Alasan Mahfud Tolak Cawapres KPP: Di Koalisi Itu, Satu Sudah Menyatakan Harus dari Saya

Masuknya PKB mengancam posisi Demokrat yang ingin kursi cawapres diberikan ke AHY.

Prayogi/Republika
Menko Polhukam Mahfud MD yakin Pemilu 2024 berjalan damai karena para pemilih memiliki kesadaran politik yang tinggi.
Rep: Wahyu Suryana Red: Agus Yulianto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koalisi Perubahan mengalami guncangan seusai tawaran Nasdem ke PKB membuat Demokrat hengkang. Uniknya, kondisi ini pernah diperingatkan Menko Polhukam, Mahfud MD, saat ditawari menjadi cawapres Anies Baswedan.

Hal itu disampaikan Mahfud ketika menjadi tamu dalam kanal Youtube milik Rhenald Kasali yang ditayangkan pada 30 Juli 2023. Tepatnya, ketika Mahfud menjawab pertanyaan Rhenald terkait persoalan Denny Indrayana.

Mahfud membenarkan, saat itu meminta Denny menjaga Koalisi Perubahan karena Denny menduga ada usaha-usaha menjegal Anies. Sedangkan, Mahfud sebagai menko polhukam akan menjaga agar Pemilu 2024 tetap berlangsung.

Permintaan itu disampaikan ke Denny agar Koalisi Perubahan dan Anies bisa berlaga seperti koalisi-koalisi atau capres-capres lain. Lalu, Mahfud menceritakan alasannya menolak tawaran menjadi cawapres Anies.

"Saya bilang saya tidak mau, kenapa tidak mau, jangan-jangan nanti koalisinya pecah karena di tiga koalisi itu satu sudah menyatakan harus dari saya," kata Mahfud.

Mahfud memperingatkan...>>>

Peringatan Mahfud Terbukti

Saat itu, Koalisi Perubahan berisikan Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan PKS. Mahfud menyampaikan, dengan kondisi seperti itu jika dirinya masuk menjadi cawapres bisa jadi ada partai yang tidak sepakat lalu ke luar.

"Kalau Anda bawa saya masuk ke situ, ini ke luar, Anies tidak dapat tiket, saya tidak dapat tiket. Saya bilang, jaga dong, jangan sampai pecah, terus menyalahkan orang lain padahal diri sendiri tidak kompak," ujar Mahfud.

Peringatan Mahfud ini belakangan terbukti. PKB yang masuk usai menerima dilihat mengancam posisi Demokrat yang ingin kursi cawapres diberikan ke AHY. Sebab, tentu PKB inginkan kursi itu diberikan ke Muhaimin Iskandar.

Kondisi ini membuat Majelis Tinggi Partai (MTP) Demokrat secara resmi memutuskan untuk menarik dukungan kepada Anies Baswedan. Serta, secara otomatis keluar sebagai salah satu partai yang ada di Koalisi Perubahan.

 

 
Berita Terpopuler