Mantan Dirjen Minerba ESDM Ridwan Djamaluddin Ditahan Kejagung

Ridwan keluar dari gedung Kejagung dengan mengenakan rompi pink dan tangan diborgol.

ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha
Tersangka mantan Direktur Jenderal (Dirjen) Mineral dan Batubara (Minerba) Kementerian ESDM, Ridwan Djamaluddin (tengah).
Rep: Intan Pratiwi Red: Ahmad Fikri Noor

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kejaksaan Agung resmi menahan mantan direktur jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM Ridwan Djamaludin. Ridwan keluar dari gedung Kejagung dengan mengenakan rompi pink dan tangan diborgol. Hingga saat ini, belum ada keterangan resmi mengenai penahanan Ridwan. 

Baca Juga

Ridwan resmi menjabat sebagai Dirjen Minerba ESDM pada 2020. Ridwan menggantikan Bambang Gatot yang memasuki masa pensiun. Sebelum menjadi Dirjen Minerba, Ridwan merupakan Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi di Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi (Kemenko Marves). Setelah menjabat sebagai Dirjen Minerba, dirinya juga sempat menjabat sebagai Pj Gubernur Bangka Belitung sejak 2022.

Ridwan sempat dipanggil Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Mei lalu untuk kelanjutan dugaan kasus mark up tunjangan kinerja pegawai (tukin pegawai). Ridwan dipanggil untuk diperiksa sebagai saksi. Pemeriksaan Ridwan atas dugaan aliran dana yang diterima olehnya. Namun, Ridwan dengan tegas membantahnya. Kasus korupsi tukin ini diketahui terjadi pada tahun anggaran 2020-2022 saat dirinya menjabat sebagai Dirjen Minerba.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menghormati proses hukum... (lanjut ke halaman berikutnya)

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menghormati proses hukum yang sedang berproses saat ini atas mantan Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM Ridwan Djamaluddin. Kementerian ESDM berkomitmen akan memperbaiki tata kelola perizinan dan memperkuat sistem khususnya di Ditjen Minerba. Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi menjelaskan kementerian menjadikan kejadian ini untuk bahan perbaikan di tubuh kementerian. 

"Kami prihatin dengan apa yang terjadi dan kami menghormati  proses hukum yang sedang berjalan. Ini jadi bagian penting bagi kami untuk meningkatkan pelayanan dalam perizinan, perbaikan sistem, dan pelayanan khususnya di Ditjen Minerba," kata Agung kepada Republika, Kamis (10/8/2023).

 
Berita Terpopuler