Indonesia Kecam Keras Serangan Militer Israel ke Jenin

Tindakan pasukan Israel dinilai mempersulit upaya perdamaian.

AP Photo/Nasser Nasser
Pemerintah Indonesia mengecam keras aksi penyerangan yang dilakukan pasukan Israel ke wilayah Jenin, Tepi Barat.
Rep: Kamran Dikarma Red: Esthi Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pemerintah Indonesia mengecam keras aksi penyerangan yang dilakukan pasukan Israel ke wilayah Jenin, Tepi Barat. Selain memperburuk situasi kemanusiaan di Palestina, tindakan pasukan Israel dinilai mempersulit upaya perdamaian.

“Indonesia mengecam keras serangan militer Israel di Jenin, Tepi Barat, yang sebabkan puluhan warga sipil Palestina tewas dan terluka. Serangan militer tersebut tidak dapat diterima dan hanya memperburuk situasi kemanusiaan di Palestina serta mempersulit upaya perdamaian,” tulis Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI lewat akun Twitter resminya, Selasa (4/7/2023).

Kemenlu RI menekankan, tindakan Israel tersebut tak dapat dibiarkan begitu saja. “Dewan Keamanan (DK) PBB harus segera mengambil sikap tegas dalam jalankan semua resolusi DK PBB secara konsisten,” katanya.

Pasukan Israel melakukan penyerbuan ke kamp pengungsi Jenin pada Ahad (2/7/2023) malam. Dalam keterangannya, militer Israel mengatakan, mereka menargetkan sebuah bangunan yang diduga menjadi pusat komando Brigade Jenin, sebuah kelompok perlawanan Palestina.

Operasi pasukan Israel tak berjalan mulus karena mendapatkan perlawanan dari warga Palestina. Bentrokan dan baku tembak pecah. Kejadian tersebut berlangsung hingga Senin (3/7/2023) pagi. Menurut keterangan sejumlah saksi, militer Israel turut mengerahkan enam pesawat nirawak (drone) dalam operasinya. Namun militer Israel menolak mengungkapkan apakah drone-drone tersebut turut melakukan serangan.

“Apa yang terjadi di kamp pengungsi adalah perang sesungguhnya. Ada serangan dari langit yang menargetkan kamp-kamp,” kata Khaled Alahmad, seorang sopir ambulans Palestina yang turut terlibat dalam proses evakuasi korban luka.

Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, sebanyak delapan warga Palestina tewas dalam operasi pasukan Israel. Sementara setidaknya 50 orang lainnya mengalami luka-luka.

Sejak awal tahun ini, Israel telah beberapa kali melakukan operasi penyerbuan dan penggerebekan ke wilayah Jenin. Kamp pengungsi di sana diyakini dihuni ratusan anggota dari berbagai kelompok perlawanan Palestina, mulai dari Hamas, Jihad Islam, hingga Fatah.

Pada 19 Juni 2023, kamp pengungsi di Jenin diserbu pasukan Israel. Sama seperti operasi penyerbuan terbaru, baku tembak turut terjadi saat itu. Kelompok Jihad Islam mengaku terlibat dalam konfrontasi bersenjata dengan pasukan Israel.

Dalam operasinya pada 19 Juni 2023 lalu, Israel turut mengerahkan helikopter militer. Lewat keterangan resminya, militer Israel mengatakan, mereka melancarkan penyerbuan ke kamp pengungsi Jenin untuk menangkap warga Palestina yang diduga melakukan aksi penyerangan.

Menurut militer Israel, beberapa warga Palestina yang bersenjata tertembak dalam baku tembak. Kantor berita Palestina, WAFA, mengungkapkan, ketika melancarkan aksinya, pasukan Israel menggunakan peluru tajam, gas air mata, dan granat kejut terhadap warga sipil. Sebanyak enam warga Palestina, satu di antaranya adalah anak-anak, tewas dalam operasi penyerbuan Israel. Sementara lebih dari 90 lainnya mengalami luka-luka.

Baca Juga

 
Berita Terpopuler