Pengalaman Jamaah Haji Asal Tasikmalaya Tersesat di Arab Saudi

Ada jamaah haji yang tak jarang tersesat saat perjalanan dari Muzdalifah ke Mina. 

Bayu Adji P/Republika
Para jamaah haji tiba di Gedung Dakwah Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu (12/7/2023).
Rep: Bayu Adji P Red: Irfan Fitrat

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Rombongan jamaah haji dari kelompok terbang (kloter) 23 JKS sudah tiba di Gedung Dakwah Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu (12/7/2023). Sejumlah jamaah asal Kota Tasikmalaya mengaku sempat mengalami tersesat saat melaksanakan ibadah di Tanah Suci.

Baca Juga

Salah satunya Dadang Surahman (61 tahun), jamaah haji asal Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya. Ia mengaku sering tersesat dalam perjalanan dari Muzdalifah ke Jamarat. Pasalnya, kata dia, ada banyak jalan di daerah itu.

“Memang ada istilah, kalau tidak nyasar di Arab itu bukan jamaah haji. Namun, itu dinikmati dan menjadi happy endingAlhamdulillah, semua sehat dan sukses,” ujar Dadang, yang merupakan jamaah haji dari KBIH As-Surur itu.

Tak hanya Dadang yang mengalami pengalaman tersesat ketika berada di Arab Saudi. Jamaah haji lainnya, Adam Alamsah (65), juga mengaku beberapa kali tersesat dalam perjalanan dari Muzdalifah ke Mina, yang jaraknya sekitar tujuh kilometer dari tendanya. 

Bahkan, menurut Adam, ada temannya yang tersesat sampai 28 kilometer. “Memang cape, tapi tetap ada kepuasan dalam hati,” ujar lelaki asal Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, itu.

Dirawat karena panas ekstrem ...

 

Selain tersesat, ada kendala lain yang dialami Adam saat berada di Arab Saudi, yaitu kondisi cuaca panas. Menurut dia, panasnya seakan dua kali lipat dengan kondisi di Indonesia.

Adam pun mengaku sempat dua kali menjalani perawatan medis saat di Arab Saudi. Sejumlah jamaah pun ada yang menjalani perawatan. “Alhamdulillah, saya hanya sebentar, meski dua kali dirawat. Namun, tetap semangat,” ujarnya.

Menurut Adam, para petugas pelaksanaan ibadah haji sangat membantu para jamaah. Bahkan, petugas yang bukan berasal dari rombongannya pun tak segan membantu para jamaah.

Namun, ada juga yang menjadi catatan Adam terkait layanan selama pelaksanaan ibadah haji di Tanah Suci. Salah satunya tempat wudhu.

"Saat di Mina itu tak ada penerangan. Lalu makanan juga kadang masih ada yang belum masak sudah disajikan. Itu yang perlu diperbaiki,” kata dia.

Senada dengan Adam, Dadang menyebut petugas berperan maksimal selama pelaksanaan ibadah haji. Namun, ada layanan yang diharapkan bisa ditingkatkan ke depan. “Mudah-mudahan ke depan ada peningkatan,” ujar Dadang.

 
Berita Terpopuler