Tak Masuk Daftar Pembebasan, Warga AS yang Ditahan Iran Merasa Dikhianati

Shahab Dalili mengalami demoralisasi.

EPA
Bendera Amerika.
Red: Ferry kisihandi

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Warga AS keturunan Iran yang berstatus permanent resident melakukan aksi mogok makan. Ia memprotes tak dimasukkan dalam daftar tahanan yang dibebaskan dalam kesepakatan pembebasan tahanan antara AS dan Iran pekan lalu. 

Baca Juga

Shahab Dalili (60), kapten kapal yang pindah ke AS setelah pensiun, ditangkap di Teheran pada April 2016 saat ia menghadiri upacara pemakaman ayahnya. Ia didakwa membantu dan bersekongkol dengan negara asing dan dijatuhi hukuman sepuluh tahun penjara. 

Dalili saat ini ditahan di Penjara Evin, tempat kebanyakan tahanan politik dijebloskan di sana. "Kesepakatan itu selesai dan dia (Dalili) tak masuk ke dalamnya. Ini membuatnya sangat sakit hati,’’ kata Darian, anak laki-laki Dalili melalui sambungan telepon, Senin (14/8/2023).

Ia menambahkan, dirinya juga ikut mogok makan sebagai upaya untuk mendapatkan perhatian atas nasib ayahnya. "Dia merasa dikhianati, dia mengalami demoralisasi. Ia percaya AS bisa membawa pulang siapa pun yang dikehendakinya,’’ kata Darian. 

Saat ditanya dalam keterangan pers harian, wakil juru bicara Departemen Luar Negeri (Deplu) AS Vedant Patel tak memberikan alasan jelas mengapa Dalili tak masuk dalam daftar warga AS yang dibebaskan dari penjara Iran. 

Keputusan legal dibuat Deplu dan berarti secara efektif Pemerintah AS melihat dakwaan atas tahanan itu dimotivasi pertimbangan politik dan berdasarkan alasan yang dibuat-buat. Atas putusan ini, pemerintah menyediakan sumber daya menangani kasus ini. 

Kemudian berbagi tanggung jawab dengan utusan khusus presiden dan memberikan perhatian besar atas itu tersebut. Patel juga tak menyatakan mengapa Dalili tak masuk dalam kategori ditahan karena kekeliruan pertimbangan. 

Anak laki-laki Dalili, Darian menyatakan pada Jumat lalu mendapatkan telepon dari pelaksana tugas utusan khusus Deplu untuk Iran, Abram Paley. ‘’Saya bertanya mengapa ayah saya tak masuk dalam kategori tersebut dan dia tak bisa menjawabnya.’’

Deplu menolak berkomentar secara spesifik terhadap percakapan Paley dengan Darian. Namun sebelumnya, Patel menyatakan secara reguler Pemerintah AS mengkaji kasus warganya yang kemungkina masuk kategori kesalahan penahanan. 

Iran dan AS melakukan kesepakatan pertukaran pelepasan tahanan dan pencairan dana yang dibekukan. Lima warga AS yang ditahan di Teheran bakal dibebaskan sedangkan Iran mendapatkan 6 miliar dolar AS dana miliknya. 

Selama ini, dana tersebut dibekukan pihak perbankan Korea Selatan atas kehendak AS. Sejumlah sumber mengungkapkan hal itu, Kamis (10/8/2023). Menlu AS Antony Blinken menguraikan, proses ini diharapkan bisa membuat lima warga AS kembali ke kampung halaman.

 ‘’Keyakinan saya, ini awal dari berakhirnya mimpi buruk,’’ kata Blinken dalam konferensi pers di Washington. Ia juga mengingatkan ini baru langkah awal dari sebuah proses. Lebih banyak kerja harus dilakukan, yakni membawa mereka pulang. 

Blinken menyatakan, pihaknya pada Kamis berbicara dengan kelima warga AS itu. ‘’Jelas, mereka bahagia keluar dari penjara,’’ kata Blinken

Salah satu pengacara lima tahanan itu, Jared Genser mengatakan, langkah awal, Iran mengizinkan empat tahanan warga AS dipindahkan dari Penjara Evin, Teheran menjadi tahanan rumah. Sedangkan tahanan kelima sudah dalam status tahanan rumah.

Menurut Genser yang merupakan pengacara Siamak Namazi, warga Amerika keturunan Iran yang diizinkan meninggalkan penjara tersebut termasuk pengusaha Siamak Namazi (51) dan Emad Shargi (58), aktivis pecinta lingkungan Morad Tahbaz (67) yang juga warga Inggris.

Ia menambahkan, pemindahan sandera warga AS dari Penjara Evin oleh Iran merupakan perkembangan yang penting. Ia berharap ini menjadi langkah awal atas pembebasan mereka. Awal yang baru dari sebuah akhir perjalanan. 

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, Adrienne Watson mengonfirmasi lima warga AS keluar dari penjara dan menjadi tahanan rumah. Mereka, jelas dia, mestinya tidak ditahan dan bakal ada pembicaraan tambahan untuk pembebasan penuh. 

AS juga akan melepas sejumlah warga Iran dari penjara mereka sebagai bagian dari kesepakatan pertukaran itu. Perwakilan Iran di PBB menyatakan, sebagai bagian dari kerja sama kemanusiaan yang mediasi pihak ketiga AS-Iran sepakat saling membebaskan tahanan. 

‘’Pemindahan para tahanan dari penjara menandai permulaan langkah signifikan dalam menjalankan kesepakatan itu,’’ demikian pernyataan perwakilan Iran di PBB. Sumber yang mengetahui hal ini menyatakan, butuh beberapa pekan bagi warga AS itu meninggalkan Iran.

 

 
Berita Terpopuler