Viral Konten Mesum Oklin Fia, Seperti Apa Wanita yang Berbusana tapi Telanjang?

Syaikh Faishal Alu Mubarak memberi penjelasan tentang hadits cara berpakaian wanita.

Pixabay
Ilustrasi Muslimah
Rep: Andrian Saputra Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wajib bagi setiap Muslim menutup auratnya (sitrul aurah). Namun demikian, di era ini banyak orang yang berbusana tetapi masih menunjukkan auratnya.

Misalnya, saja mengenakan pakaian transparan atau pakaian ketat dan sebagainya. Berkaitan dengan hal tersebut terdapat sebuah hadits yang diriwayatkan melalui Abu Hurairah. Berikut redaksi haditsnya:

Baca Juga

 حَدَّثَنِي زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ عَنْ سُهَيْلٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلَاتٌ مَائِلَاتٌ رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لَا يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلَا يَجِدْنَ رِيحَهَا وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا

Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb; Telah menceritakan kepada kami Jarir dari Suhail dari Bapaknya dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah ﷺ bersabda, "Ada dua golongan penduduk neraka yang keduanya belum pernah aku lihat. (1) Kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi, yang dipergunakannya untuk memukul orang. (2) Wanita-wanita berpakaian, tetapi sama juga dengan bertelanjang (karena pakaiannya terlalu minim, terlalu tipis atau tembus pandang, terlalu ketat, atau pakaian yang merangsang pria karena sebagian auratnya terbuka), berjalan dengan berlenggok-lenggok, mudah dirayu atau suka merayu, rambut mereka (disasak) bagaikan punuk unta. Wanita-wanita tersebut tidak dapat masuk surga, bahkan tidak dapat mencium bau surga. Padahal bau surga itu dapat tercium dari begini dan begini." (HR. Muslim nomor 2128 versi syarah sahih Muslim dan nomor 3971 versi Al alamiyah).

Syaikh Faishal Alu Mubarak memberi penjelasan tentang hadits tersebut dalam Syarah Kitab Riyadhus Shalihin. Ia menjelaskan kata kasiyatun 'ariyatu ( كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ) bermakna wanita yang menutupi sebagian tubuhnya dan membuka sebagian tubuhnya yang lain dengan tujuan untuk memperlihatkan kecantikan dan kemolekan tubuhnya.

Sedang sebagian ulama berpendapat kasiyatun 'ariyatu adalah kaum wanita yang mengenakan pakaian tipis atau transparan yang masih memperlihatkan warna kulit tubuhnya.

Dia menjelaskan lafaz maaikatun...

Dia menjelaskan lafaz maaikatun (مَائِلَاتٌ) bermakna condong menjauhi ketaatan pada Allah dan tidak menjaga segala hal yang harus dijaga. Sebagian ulama berpendapat lafaz itu berarti adalah wanita yang menyisir rambutnya seperti para pelacur.

Sedang lafadz mumilatun (مُمِيلَاتٌ) bermakna wanita tersebut mengajarkan pada wanita lainnya untuk melakukan perbuatan tercela seperti yang dilakukannya. Ada juga yang berpendapat bahwa itu bermakna wanita-wanita yang berjalan dengan sombong dengan memiringkan pundak. Sedangkan lafaz ru uusuhunna ka asnimatil bukhti (رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ) bermakna wanita yang membesarkan atau meninggikan rambutnya dengan melilitkan serban atau kain dan semacamnya.

Syaikh Faishal Alu Mubarak menjelaskan pengertian kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi, yang dipergunakannya untuk memukul orang adalah orang-orang yang suka memukuli manusia secara zalim atau tanpa hak.

Sementara pengertian wanita-wanita berpakaian, tetapi sama juga dengan bertelanjang (karena pakaiannya terlalu minim, terlalu tipis atau tembus pandang, terlalu ketat, atau pakaian yang merangsang pria karena sebagian auratnya terbuka) maksudnya wanita yang hanya menutupi sebagian badan dan menyingkap sebagian badan lainnya. Sedang wanita berjalan dengan berlenggok-lenggok yakni menyerupai lelaki yang sombong.

Imam An-Nawawi berkata, hadits ini termasuk salah satu mukjizat nubuwah. Kedua golongan ini sudah ada, keduanya ada di zaman sekarang. Al Qadhi Iyadh menjelaskan, berjalan melenggak-lenggok dan berlagak, yaitu condong kepada kaum lelaki, berlagak dengan perhiasan yang mereka tampakkan.

 
Berita Terpopuler