Aksara Nusantara Bakal Segera Tersedia di Keyboard Perangkat Seluler?

Aksara nusantara yang sudah mendapatkan SNI diharapkan ada di perangkat digital.

Republika/Wihdan Hidayat
Pengunjung melihat koleksi pameran Abhinaya Karya 2022, Jejak Pengetahuan Nusantara di Museum Sonobudoyo, Yogyakarta, Kamis (29/9/2022).
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Komunikasi dan Informatika berencana menggelar Focus Group Discussion (FGD) dengan para pegiat aksara nusantara. Mereka akan membahas lebih lanjut rencana digitalisasi aksara nusantara ke dalam perangkat digital pada 16 Agustus 2023.

FGD ini merupakan awal dari rangkaian kegiatan yang akan dilakukan dari Agustus hingga November mendatang. Acara tersebut akan dilakukan secara bertahap dari FGD, uji coba virtual keyboard aksara nusantara, diskusi dengan produsen perangkat digital, hingga soft launching virtual keyboard aksara nusantara.

Kegiatan ini difasilitasi oleh Kemenkominfo di bawah unit kerja Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI). Menurut Direktur Jenderal SDPPI Ismail, pihaknya mendukung diskusi antara pegiat aksara nusantara bersama ahli IT agar bisa menghadirkan aksara nusantara yang sudah mendapatkan Standar Nasional Indonesia (SNI) di perangkat digital, seperti aksara Kawi, Pegon, Jawa, Sunda, dan Bali.

"Direktorat Jenderal SDPPI memfasilitasi kegiatan para pegiat aksara nusantara karena ini merupakan sebuah upaya dan cita-cita yang bagus untuk menjaga budaya nusantara dalam perkembangan digital. Rangkaian diskusi perencanaan virtual keyboard aksara nusantara di perangkat seluler nantinya akan disosialisasikan ke seluruh vendor," kata Ismail, dikutip dari siaran pers, Selasa (15/8/2023).

Baca Juga

Pegiat aksara nusantara yang terlibat dalam kegiatan ini merupakan perwakilan tiap aksara yang sudah mendapat pengesahan SNI, antara lain Setya Amrih Prasaja dan Arief Budiarto (aksara jawa), Dadan Sutisna dan Agung Zaenal (aksara sunda), dan Carma Citrawati dan Cokorda Rai Adi Pramartha (aksara bali) yang koordinasinya difasilitasi oleh Yayasan Budaya Nusantara Digital (YBND). Lalu, ada Diaz Nawaksara (aksara pegon) dan Aditya Bayu Perdana serta Ilham Nurwasah (aksara kawi).

Ketua Yayasan Budaya Nusantara Digital Amelya Nugroho menyampaikan apresiasinya kepada Kemenkominfo melalui SDPPI karena berkenan memfasilitasi rangkaian acara tersebut. Dia mengatakan tersedianya aksara nusantara pada setiap perangkat digital yang dipasarkan di Indoneaia merupakan tujuan utama dan cita-cita sejak lama dari para pegiat aksara nusantara dan para pengajar bahasa daerah di sekolah, juga pengajar di pesantren.

"Terima kasih Kemenkominfo berkenan memfasilitasi karena ini merupakan salah satu dari tujuan utama dari rangkaian panjang kegiatan digitalisasi aksara nusantara di Indonesia," kata Amel.

 
Berita Terpopuler