Peran Mahasiswa dalam Literasi Digital Sebagai Bentuk Kreativitas Literasi

Kreativitas dalam Era Teknologi

retizen /Nia Ramadhani
.
Rep: Nia Ramadhani Red: Retizen

Tema Seni Digital : Kreativitas dalam Era Teknologi

Oleh: Nia Ramadhani, Universitas Negeri Makassar

Generasi muda, Gen-Z, dan Millenial memiliki tugas untuk memelihara semangat kebangsaan, memupuk toleransi, serta memangku kreativitas di era teknologi digital yang begitu berlimpah. Dalam era Society 5.0, mahasiswa dituntut untuk memiliki keterampilan teknologi yang lebih tinggi, kreativitas yang lebih besar, komunikasi yang baik, dan memperhatikan aspek etika dalam pengembangan teknologi. Dalam menciptakan solusi untuk masalah sosial, mahasiswa harus dapat berinovasi dan menghadapi tantangan yang ada dengan baik. Dengan menjawab tantangan ini, maka mahasiswa dapat menjadi bagian dari pengembangan teknologi dan berkontribusi terhadap masyarakat di era Society 5.0.

Di-era digitalisasi yang semakin maju, literasi digital menjadi sangat penting. Mari kita jelajahi mengapa literasi itu penting? dan bagaimana hal itu memengaruhi kehidupan kita? Pertama-tama apa itu literasi digital? Literasi digital adalah kemampuan untuk menggunakan, memahami, dan berpartisipasi secara efektif dalam dunia digital. Ini mencakup pemahaman tentang teknologi, informasi online, dan keamanan data. Literasi digital juga melibatkan kesadaran akan bahaya yang mungkin ada di dunia online. Misalnya resiko cyber bullying dan penipuan online. Dengan literasi digital individu dapat memahami tanda-tanda peringatan dan mengambil tindakan yang tepat. Keamanan data juga menjadi bagian penting dari literasi digital. Mempelajari cara menjaga data pribadi tetap aman dan mengamankan akun online dapat melindungi kita dari ancaman seperti pencurian identitas dan penyalahgunaan informasi.

Jika kita mengacu pada gerakan literasi nasional yang diusung oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, kita dapat mengembangkan kreativitas literasi dalam bentuk digital. Hal ini diperlukan karena literasi harus beradaptasi dengan perkembangan zaman dan untuk bisa relevan di masyarakat. Ada tiga gerakan besar yang bisa dilakukan untuk bisa mengembangkan kreativitas dalam literasi digital. Yang pertama adalah literasi digital disekolah, 2-3 tahun lalu kita diharuskan untuk sekolah secara daring karena pandemi Covid-19 dalam prosesnya kita banyak melakukan I-Library atau perpustakaan digital dengan cara browsing literatur, membuat resume dan kemudian resume itu dibagikan ke media sosial yang kita miliki. Pencarian data sampai publikasi merupakan suatu kreativitas yang dilakukan oleh pelajar.

Selanjutnya, yang kedua adalah literasi digital di rumah. Kreativitas digital di rumah ini sudah banyak dilakukan seperti membuat video youtube tutorial, berbagi sudut pandang, ataupun berbagi video edukasi disosial media yang dimiliki. Terakhir yaitu literasi digital di masyarakat, yaitu gerakan seperti petisi di masyarakat atau dukungan pada suatu campaigh di suatu website yang tujuannya membantu satu sama lain merupakan suatu bentuk kreativitas literasi digital di masyarakat.

Ada salah satu cara baru untuk membangkitkan minat literasi yaitu Digital Storytelling. Digital Storytelling merupakan seni yang menyampaikan cerita, realita, atau fiksi yang dapat disertai dengan gambar, teks, audio bahkan video. Sehingga tidak hanya membaca cerita dengan tampilan tulisan saja tetapi dengan adanya tampilan gambar, audio dan video. Salah satu contoh Digital Storytelling ini memiliki tampilan yang simple, warna yang sesuai dengan tema yang dibawakan dan penyampaian pesan yang baik sehingga dapat menjadi referensi bagi keativitas mahasiswa yang ingin membuat Digital Storytelling.

Digital Storytelling sangat penting di era sekarang ini karena hampir seluruh orang menggunakan gadget dan internet dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Sehingga bisa dikatakan semua kegiatan sudah serba digital. Digital Storytelling dapat dijadikan salah satu media pembelajaran yang tentunya dapat menunjang proses belajar mengajar agar lebih efektif. Terlebih untuk anak dibawah umur yang pastinya levih mudah menerima dan tidak mudah bosan karena Digital Storytelling dilengkapi dengan gambar, teks, audio dan video yang menarik pastinya. Dengan menonton Digital Storytelling dapat melatih daya pikir dan kecerdasan, melatih konsentrasi, melatih imajinasi dan kreativitas, melatih kemampuan berbicara dan mendengar, serta dapat menumbuhkan minat baca. Maka sebagai mahasiswa Milenial agent of change, tentunya harus siap memberikan perubahan menuju ke arah yang lebih baik dan akan selalu mengupayakan untuk memberi manfaat serta menjadi pengontrol untuk diri saya sendiri, orang tua, teman-teman, orang-orang disekitar dan untuk negara.

“Seperti Fajar menyingsing, terus bangunkan kami, generasi muda, tatkala suatu saat mata kami masih tertutup melihat peluang”

-Nia Ramadhani

#literasidigital #mahasiswa #kreativitas #teknologi #milenialagentofchange

#Ayo #RaihMasaDepanmu bersama Telkom University

 
Berita Terpopuler