Keutamaan Melakukan Puasa Tasua dan Asyura di 9 dan 10 Muharram

Puasa Tasua dan Asyura pada 9 dan 10 Muharram ini merupakan sunnah Nabi Muhammad.

AP/K.M. Chaudary
Keutamaan Melakukan Puasa Tasua dan Asyura di 9 dan 10 Muharram
Rep: Zahrotul Oktaviani Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bulan Muharram sebagai bulan awal kalender Islam atau Hijriah, memiliki arti penting bagi umat Islam. Bulan ini kerap dimanfaatkan sebagai momen untuk melakukan introspeksi dan memperbanyak dzikir.

Di bulan ini ada ibadah sunnah yang dianggap penting dalam Islam, yaitu puasa Asyura. Mantan presiden Masyarakat Islam Amerika Utara Muzammil H. Siddiqi, mencoba menjelaskan keutamaan puasa pada 9 dan 10 Muharram.

Baca Juga

BACA JUGA: Bisa Menghapus Dosa Masa Lalu, Ini Niat Puasa Asyura 28 Juli 2023 dan Keutamaannya

Puasa pada 9 dan 10 Muharram ini merupakan sunnah yang disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW. "Nabi biasa berpuasa pada hari Asyura. Ketika dia datang ke Madinah, dia mengetahui bahwa orang-orang Yahudi Madinah juga berpuasa pada hari itu untuk mengingat Nabi Musa," ujar dia dikutip di About Islam, Rabu (26/7/2023).

Rasulullah SAW disebut mengagumi tradisi ini dan berkata kepada orang-orang Yahudi, "Aku lebih dekat dengan Musa daripada kamu." Nabi pun berpuasa dan menyuruh para sahabatnya untuk ikut berpuasa di hari itu.

Belakangan, menjelang akhir hayatnya, Nabi menyuruh umat Islam menambahkan hari ke-9 juga. Maka, selanjutnya dianjurkan untuk berpuasa pada tanggal 9 dan 10 Muharram.

Tiga tingkatan puasa Asyura...

Almarhum Syekh Sayyed Sabiq, dalam bukunya Fiqh As-Sunnah menyatakan, Abu Hurairah melaporkan: "Saya bertanya kepada Nabi: 'Doa apa yang terbaik setelah sholat wajib?' Dia berkata: 'Doa di tengah malam.' Saya bertanya: 'Puasa apa yang terbaik setelah Ramadhan?' Dia berkata, 'Bulan Allah yang kamu sebut Muharram'." (Ahmad, Muslim, dan Abu Dawud)

Humayd ibn Abd al-Rahman ibn Auf mendengar Muawiyah ibn Abi Sufyan berkata dari mimbar pada hari Asyura di tahun dia melakukan haji, “Orang-orang Madinah, di manakah orang-orang terpelajarmu? Aku mendengar Rasulullah (SAW) mengatakan tentang hari ini, 'Ini adalah hari Asyura, dan puasa tidak diwajibkan untukmu. Saya berpuasa, dan siapa di antara kalian yang ingin berpuasa, boleh melakukannya dan siapa yang tidak mau, tidak wajib.' (Al-Muwatta)

BACA JUGA: Pesan Menyentuh Sinead O'Connor Jelang Wafatnya, Ungkap Perasaan tentang Putranya yang Bunuh Diri

Patut dicatat para cendekiawan Muslim menyatakan puasa Asyura terdiri dari tiga tingkatan sebagai berikut.

Tiga Tingkatan Puasa Asyura

1. Puasa selama tiga hari, yaitu pada tanggal 9, 10, dan 11 Muharram;

2. Puasa tanggal 9 dan 10 Muharram; dan

3. Puasa hanya tanggal 10 Muharram.

Untuk diingat, puasa tanggal 9 Muharram sangat dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW. Ibnu Abbas biasa berkata, "Kita harus berpuasa pada dua hari, tanggal 9 dan 10 Muharram, untuk membedakan diri kita dari komunitas Yahudi." (At-Tirmidzi)

Infografis Waktu-Waktu Berpuasa di Bulan Muharram - (Dok Republika)

 
Berita Terpopuler