Niat Puasa Tasua dan Asyura, Waktu serta Keutamaannya

Puasa Tasua dan Asyura dikerjakan saat bulan Muharram.

www.pixabay.com
Niat Puasa Tasua dan Asyura, Waktu serta Keutamaannya. Foto: Hidangan berbuka puasa (Foto: ilustrasi)
Rep: Muhyiddin Red: Muhammad Hafil

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Selamat tahun baru Islam 1445 H/ 2023 M. Umat islam sudah memasuki tahun baru hijriyah dan awal bulan muharram. Bulan Muharram merupakan salah satu bulan yang dimuliakan oleh Allah karena terdapat hari Asyura tepatnya tanggal 10 Muharram. 

Baca Juga

Rasululullah SAW bersabda:

“Sesungguhnya hari Asyura adalah hari-hari Allah, maka barang siapa yang ingin berpuasa, maka berpuasalah pada hari itu, dan barang siapa yang tidak ingin, maka ia boleh meninggalkannya”. (shahih muslim No. 1901).

Dikutip dari buku “Panduan Lengkap Puasa Wajib & Sunnah” karya Muhammad Ghazali, dalam suatu riwayat Rasulullah SAW pernah bercita-cita untuk melakukan puasa sunnah sejak 9 Muharram. Dalam hadits, Rasulullah SAW bersabda:

“Kalau saya lanjut umur sampai tahun yang akan datang, niscaya saya akan berpuasa Tasu’a (9 muharram). (HR Muslim)”.

Asal Mula Dianjurkan Puasa Asyura

Ibnu Abbas berkata bahwa Nabi Muhammad SAW datang ke Madinah. Dilihatnya orang-orang Yahudi berpuasa pada hari Asyura. Maka nabi bertanya: “Ada apa ini? Jawab mereka: hari baik, saat Allah membebaskan Nabi Musa dan bani Israil dari musuh mereka, hingga membuat Musa berpuasa karenanya.” 

Maka Nabi Muhammad SAW bersabda: “Saya lebih hormat terhadap Musa dari kamu.” Lalu beliau berpuasa pada hari itu dan menyuruh orang untuk berpuasa.

Dalam riwayat lainnya diceritakan bahwa Abdullah Ibn Umar radliyahu ‘anhu berkata: “Bahwa orang-orang jahiliyah dahulu selalu berpuasa pada hari Asyura. Dan bahwa nabi Muhammad SAW dan kaum muslimin juga berpuasa pada hari itu sebelum diwajibkan puasa Ramdhan.”

 

Keutamaan Melaksanakan Puasa Asyura

1. Menghapus dosa selama 1 tahun

Abi Qatadah berkata, bahwasanya Rasulullah ditanya tentang puasa Asyura beliau menjawab: “Menebus dosa setahun yang lalu”. (HR Muslim)

2. Merupakan puasa yang lebih utama setelah puasa Ramadhan

Suatu hari Abu Hurairah bertutur, Rasulullah SAW ditanya: “Sholat manakah yang lebih utama setelah sholat fardhu?” nabi bersabda: “Yaitu sholat di tengah malam.” Mereka bertanya lagi: “Puasa manakah yang lebih utama setelah puasa Ramadhan?” Nabi bersabda: “Puasa pada bulan Allah yang kamu namakan bulan Muharram.” (HR Ahmad, Muslim Abu Daud).

 

Niat puasa Tasua dan puasa Asyura:

 

Niat Puasa Tasu’a

نَوَيْتُ صَوْمَ تَسُعَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

Nawaitu shouma tasu’a sunnatan lillahi tas’ala

Artinya: “Saya niat puasa Tasu’a sunnah karena Allah ta’ala”

نَوَيْتُ صَوْمَ عَشُرَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

Nawaitu shouma Asyura sunnatan lillahi ta’ala

Artinya: “Saya niat puasa Asyura sunnah karena Allah”

 

Infografis Amalan di Bulan Muharram - (Dok Republika)

Infografis Waktu-Waktu Berpuasa di Bulan Muharram - (Dok Republika)

 
Berita Terpopuler