Panji Gumilang Samakan Al Zaytun dengan Kibbutz di Israel

"Dan apa yg kita buat itu (Al Zaytun) kayak di Israel, namanya kibbutz," kata Panji.

ANTARA FOTOANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Sejumlah santri dan jamaah Pondok Pesantren Al Zaytun melakukan ibadah shalat jumat di Masjid Rahmatan Lil Alamin, kawasan Pondok Pesantren Al Zaytun, Indramayu, Jawa Barat, Jumat (28/7/2023).
Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU --  Pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun Panji Gumilang menyebutkan Al Zaytun sama halnya dengan kibbutz di Israel. Kibbutz adalah tempat pemukiman kolektif dengan sistem kepemilikan bersama di Israel.

Baca Juga

"Dan apa yg kita buat itu (Al Zaytun) kayak di Israel, namanya kibbutz," kata Panji Gumilang, di Indramayu, Jawa Barat, Jumat (28/7/2023).

Panji mengatakan, Al Zaytun adalah pesantren spirit yang modern dengan sistemnya, ditamsilkan dengan kibbutz di Israel, yang mampu hidup secara berdikari atas kemampuan penghuninya. Dia menjelaskan, kemodernan dibuktikan dengan sistem ekonomi modern yang sudah terbangun secara masif di kawasan Al Zaytun. 

Menurutnya, ekonomi harus terus berputar, selayaknya pakaian yang memiliki banyak kantong, jika penuh, maka harus dipindahkan ke hal lainnya.

"Terus berputar, itu namanya konglomerasi. Harus berkonglomerasi ekonomi itu," ujarnya.

Selain itu, kata dia, kemodernan juga dibuktikan di Al Zaytun dengan semua sistem yang menyesuaikan dengan kebutuhan. "Mau makan, harus ada makanan. Ingin ada makanan, harus menanam, harus tau ilmunya," tuturnya.

Menurutnya, hal tersebut selaras dengan pernyataan Anggota Pembina YPI Abdul Halim yang menyatakan, hingga kini Al Zaytun tercatat memiliki 500 hektare lahan pertanian produktif, dengan stok padi sebanyak 800 ton, yang mampu bertahan hingga dua tahun ke depan.

 

Adapun, terkait tuduhan adanya hotel bintang tiga di kawasan pesantren Al Zaytun, Panji Gumilang membantah. Panji Gumilang menyebutkan hotel yang dimaksud bukan merupakan hotel, melainkan wisma untuk menginap para tamu dan wali santri yang berkunjung.

"Wisma Al Ishlah itu, orang pada nggak ngerti, orang itu tempat tamu saja kok," kata Panji Gumilang.

Menurutnya, Wisma Al Ishlah tidak dapat disamakan dengan hotel karena berada di dalam ruang lingkup pesantren. Dia menyebutkan adanya penginapan tamu yang bernama Wisma Al Ishlah tersebut merupakan sistem modern agar tamu dan para wali santri yang berkunjung tidak bercampur dengan para santri.

"Maka harus modern, hidup itu harus modern, kalau tidak bagaimana bisa bersatu," ujar Panji Gumilang.

Sebelumnya, terdapat sejumlah tudingan yang menyatakan Pesantren Al Zaytun memiliki hotel bintang tiga di dalam kawasan pesantren tersebut yang ramai diberitakan. Menanggapi hal tersebut ,Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indramayu segera menurunkan tim untuk memastikan kebenaran informasi tersebut.

 

Infografis Al Zaytun - (Dok Republika)

 
Berita Terpopuler