Pendaki di Gunung Arjuno Meninggal Dunia Diduga Akibat Hipotermia

Pendaki ditemukan meninggal dunia di pos dua Batu Besar.

Istimewa
Penampakan awan lentikularis di sekitar Gunung Arjuno, Jawa Timur (Jatim), Kamis (5/11). Seorang pendaki ditemukan meninggal dunia karena hipotermia di Gunung Arjuno.
Rep: Wilda Fizriyani  Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, BATU -- Seorang pendaki ditemukan meninggal dunia di Gunung Arjuno wilayah Jawa Timur (Jatim). Pendaki berjenis kelamin laki-laki tersebut diduga meninggal dunia akibat hipotermia.

Baca Juga

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu, Agung Sedayu mengungkapkan, pendaki yang meninggal dunia teridentifikasi bernama Yodeka Kopaba. Pendaki tersebut tercatat berusia 21 tahun dan berasal dari Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut).

Berdasarkan laporan yang diterima, pendaki diduga meninggal dunia pada Ahad (20/8/2023) pukul 10.38 WIB. Pendaki ditemukan meninggal dunia di pos dua Batu Besar. 

"Tepatnya di jalur pendakian via Sumber Brantas, Gunung Arjuno, Taman Hutan Raya Raden Soerjo," katanya dalam pesan tertulis yang diterima wartawan.

Adapun mengenai penyebabnya, kata dia, dugaan awal korban mengalami hipotermia. Namun, untuk kronologi pastinya masih dalam penyelidikan oleh pihan kepolisian.

Menurut Agung, jenazah korban telah dievakuasi ke rumah sakit setelah ditemukan. Selanjutnya, pihaknya mengimbau kepada para pendaki yang akan melakukan pendakian agar tetap menjaga kondisi kesehatan.

Gunung Arjuno diketahui memiliki ketinggian sekitar 3.339 mdpl. Gunung Arjuno secara administratif terletak di perbatasan Kota Batu, Kabupaten Malang, dan Kabupaten Pasuruan dan berada di bawah pengelolaan Taman Hutan Raya Raden Soerjo. 

Gunung Arjuno merupakan gunung tertinggi kedua di Jatim setelah Gunung Semeru. Untuk mencapai gunung ini, pendaki biasanya melewati tiga titik pendakian yang cukup dikenal yaitu dari Lawang, Tretes dan Batu. 

 

 
Berita Terpopuler