Anies Pilih Muhaimin, Demokrat Sindir Kriteria '0' Yakni Berani dan tak Bermasalah Hukum

Menurut Demokrat, kriteria '0' itu sangat sesuai dengan AHY.

Republika/ Nawir Arsyad Akbar
Politikus Partai Demokrat yang juga anggota Tim 8 Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Iftitah Sulaiman menyinggung kriteria 0 milik Anies Rasyid Baswedan di kediaman Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Puri Cikeas, Kabupaten Bogor, Jumat (1/9/2023).
Rep: Nawir Arsyad Akbar Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, KABUPATEN BOGOR -- Partai Demokrat pada Jumat (1/9/2023) menggelar rapat Majelis Tinggi Partai yang dipimpin Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk menyikapi keputusan sepihak Partai Nasdem untuk memasangkan Anies Rasyid Baswedan dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar. Mereka pun menyinggung kembali kriteria "0" milik Anies, yakni berani dan tak bermasalah.

Baca Juga

"Anies melihat syarat keberanian itu sebagai syarat ke "0" yang tidak dimiliki oleh kandidat cawapres lainnya. Pernyataan syarat ke 0 ini juga sudah disampaikan kepada publik," ujar politikus Partai Demokrat yang juga anggota Tim 8 Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Iftitah Sulaiman di kediaman SBY, Puri Cikeas, Kabupaten Bogor, Jumat (1/9/2023).

Kriteria "0" Anies tersebut sangatlah sesuai dengan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Hal tersebut juga yang awalnya membuat Anies memilih AHY sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres).

"Capres Anies menilai Ketum AHY memiliki keberanian dan bersedia menempuh risiko untuk menjadi pendampingnya. Meskipun partainya sendiri terancam diambil alih oleh KSP Moeldoko melalui PK di Mahkamah Agung," ujar Iftitah.

Namun, sesuatu yang tidak terduga dan sulit dipercaya terjadi di tengah proses finalisasi pasangan Anies-AHY untuk pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Pada 29 Agustus 2023, Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh mengambil keputusan sepihak untuk berkoalisi dengan PKB.

"Rentetan peristiwa yang terjadi merupakan bentuk pengkhianatan terhadap semangat perubahan, pengkhianatan terhadap piagam koalisi yang telah disepakati oleh ketiga parpol, juga pengkhianatan terhadap apa yang telah disampaikan sendiri oleh capres Anies Baswedan, yang telah diberikan mandat untuk memimpin Koalisi Perubahan," ujar Iftitah.

 

 

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh angkat bicara soal kabar Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar akan menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres) dari Anies Rasyid Baswedan. Ia mengungkapkan, pasangan tersebut berpeluang terjadi.

"Kemungkinan ke arah itu bisa aja terjadi, tapi saya pikir itu belum terformalkan sedemikian rupa sampai menit ini," ujar Surya Paloh di Nasdem Tower, Jakarta, Kamis (31/8/2023) malam.

Muhaimin sendiri bukan orang lama baginya dan Partai Nasdem. Ketua Umum PKB itu dipandangnya sebagai adik dan memiliki karier politik yang baik.

Namun, ia menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada keputusan resmi apakah PKB bergabung dengan koalisinya. Termasuk dipasangkannya Anies dengan Muhaimin.

"Itu saya serahkan tentu kepada pembahasan dari kawan-kawan, teman-temab ya, apakah itu dilakukan. Kalaupun dilakukan itu di mana, kapan waktunya, saya pikir mungkin progress ini akan berjalan cukup cepat," ujar Surya Paloh.

Tarik ulur bacawapres Anies - (Republika/berbagai sumber)

 

 

 
Berita Terpopuler