Digigit Kucing, Pria Ini Alami Infeksi Bakteri yang Baru, tak Pernah Dikenali Sebelumnya

Dokter temukan bakteri baru di luka bekas gigitan kucing yang dialami pria Inggris.

Dok Emerging Infectious Diseases
Tangan seorang pria di Inggris menjadi infeksi setelah digigit kucing liar.
Rep: Santi Sopia Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang pria di Inggris menderita infeksi langka disebabkan oleh bakteri setelah dia digigit kucing. Pria berusia 48 tahun itu dilarikan ke unit gawat darurat di Cambridge setelah tangannya mulai membengkak.

Pasien pria yang tidak disebutkan namanya tersebut digigit kucing liar delapan jam sebelumnya. Ada banyak luka dan bekas gigi di sekitar pergelangan tangannya.

Dokter Nick Jones, dari of Cambridge University Hospitals, memperingatkan bahwa kucing adalah reservoir utama infeksi zoonosis. Gigi mereka yang panjang dan tajam menjadi predisposisi cedera gigitan jaringan dalam.

"Ketika digigit kucing, air liurnya akan memberikan risiko tinggi untuk infeksi sekunder," kata Jones, dikutip dari The Sun, Selasa (8/8/2023).

Pasien pria tersebut akhirnya dipulangkan setelah diberi suntikan tetanus dan lukanya dibersihkan serta dibalut. Hanya saja, keesokan harinya dia kembali setelah kedua lengannya menjadi merah dan mulai membengkak bersama jari-jarinya yang kian membesar.

Dokter menggunakan pisau medis untuk menghilangkan jaringan yang rusak di sekitar lukanya dan memberinya tiga jenis antibiotik. Pria itu kemudian dibekali lebih banyak obat. 

Baca Juga

Kabar baiknya, dia mulai pulih. Namun, petugas medis di rumah sakit mengaku bingung dan mulai menganalisis jaringannya untuk melihat lebih jauh penyebab dari gejala yang mengejutkan itu.

Mereka menemukan infeksi tersebut disebabkan oleh bakteri yang mirip dengan streptococcus. Bakteri itu biasanya menyebabkan infeksi seperti meningitis, radang tenggorokan, radang paru-paru bakteri, dan mata merah.

Analisis infeksi menemukan bahwa bakteri itu tidak cocok dengan jenis apa pun yang tercatat. Pemeriksaan lanjutan menemukan bahwa bakteri tersebut sebenarnya masih satu keluarga globicatella, tetapi perbedaannya dari strain lain dari kelompok tersebut sekitar 20 persen.

Walaupun beberapa jenis globicatella bisa kebal terhadap beberapa bentuk antibiotik, strain baru ini tampaknya merespons sejumlah antibiotik yang diberikan kepada pria tersebut. Petugas medis menyatakan bahwa kasus tersebut dapat menjadi contoh peringatan terkait bahaya gigitan kucing.

Jadi tetap perlu waspada, meski kerap ada anggapan jika gigitan kucing adalah hal biasa. Menulis di Emerging Infectious Diseases, Dr Jones mengatakan kasus ini menyoroti peran kucing sebagai reservoir spesies bakteri yang belum ditemukan yang memiliki potensi patogen terhadap manusia.

 
Berita Terpopuler