PDIP Ungkap Kemungkinan Cawapres Ganjar dari Luar Nama yang Beredar

PDIP ungkap kemungkinan cawapres untuk Ganjar dari luar nama yang beredar.

Dok Humas Prov Jateng
Ganjar Pranowo. PDIP ungkap kemungkinan cawapres untuk Ganjar dari luar nama yang beredar.
Rep: Nawir Arsyad Akbar Red: Bilal Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa Megawati Soekarnoputri tengah mencermati nama bakal calon wakil presiden (cawapres) untuk Ganjar Pranowo. Di mana saat ini, hal itu sudah mengerucut ke lima nama.

Baca Juga

Namun, kerja sama pengusung Ganjar tak menutup adanya nama lain untuk dibahas menjadi nakal cawapres. Termasuk nama-nama yang selama ini tak pernah disorot oleh lembaga survei.

"Ya di luar nama nama survei yang sudah beredar, juga bisa muncul suatu tokoh baru. Meskipun nama yang dikerucutkan lima," ujar Hasto di Kantor DPD PDIP Banten, Serang, Banten, Ahad (10/9/2023).

Kemungkinan tersebut bisa terjadi, mengingat kejadian serupa pernah terjadi sebelum pemilihan presiden (Pilpres) 2019. Saat Joko Widodo memilih KH Ma'ruf Amin sebagai cawapres.

Sebab, PDIP juga melihat adanya sosok-sosok yang bekerja profesional dan memiliki komitmen terhadap bangsa. Namun, namanya selama ini tak pernah masuk kandidat cawapres dan kurang diketahui publik.

"Nah ini yang juga dicermati oleh Bu Mega, jadi sosok-sosok yang tidak memiliki ambisi diri bagi diri pribadi, bagi kelompoknya, atau bagi kepentingan bisnisnya," ujar Hasto.

"Tetapi punya dedikasi bagi bangsa dan negara ini juga dicari oleh Ibu Megawati Soekarnoputri. Sehingga ini bisa menjadi element of suprise," sambungnya.

PDIP bersama Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Hanura, dan Partai Persatuan Indonesia (Perindo) memiliki kriteria terkait bakal cawapres untuk Ganjar. Salah satu yang ditekankannya adalah memiliki komitmen perjuangan yang sama.

"Yang penting solid, kompak, kemudian memiliki visi-misi yang sama terhadap masa depan, tanggung jawab yang sama, komitmen juang yang sama, dan saling melengkapi," ujar Hasto.

 
Berita Terpopuler