Mengapa Hari Kiamat pada Surat Ghafir Ayat 15 Disebut Yaum Al Talaq?

Ayat tersebut juga menjadi peringatan keras bagi pemakan uang haram.

Republika.co.id
Infografis Tujuh Golongan yang Selamat Saat Hari Kiamat
Rep: Umar Mukhtar Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Mantan Dekan Fakultas Ushuluddin Universitas Al Azhar cabang Assiut, Mukhtar Marzuk Abdul Rahim mendapat pertanyaan dari salah satu jamaah tentang satu ayat dalam Surat Ghafir, yakni ayat 15.

Allah SWT berfirman:

Baca Juga

رَفِيْعُ الدَّرَجٰتِ ذُو الْعَرْشِۚ يُلْقِى الرُّوْحَ مِنْ اَمْرِهٖ عَلٰى مَنْ يَّشَاۤءُ مِنْ عِبَادِهٖ لِيُنْذِرَ يَوْمَ التَّلَاقِۙ

"(Dialah) Yang Mahatinggi derajat-Nya, yang memiliki ’Arsy, yang menurunkan wahyu dengan perintah-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya, agar memperingatkan (manusia) tentang hari pertemuan (hari Kiamat)." (QS Ghafir ayat 15)

Dalam surat tersebut, ada frasa 'Yauma Al Talaq' dan diartikan dengan Hari Kiamat. Lantas, mengapa hari kiamat disebut Yaum Al Talaq?

Syekh Marzuk menjelaskan, Allah SWT telah menamakan hari kiamat di Surat Ghafir dengan nama Yaum Al Talaq. Pada hari di mana manusia dibangkitkan, tidak ada yang dapat bersembunyi dari Allah SWT.

Alasan mengapa disebut Yaum Al Talaq salah satunya karena di saat itu hari di mana bertemunya penduduk langit dan bumi, sebagaimana diriwayatkan oleh Yusuf bin Mahran dari Ibnu Abbas RA.

Kedua, pertemuan tersebut merupakan yang pertama dan yang terakhir. Ini didasarkan pada riwayat Ibnu Abbas RA juga.

Ketiga...

Ketiga, karena itu merupakan hari pertemuan antara makhluk dan Sang Pencipta. Dasarnya ialah riwayat Qatadah dan Muqatil.

Keempat, adalah karena itu merupakan hari pertemuan antara mereka yang tertindas dan yang menindas. Ini menurut riwayat Maimun bin Mahran.

Karena itu, ayat tersebut juga menjadi peringatan keras bagi para penindas atau para pemakan uang haram. Sebab, Syekh Mukhtar Marzuk menyampaikan, hak-hak mereka akan tertunda selama tidak bertaubat dengan mengembalikan hak tersebut atau memohon ampunan atau maaf dari pemilik hak tersebut.

Rasulullah SAW bersabda:

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : «اﻟﻈﻠﻢ ﺛﻼﺛﺔ ﻓﻈﻠﻢ ﻻ ﻳﻐﻔﺮﻩ اﻟﻠﻪ ﻭﻇﻠﻢ ﻳﻐﻔﺮﻩ ﻭﻇﻠﻢ ﻻ ﻳﺘﺮﻛﻪ .ﻓﺄﻣﺎ اﻟﻈﻠﻢ اﻟﺬﻱ ﻻ ﻳﻐﻔﺮﻩ اﻟﻠﻪ ﻓﺎﻟﺸﺮﻙ ﻗﺎﻝ اﻟﻠﻪ: {ﺇﻥ اﻟﺸﺮﻙ ﻟﻈﻠﻢ ﻋﻈﻴﻢ}, ﻭﺃﻣﺎ اﻟﻈﻠﻢ اﻟﺬﻱ ﻳﻐﻔﺮﻩ ﻓﻈﻠﻢ اﻟﻌﺒﺎﺩ ﺃﻧﻔﺴﻬﻢ ﻓﻴﻤﺎ ﺑﻴﻨﻬﻢ ﻭﺑﻴﻦ ﺭﺑﻬﻢ .ﻭﺃﻣﺎ اﻟﻈﻠﻢ اﻟﺬﻱ ﻻ ﻳﺘﺮﻛﻪ اﻟﻠﻪ ﻓﻈﻠﻢ اﻟﻌﺒﺎﺩ ﺑﻌﻀﻬﻢ ﺑﻌﻀﺎ ﺣﺘﻰ ﻳﺪﺑﺮ ﻟﺒﻌﻀﻬﻢ ﻣﻦ ﺑﻌﺾ» .

"Kezaliman itu ada tiga. Pertama adalah kezaliman yang Allah tidak akan mengampuninya. Kedua, kezaliman yang Allah akan mengampuninya. Ketiga, kezaliman yang Allah tidak akan membiarkannya. Kezaliman yang Allah tidak akan mengampuninya adalah kesyirikan. Allah SWT berfirman, 'Sesungguhnya kesyirikan adalah benar-benar kezaliman yang besar'.

Adapun kezaliman yang Allah akan mengampuninya adalah kezaliman para hamba terhadap diri-diri mereka sendiri dalam perkara antara mereka dengan Tuhan mereka. Sedangkan kezaliman yang Allah tidak akan membiarkannya adalah kezaliman para hamba, antara sebagian mereka terhadap sebagian yang lain, sehingga Allah mengurus untuk sebagian mereka terhadap sebagian yang lain."

Infografis Jarak Waktu Tiupan Sangkakala Malaikat Israfil. Ilustrasi kiamat - (Republika.co.id)

 
Berita Terpopuler