Jokowi: Sebaiknya yang Menang Ajak yang Kalah, Kalau tak Bisa Jangan Menganggu

Jokowi pun menekankan bahwa persatuan dan kekompakan saat ini sangat penting.

AP Photo/Achmad Ibrahim
Presiden RI Joko Widodo.
Rep: Dessy Suciati Saputri Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, sudah sewajarnya dalam persaingan pemilihan presiden ada pihak yang menang dan yang kalah. Namun, menurut dia, sebaiknya pihak yang menang bisa mengajak dan merangkul pihak yang kalah untuk membantu menjalankan pemerintahan.

Jika tidak bisa membantu, maka Jokowi pun mengingatkan agar yang kalah tidak menganggu pemerintahan yang sedang berjalan. Hal ini disampaikan Jokowi dalam sambutannya di pembukaan rakornas GAMKI di Kota Medan, yang disiarkan melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden, Sabtu (19/8/2023).

"Dan sebaiknya memang yang menang mengajak yang kalah untuk membantu dan kalau tidak membantu sebisa mungkin jangan mengganggu. Setuju, Bapak Ibu?," kata Jokowi.

Jokowi pun menekankan bahwa persatuan dan kekompakan saat ini sangat penting. Setelah pilpres nantinya berakhir, ia pun meminta agar masyarakat mulai kembali saling menyapa satu sama lain.

"Agar setelah balapan, setelah racing kita bisa berkawan kembali, bersatu kembali. Jangan antartetangga gak bisa saling menyapa setelah pemilu, jangan antarkawan gak saling menyapa setelah pilpres, enggaklah. Perlu saya ingatkan kita ini saudara sebangsa dan se-Tanah Air," ujar Jokowi.

Sikap kekeluargaan, gotong royong, dan bersatu ini, lanjut Jokowi, sudah menjadi budaya politik Indonesia yang harus terus digaungkan. Terutama untuk menghadapi berbagai tantangan global.

"Coba negara-negara di Uni Eropa memikirkan pertumbuhan ekonomi yang namanya inflasi sudah sangat pusing, kalau kondisinya kita melihat betul seperti itu kemudian antarmasyarakat sendiri tidak bersatu tidak kompak gimana pemimpin bisa menyelesaikan masalah dan problem besar yang ada," ujar Jokowi.

Jokowi mengatakan, bersatu bukan hanya saling tidak bertengkar. Namun bersatu juga berarti bergerak bersama dan bersinergi bersama meraih visi Indonesia yang dicita-citakan.

Presiden RI ini pun kembali menyampaikan bahwa potensi yang dimiliki Indonesia sangatlah besar. Dengan potensi yang dimiliki, Indonesia bisa masuk dalam lima besar ekonomi terkuat dunia. Namun tantangan yang dihadapi pun tidak mudah.

"Dan itu ini juga berkali-kali saya sampaikan itu peluangnya opportunity-nya hanya berada dalam kurun 13 tahun ke depan ini," kata Jokowi menegaskan.

Baca Juga

 
Berita Terpopuler