Stasiun Kereta Cepat Halim Segera Punya Akses Jalan Raya, tak Lagi Hanya Lewat Tol

KCIC menyediakan banyak pilihan untuk menuju Stasiun KA Cepat.

ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Petugas berada di dekat rangkaian Electric Multiple Unit (EMU) atau kereta untuk proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) di Stasiun KCJB Tegalluar di Tegalluar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (26/7/2023). Manager Corporate Communication KCIC Emir Monti mengatakan saat ini proyek KCJB telah mencapai 94 persen. Sementara itu, izin operasional KCJB tersebut akan diberikan paling lambat 1 Oktober dan paling cepat 18 Agustus 2023.
Rep: Dedy Darmawan Nasution Red: Indira Rezkisari

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Stasiun Halim Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang semula hanya bisa diakses melalui Tol Jakarta-Cikampek selama masa pembangunan kini segera memiliki akses masuk jalan raya umum. Penyediaan jalan itu untuk mempermudah masyarakat menjangkau Stasiun Halim.  

Direktur Utama KCIC, Dwiyana Slamet Riyadi menjelaskan, sejumlah kerjasama dengan berbagai operator juga dijalin agar berbagai moda transportasi dapat menjangkau Stasiun Halim. Stasiun Halim akan memiliki konektivitas dengan Jalan Raya melalui akses dari Jalan DI Panjaitan, Exit Tol km 1+850 Tol Jakarta-Cikampek, LRT Jabodebek hingga nantinya BRT Transjakarta, BRT JR Connexion, Shuttle dari bandara halim, Mikrotrans, dan taksi konvesional maupun online.

"Masyarakat Jakarta dan sekitarnya diharapkan bisa dengan mudah menjangkau Stasiun KA Cepat Halim. Karena itu kami berusaha untuk menyediakan berbagai akses yang strategis untuk memenuhi kebutuhan tersebut," ujarnya seperti dikutip dalam keterangan resmi, Sabtu (12/8/2023).

Ia menjelaskan, penyediaan akses tersebut dapat dilakukan melalui dukungan besar dari pemerintah pusat, daerah, BUMN, swasta, dan para operator transportasi untuk mewujudkan aksesibilitas dan integrasi antar moda yang baik bagi penumpang KA Cepat.

Penyediaan akses Terusan Jalan DI Pandjaitan merupakan kolaborasi antara KCIC dengan Pemprov DKI Jakarta. Selain itu KCIC juga berkolaborasi dengan Jasa Marga untuk menyediakan Exit Tol km 1+850 agar masyarakat bisa mengakses langsung Stasiun Halim dari tol Jakarta-Cikampek. Kedua akses jalan ini akan siap dioperasikan pada Agustus 2023.

"Kehadiran integrasi antarmoda ini diperlukan untuk memudahkan masyarakat. Dengan akses yang mudah dan moda transportasi yang beragam, diharapkan masyarakat tidak kesulitan untuk menuju stasiun KA Cepat Halim yang nantinya juga akan dilengkapi dengan berbagai pusat aktifitas seperti perkantoran, hotel, retail dan lainnya," ujar Dwiyana.





Baca Juga

Sementara untuk stasiun lainnya, akses stasiun juga sedang dipersiapkan. Untuk Stasiun Padalarang telah memiliki jalan eksisting yang diperbaiki dan diperlebar. Nantinya akan ada akses penghubung Stasiun Padalarang dengan Kawasan Kota Baru Parahyangan yang memiliki area drop off dan skybridge yang terhubung langsung dengan bangunan stasiun.

Stasiun Padalarang sendiri akan memiliki layanan intermoda berupa KA Feeder, Commuter Line Bandung Raya, Commuter Line Garut, BRT Trans Metro Pasundan, Damri, shuttle, angkutan dalam kota, serta taksi konvensional dan online.
Kemudian untuk Stasiun Karawang, akan tersedia Akses jalan dari Kawasan THK dan Deltamas serta Exit Tol km 42 Tol Jakarta-Cikampek yang seluruhnya sedang dalam tahap persiapan pembangunan.

KCIC akan terus melakukan percepatan pembangunan, agar nantinya saat Stasiun Karawang dioperasikan masyarakat dapat mengaksesnya dengan nyaman. KCIC juga akan menyediakan Damri, BRT JR Connexion serta taksi konvesional dan online untuk menunjang perjalanan first mile maupun last mile penumpang.

Sementara Stasiun Tegalluar saat ini telah memiliki akses dari Jembatan Cibiru Hilir yang baru saja dioperasikan pada 10 Agustus 2023. Dengan dioperasikannya Jembatan Cibiru Hilir maka akses menuju Stasiun Tegalluar semakin mudah dijangkau dari berbagai titik seperti GBLA dan Masjid Al Jabbar, Stasiun Cimekar, Stasiun Gedebage serta Kawasan Summarecon.

Untuk penyediaan intermoda di Stasiun Tegalluar, KCIC telah menjalin kerjasama dengan operator pengembang seperti Summarecon yang akan menyediakan empat shuttle bus yang akan berangkat dari Mall Summarecon.

Sementara, kerjasama dengan operator Damri juga dilakukan untuk menyiapkan shuttle bus dari Stasiun Cimekar bagi masyarakat yang menggunakan moda Commuter Line Bandung Raya dan Commuter Line Garut untuk menuju Stasiun Tegalluar. Nantinya akan terdapat juga BRT Trans Metro Pasundan untuk melengkapi intermoda di Stasiun Tegalluar. Keberadaan taksi konvensional dan online juga akan difasilitasi melalui drop zone yang disediakan.

Selain Jembatan Cibiru, akses menuju Stasiun Tegalluar nantinya juga dapat melalui exit tol KM 151A arah Cileunyi dan Drop Zone Tol KM 151B arah Bandung yang saat ini sedang dipersiapkan oleh Jasa Marga.

Dwiyana menjelaskan, akan tersedia banyak pilihan untuk menuju Stasiun KA Cepat. Penumpang bisa memilih akses mana yang paling sesuai dengan moda transportasi yang dipilih.  Aksesibilitas dan integrasi moda transportasi menjadi salah satu komponen penting dalam menyediakan layanan yang memudahkan masyarakat.

Menjelang uji coba operasional KA Cepat relasi Jakarta-Bandung hingga kini pembangunan prasarana KA Cepat menunjukkan progress. Perkembangan konstruksi saat ini mencapai 95,57 persen per Juli 2023. Adapun untuk pembangunan Stasiun Halim sudah mencapai 97,32 persen, Karawang mencapai 98,14 persen, Padalarang mencapai 67,51 persen, dan Tegalluar mencapai 99,82 persen.



 
Berita Terpopuler