Ini Strategi Hadapi Bitcoin Ketika Sideways

Volatilitas Bitcoin telah mencapai level terendah dalam sejarahnya.

AP Photo/Kin Cheung
Iklan Bitcoin, salah satu cryptocurrency, ditampilkan di sebuah gedung di Hong Kong, pada 18 November 2021.
Rep: Retno Wulandhari Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pergerakan Bitcoin sejak 24 Juli 2023 hingga hari ini, Selasa (15/8/2023) masih cenderung sideways. Pasangan BTC/USD bergerak di kisaran 28.900 dolar AS hingga 29.800 dolar AS. Menurut data dari The Block, volatilitas Bitcoin telah mencapai level terendah dalam sejarahnya.

Baca Juga

Volatilitas harga Bitcoin dalam periode 30 hari terakhir saat ini berada pada angka 15,5 persen, anjlok di bawah level terendahnya pada Desember 2018 yang berada di angka 18,97 persen. 

Pada pagi tadi pukul 09.00 WIB, BTC bergerak di harga 29.443 dolar AS, menguat 0,39 persen dalam 24 jam terakhir. Kapitalisasi pasar BTC berada di atas 571 miliar dolar AS. Adapun, total kapitalisasi pasar kripto juga naik 1,90 persen dalam 24 jam terakhir, berada di level 1,151 triliun dolar AS.

"Karena pergerakan Bitcoin sideways menyebabkan aliran transaksi mengarah ke altcoin, terbukti sebagian besar altcoin mengalami penguatan dalam tujuh hari terakhir seperti Apecoin (APE) naik 14,11 persen bertengger di 2,06 dolar AS, Sushiswap (SUSHI) naik 9,86 persen menjadi 0,78 dolar AS hingga Solana yang naik sebesar 8,52 persen mencapai harga 25,02 dolarAS," kata Financial Expert Ajaib Kripto, Panji Yudha.

Sejauh ini, Bitcoin mampu kokoh bertahan diatas level support 28.500 dolar AS meski harus melalui berbagai sentimen negatif seperti pada pekan lalu data inflasi Amerika Serikat (AS) mengalami kenaikan baik dari sisi konsumen maupun produsen. Sideways terjadi karena permintaan dan penawaran sama-sama kuat, harga aset jadi cenderung stabil sehingga tren pergerakan harga saham pun horizontal.

"Ketika pergerakan Bitcoin Sideways ini bisa menjadi waktu yang baik untuk mengumpulkan Bitcoin dengan harga lebih rendah. Investor bisa secara bertahap membeli Bitcoin pada harga-harga yang lebih rendah dan menyimpannya sebagai bagian dari strategi jangka panjang,” kata Panji.

Selain itu, trader dan investor kripto dapat memanfaatkan pergerakan harga sideways untuk mengambil keuntungan. Trader dapat membeli saat harga memasuki level support dan menjual di harga resistance untuk menjual kembali Bitcoin yang diperoleh.

Aktifkan fitur Stop-Loss yang ditempakan di bawah level support untuk meminimalkan kerugian yang terjadi saat trading. Panji menjelaskan, trader harus mencermati jika harga turun di bawah level support maka ada kemungkinan harga akan turun menjadi lebih rendah lagi. 

Jika harga melewati level resistance....

 

Sebaliknya, jika harga melewati level resistance dan diikuti dengan kenaikan puncak harga yang lebih tinggi, sideways akan berakhir dan masuk ke bull market.

Analisis Teknikal Bitcoin & Ethereum minggu ini.

BTC/USDT

  • Support: 28.500 dolar AS
  • Resistance: 29.500 dolar AS

Senin (14/8/2023) BTC berupaya untuk menembus resistance 29.500 dolar AS hingga naik mencapai 29.695 dolar AS, namun kembali turun pada Selasa pagi (15/8/2023) pukul 08.00 WIB BTC bertengger di harga 29.433 dolar AS. 

Dalam jangka pendek, BTC berpotensi naik menguji area dynamic resistance MA-50 di 29.875 dolar AS jika BTC berhasil bergerak diatas MA-20. Indikator Stochastic rebound diatas area oversold an MACD histogram bar dalam momentum bullish terbata bergerak naik diatas area centreline dan MACD histogram bar dalam momentum bearish terbatas.

ETH/USDT

  • Support: 1.790 dolar AS
  • Resistance: 1.900 dolar AS

ETH bergerak dalam downtrend sejak 16 juli 2023 dengan beberapa kali berupaya untuk breakout namun belum berhasil hingga Selasa (8/8/2023) pagi 09.00 WIB ETH bergerak di kisaran 1.847 dolar AS.

Selanjutnya, ETH berpotensi untuk lanjut melemah terlebih dahulu ke support dinamis MA-200 di kisaran 1.800 dolar AS jika gagal bertahan di atas harga 1.830 dolar AS. Indikator stochastic turun menuju area oversold dan MACD histogram dalam momentum bullish.

 

 

 
Berita Terpopuler