah satu faktor penyebab kekalahan Les Bleus di laga ini. Kondisi ini kemudian diikuti dengan kegagalan para penggawa tim Ayam Jantan saat bersaing dalam perebutan bola dan berada dalam posisi yang tepat.

"Kami selalu telat dalam duel dan tidak berada dalam posisi yang tepat, yang berujung pada gol pembuka Jerman. Dua gol itu sebenarnya bisa dihindari," ujar Deschamps seperti dilansir TF1, Rabu (13/9/2023).

Kekalahan ini menjadi yang pertama bagi Prancis dalam waktu normal sejak menyerah 0-1 di tangan Tunisia di penyisihan grup Piala Dunia 2022, akhir tahun lalu. Kekalahan ini sekaligus mengakhiri rekor tidak terkalahkan Prancis dalam sembilan laga terakhir, termasuk dengan torehan lima kemenangan beruntun sepanjang 2023.

"Tentu...

"Tentu, ini bukan hasil yang kami harapkan. Namun, inilah situasi yang kami hadapi saat tampil di level tertinggi. Kami sudah terbiasa tidak mengalami kekalahan dalam jangka waktu yang lama. Pada akhirnya, kami menelan kekalahan lantaran tidak bisa menampilan penampilan level tertinggi saat berada di pertahanan lawan," kata Deschamps.

Pelatih berusia 54 tahun itu pun membeberkan alasan melakukan rotasi pemain di laga ini. Selain memberikan menit bermain kepada para penggawa yang jarang tampil, Deschamps juga menyebut, soal kondisi pemain di tim inti yang telah mulai menurun. Secara khusus, kondisi cedera ringan yang tengah dialami Mbappe.

Deschamps tidak mau mengambil risiko dengan menurunkan Mbappe di laga berstatus partai uji coba tersebut.

''Dia tidak bisa tampil sebagai starter lantaran masalah otot. Cedera itu mungkin tidak serius, tapi cukup mengganggu. Saya tidak mau mengambil resiko dengan menurunkannya di laga ini,'' ujar pelatih yang mengantarkan Prancis merengkuh titel Piala Dunia 2018 tersebut.

 

 
Berita Terpopuler