Ekonomi China Melambat, IHSG Jatuh Ke Zona Merah

IHSG ditutup melemah sebesar 0,54 persen.

Republika/Prayogi.
Karyawan mengamati pergerakan saham di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (10/2/2023).
Rep: Retno Wulandhari Red: Ahmad Fikri Noor

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah sebesar 0,54 persen ke level 6.830,20. IHSG sempat menguat di awal perdagangan hingga menyentuh level 6.902,14 namun gagal bertahan di zona hijau dan jatuh ke zona merah. 

Baca Juga

"Di akhir perdagangan, pergerakan indeks IHSG dan bursa regional tertahan di zona merah, masih dipengaruhi lambatnya pemulihan ekonomi China yang berpotensi berimbas pada ekonomi global," kata Pilarmas Investindo Sekuritas, Selasa (18/7/2023).

Perlambatan pertumbuhan ekonomi China membuat JPMorgan, Morgan Stanley dan Citigroup memangkas pertumbuhan ekonomi China untuk tahun ini menjadi lima persen. Menteri Keuangan AS Yellen memperingatkan hal ini dapat menyebabkan efek secara global. 

Di sisi lain pasar juga mencermati perusahaan pengembang terbesar China Evergrande Group yang mengalami kerugian besar selama dua tahun terakhir. China Evergrande Group sedang menyelesaikan restrukturisasi utang terbesar setelah membukukan kerugian lebih dari 81 miliar dolar AS.

Sepanjang hari ini Indeks LQ45 bergerak melemah. Saham–saham yang mendominasi penguatan diantaranya BBRI, ICBP, INDF, BRPT, dan MEDC. Sedangkan saham–saham yang mendominasi penurunan diantaranya ARTO, STRG, MDKA, HRUM dan EMTK.

 
Berita Terpopuler