Masih Diembargo, Bagaimana Rusia Peroleh Suku Cadang Pesawat Boeing dan Airbus?

Maskapai penerbangan Rusia semula syok dengan sanksi Barat.

EPA
Maskapai Rusia Aeroflot.
Red: Ferry kisihandi

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI – Sebuah pesawat Airbus milik Ural Airlines mendarat di Kota Yekaterinburg, Rusia pada 14 November tahun lalu. Setelah itu, pesawat masih tetap berada di tarmak. Namun, tiga hari kemudian semuanya berubah bagi nasib pesawat tersebut. 

Baca Juga

Suku cadang penting untuk sistem navigasi pesawat jet itu yang dibuat pabrikan AS, Northrop Grumman dengan nilai lebih dari seperempat juta dolar AS tiba. Aliran suku cadang ini terungkap dari catatan bea cukai Rusia. 

Sepekan berselang, 24 November 2022, pesawat A320 itu lepas landas menuju Moskow. Data pelacakan penerbangan pun menunjukkan pesawat ini kembali sibuk membawa penumpang ke seluruh bagian Rusia dan Asia Tengah. 

Meski dijatuhi sanksi oleh negara-negara Barat yang dirancang agar maskapai Rusia tak memperoleh suku cadang pesawat Airbus maupun Boeing, nyatanya Ural Airlines tetap bisa mengimpor lebih dari 20 jenis peralatan buatan AS sejak Rusia menginvasi Ukraina, Februari 2022. 

Menurut Reuters, Rabu (23/8/2023), data bea cukai menunjukkan paling tidak suku cadang pesawat berharga 1,2 miliar dolar AS mengalir ke maskapai penerbangan Rusia dari Mei tahun lalu hingga akhir Juni tahun ini. 

Suku cadang itu berkisar dari yang paling krusial bagi pesawat seperti peralatan buatan Northrop Grumman, katup tekanan kabin, display kokpit, landing gear hingga peralatan lebih sederhana seperti pembuat kopi, handset telepon kru penerbangan, dan toilet duduk. 

Melalui pelacakan catatan di bea cukai, barang-barang itu mengalir ke Rusia melalui perantara di sejumlah negara termasuk Tajikistan, Uni Emirat Arab, Turki, Cina, dan Kirgyzstan. Negara-negara itu tak mengikuti langkah Barat menjatuhkan sanksi atas Rusia. 

Harga suku cadang impor 1,2 miliar dolar AS itu, hanya mencakup pengiriman langsung yang hanya ditujukan ke maskapai penerbangan Rusia atau unit perawatan mereka. Hitungan di atas tak mencakup suku cadang yang dikirim ke sejumlah perusahaan lain di Rusia. 

Oleg Panteleev, kepala AviaPort, lembaga think tank penerbangan di Moskow menyatakan, maskapai penerbangan Rusia telah memecahkan masalah terkait sanksi Barat. ‘’Mulanya, mereka syok, tak ada satu pun yang tahu harus berbuat apa.’’ 

Setelah dua hingga tiga bulan....

Namun setelah dua hingga tiga bulan, saluran pasokan baru ditemukan.’’Setelah enam atau sembilan bulan, muncul cukup banyak alternatif yang bisa memangkas harga dan waktu pengiriman,’’ kata Panteleev. 

Wakil Kepala Eksekutif Ural Airlines Kirill Skuratov menolak berkomentar mengenai bagaimana maskapainya memperoleh suku cadang. ‘’Saya jelas tak akan memberitahukannya lepda Anda, informasi ini tak perlu disampaikan.’’

Northrop Grumman menyatakan tak mengidentifikasi penjualan atau layanan perbaikan oleh perusahaannya ke entitas Rusia. Proses dan prosedur untuk memastikan aturan mengenai sanksi menurut mereka sangat rumit. 

AS dan sekutunya, mengontrol ekspor dan memengaruhi sektor penerbangan Rusia. ‘’Kami terus mengontrol, menghapus jaringan, dan berhubungan langsung dengan perusahaan dan pemerintah asing agar ini erjalan,’’ kata juru bicara Departeman Perdagangan AS.

Hal yang sama disampaikan Uni Eropa. Menurut pejabat Uni Eropa, mereka berkoordinasi dengan negara yang menghentikan perdagangan dengan Rusia agar kebijakan itu berlanjut. ‘’Sistem ditempatkan di beberapa negara untuk memantau dan memblokir reekspor.’’

Sejumlah sumber industri penerbangan mengungkapkan, pada pertengahan 2022 maskapai-maskapai penerbangan Rusia kesulitan mendapatkan suku cadang. Makasapai S7 pada Juni tahun lalu batal meluncurkan penerbangan murah.

Sebab, mereka tak bisa mendapatkan pesawat Airbus yang telah mereka pesan. Seperti Boeing, Airbus juga memutuskan hubungan dengan klien mereka di Rusia sejak sanksi ditetapkan oleh negara-negara Barat. 

Namun, menurut data yang dikompilasi penyedia data intelijen penerbangan Swiss, ch-aviation, pada 1 Mei 2023, maskapai penerbangan Rusia memiliki 541 pesawat produksi negara Barat baik yang aktif diterbangkan atau dalam perawatan. 

Jumlah itu hampir sama dengan sebelum perang Ukraina. Ada pula 75 uni yang merupakan pesawat sewaan. ‘’Tanpa pesawat Barat, maskapai penerbangan Rusia berpotensi memangkas pekerja secara masif. Sebab, mereka hanya punya 150 pesawat buatan sendiri.’’

 
Berita Terpopuler