Relawan Kaesang Sebut Depok Kota Tanpa Arah

Relawan Kaesang mengatakan Kota Depok merupakan kota tanpa arah.

Dok Pemkot Depok
Salah satu sudut Kota Depok, Jawa Barat (ilustrasi). Relawan Kaesang mengatakan Kota Depok merupakan kota tanpa arah.
Rep: Wahyu Suryana Red: Bilal Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Relawan Kaesang Pangarep menilai Kota Depok saat ini tidak memiliki arah yang jelas dan perlu dibenahi secara serius. Hal ini turut diungkap dalam diskusi publik dan deklarasi Relawan Sang Menang Cinere.

Baca Juga

Koordinator Sang Menang Cinere, Ossama Ruzicka mengatakan, mereka sudah mengantongi delapan masalah besar di Depok. Berasal dari masukan warga dan akan terus diadakan diskusi-diskusi di semua wilayah Kota Depok.

Mulai tingkat pengangguran tinggi, predikat intoleran, tidak tertata, sampah tidak terkelola dan anggaran digunakan seenaknya. Kapasitas sekolah negeri tidak memadai dan kurangnya fasilitas kesehatan.

Kemudian, transportasi publik buruk, Pemkot Depok yang sering abai atas aspirasi warga dan pembangunan yang hanya berpusat ke Margonda. Ossama menuturkan, masalah sampah turut menjadi keluhan warga TPA Cipayung.

Kondisi kelebihan beban sampah sering terjadi dan...

 

Sebab, ia mengingatkan, kondisi kelebihan beban sampah sering terjadi dan mengakibatkan sampah menumpuk di Depok. Ossama menilai, kurangnya kapasitas TPA Cipayung membuat daerah sekitar terkena limpahan sampah.

"Berbau tidak sedap setiap turun hujan," kata Ossama, Sabtu (22/7).

Soal transportasi publik, Ossama menuturkan, Kecamatan Cinere menjadi salah satu yang paling buruk fasilitasnya. Ia berpendapat, saat ini cuma terdapat angkot 102 dan 114 yang belakangan disebut sudah cukup jarang.

Maka itu, ia berharap, transportasi publik bisa jadi salah satu program Kaesang Pangarep saat maju di Pilwalkot Depok. Menurut Ossama, masalah kemacetan di Kota Depok tidak harus dipecahkan dengan melebarkan jalan.

 

"Tapi, bisa dengan cara memperbaiki layanan transportasi publik," kata Ossama.

 
Berita Terpopuler