Salah Masuk Masjid NU, Ketua Muhammadiyah Pak AR Malah Diminta Jadi Imam Sholat Tarawih

Pak AR diminta menjadi imam sholat tarawih di masjid yang dikelola warga NU.

network /Kurusetra
.
Rep: Kurusetra Red: Partner

Ketua Umum PP Muhammadiyah, KH Abdur Rozaq Fachruddin pernah salah masuk masjid ketika diundang ceramah.

KURUSETRA -- Salam Sedulur... Di kehidupan sehari-hari, warga NU dan orang Muhammadiyah sejatinya saling menghormati meski ada sedikit perbedaan dalam fiqih, termasuk fiqih sholat. Seperti cerita Ketua Umum PP Muhammadiyah, Allahyarham KH Abdur Rozaq Fachruddin alias Pak AR yang pernah salah masuk masjid yang dikelola warga Nahdliyin. Padahal, seharusnya Pak AR datang ke masjid yang dikelola Muhammadiyah untuk mengisi pengajian.

Cerita bermula pada bulan Ramadhan di mana Pak AR seharunya datang ke Masjid At-Taqwa di Ponorogo, Jawa Timur, untuk mengisi pengajian. Namun, Pak AR salah masuk masjid gara-gara nama masjid yang dikelola warga NU juga Masjid At-Taqwa.

Saat itu Pak AR diundang mengisi ceramah di pengajian Muhammadiyah. Lokasinya ada di Masjid At-Taqwa milik Muhammadiyah.

.

BACA JUGA: Kisah Pak AR Ketua Muhammadiyah yang Dijebak Pimpin Yasinan Malam Jumat

Namun Pak AR salah masuk ke masji berbeda yang memiliki nama sama. Tetapi Masjid At-Taqwa yang dimasuki Pak AR adalah milik NU yang kebetulan saat itu juga sedang mengelar pengajian.

Seperti diceritakan aktivis Muhammadiyah Nurbani Yusuf pada 2019 yang dinukil dari Muhammadiyah.or.id, meski orang Muhammadiyah, Pak AR disambut penuh hormat oleh takmir masjid. Saat warga Muhammadiyah menyusul, beliau meminta waktu mengikuti acara di masjid NU itu sampai selesai.

BACA JUGA: Dianggap Berbeda, Ternyata Warga Muhammadiyah Punya Tradisi Yasinan, Begini Cara Baca Surah Yasin

Setelah pengajian selesai, Pak AR tak boleh langsung pulang....


Ketua Umum PP Muhammadiyah, KH Abdur Rozaq Fachruddin pernah salah masuk masjid ketika diundang ceramah.

Pak AR Tak Boleh Pulang

Setelah pengajian selesai, Pak AR yang bersahabat dengan KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur itu ternyata tidak diperkenankan pulang. Beliau dipaksa untuk menjadi imam Sholat Tarawih yang segera disanggupinya.

Sebelum memimpin sholat, Pak AR bertanya kepada jamaah di masjid NU tersebut mau berapa rakaat. Jamaah pun sepakat Sholat Tarawih 23 rakaat sesuai tradisi NU.

BACA JUGA: Benarkah Hormat dan Mencium Bendera Merah Putih Masuk Perbuatan Syirik? Ini Penjelasan Muhammadiyah

.

Pak AR ternyata tetap mengimami Sholat Tarawih dengan tradisi Muhammadiyah, tumakninah, menikmati setiap rukun, dan pembacaan ayat-ayat Alquran secara tartil. Akibatnya bisa ditebak, waktu sholat pun melebihi batas kebiasaan sholat di masjid tersebut.

Baru delapan rakaat memimpin, Pak AR sudah melebihi waktu tarawih NU 23 rakaat. Sebelum melanjutkan, Pak AR pun membalikkan badan dan kembali bertanya kepada jamaah.

BACA JUGA: 4 Negara yang Benderanya Pakai Warna Merah Putih Mirip Indonesia, Apa Saja?

“Dos pundi bapak-bapak, diterusaken taraweh nopo langsung witir?” (Bagaimana bapak-bapak, diteruskan tarawih atau langsung witir?)

Sontak semua jamaah NU itu serempak menjawab, “Sholat witir mawon.” (Sholat witir saja). Jawab jamaah sambil tertawa masygul.

.

BACA JUGA ARTIKEL MENARIK LAINNYA:

> Humor Gus Dur: Anggota DPR Dipanggil Prof, Dikira Profesor Ternyata Provokator

> 3 Ulama Indonesia yang Jadi Imam di Masjidil Haram Mekkah

> Berburu Janda Pejabat Belanda di Batavia, Orang Tionghoa Cari PSK di Mangga Besar

> Humor Cak Nun: Soal Rokok Muhammadiyah Terbelah Jadi Dua Mahzab

> Cak Nun: Yang Mengatur Hujan Bisa Tuhan, Wakil-Wakil Tuhan, atau Makhluk Seperti Jin dan Manusia

> Humor Gus Dur: Biarkan Pendemo Lempari Rumah Soeharto, Paling Kacanya Pecah

> Humor Gus Dur: Deheman Kiai Bikin Santri yang Ketahuan Mencuri Ikan Nyaris Ngompol

> Humor Gus Dur: Pendeta Baptis Mobil Kiai, Dibalas Kiai Sunat Motor Pendeta

> Pak AR Ingin Daftar Jadi Mahasiswa Malah Diminta Jadi Dosen Agama Islam

> Asal Usul Nama-Nama Tempat di Jakarta: Dari Ancol Sampai Kampung Ambon

.

Ikuti informasi penting seputar berita terkini, cerita mitos dan legenda, sejarah dan budaya, hingga cerita humor dari KURUSETRA. Kirim saran dan kritik Anda ke email kami: kurusetra.republika@gmail.com. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook KURUSETRA.

 
Berita Terpopuler