Daftar Negara-Negara yang Kutuk Aksi Pembakaran Alquran di Swedia

Aksi pembakaran Alquran dilakukan di depan Masjid Raya Sodermalm, Stockholm.

EPA-EFE/STEFAN JERREVANG
Polisi turun tangan di tempat kejadian di mana seorang pria membakar Alquran di luar masjid di Stockholm, Swedia, 28 Juni 2023.
Rep: Amri Amrullah Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, STOCKHOLM -- Para pemimpin negara dan pejabat dari perwakilan pemerintah dari sejumlah negara, termasuk di Timur Tengah, Asia dan Amerika telah mengutuk penodaan Alquran yang dilakukan oleh seorang pria di Stockholm, ibukota Swedia dalam sebuah protes yang diizinkan oleh polisi negara itu.

Baca Juga

Aktivis, Salwan Momika, seorang warga Irak berusia 37 tahun yang mengungsi ke Swedia beberapa tahun yang lalu, merobek-robek dan membakar halaman-halaman kitab suci umat Islam tersebut pada Kamis (29/6/2023) ketika umat Islam merayakan hari raya Idul Adha.

Pemerintah negara-negara, banyak di antaranya berasal dari Timur Tengah, mengeluarkan pernyataan keras dan memanggil duta besar Swedia di negara mereka. Aksi di luar Masjid Pusat Stockholm tersebut memicu kecaman internasional. Berikut adalah beberapa reaksi yang muncul:

Turki

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengecam Swedia atas insiden tersebut, dengan mengatakan bahwa Ankara tidak akan pernah tunduk pada kebijakan yang bersifat provokasi atau ancaman.

"Kami akan mengajarkan kepada orang-orang Barat yang sombong bahwa menghina nilai-nilai suci umat Islam bukanlah kebebasan berekspresi," katanya.

Sehari sebelumnya, Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan menyebut penodaan terhadap Alquran sebagai tindakan yang tercela. "Tidak dapat diterima untuk membiarkan tindakan anti-Islam ini dengan dalih kebebasan berekspresi," tulis Fidan di Twitter. "Menutup mata terhadap tindakan-tindakan keji seperti itu sama saja dengan terlibat."

Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan kepada para pemimpin Swedia pada saat itu, "Jika Anda tidak menunjukkan rasa hormat terhadap keyakinan agama Republik Turki atau Muslim, Anda tidak akan menerima dukungan apa pun untuk NATO dari kami."

Maroko

Maroko tidak hanya mengeluarkan pernyataan kecaman, tetapi juga menarik pulang duta besarnya di Swedia untuk waktu yang tidak ditentukan. Kementerian luar negeri Maroko juga memanggil duta besar Swedia di Rabat dan menyatakan kecaman keras terhadap serangan ini dan penolakannya terhadap tindakan yang tidak dapat diterima ini, menurut media pemerintah.

Amerika Serikat

Amerika Serikat mengutuk pembakaran tersebut, namun menambahkan bahwa pemberian izin demonstrasi tersebut mendukung kebebasan berekspresi.

"Kami percaya bahwa demonstrasi tersebut menciptakan lingkungan ketakutan yang akan berdampak pada kemampuan Muslim dan anggota kelompok minoritas agama lainnya untuk secara bebas menggunakan hak mereka atas kebebasan beragama atau berkeyakinan di Swedia," ujar juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, Matt Miller.

"Kami juga percaya bahwa mengeluarkan izin untuk demonstrasi ini mendukung kebebasan berekspresi dan bukan merupakan dukungan terhadap aksi demonstrasi tersebut."

 

Iran

Kementerian Luar Negeri Iran memanggil duta besar Swedia di Teheran, media pemerintah melaporkan pada hari Kamis, mengutuk apa yang mereka katakan sebagai penghinaan terhadap kesucian Islam yang paling suci. "Ketika umat Islam sedang menunaikan ibadah haji... menghina kesucian mereka hanya akan menyebarkan kebencian dan kekerasan, mengeksploitasi prinsip kebebasan berekspresi," kata media pemerintah Iran, mengutip pernyataan kementerian.

Arab Saudi

Kementerian Luar Negeri Arab Saudi juga mengutuk pembakaran tersebut. "Tindakan-tindakan penuh kebencian dan berulang-ulang ini tidak dapat diterima dengan pembenaran apa pun," katanya.

Mesir

Mesir mengatakan bahwa tindakan Momika memalukan, terutama karena itu terjadi pada hari raya Idul Adha. Kementerian Luar Negeri juga menyuarakan keprihatinannya tentang insiden berulang pembakaran Alquran di Eropa.

"Mesir menyatakan keprihatinannya yang mendalam tentang insiden pembakaran Alquran yang berulang-ulang dan eskalasi Islamofobia baru-baru ini serta kejahatan penistaan agama di beberapa negara Eropa, dan menegaskan penolakannya secara total terhadap semua praktik tercela yang memengaruhi konstanta dan keyakinan agama umat Islam," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.

Irak

Irak memanggil duta besar Swedia untuk Irak pada hari Kamis atas insiden tersebut. Irak menyebut tindakan itu rasis dan tidak bertanggung jawab.

Irak juga mengutuk tindakan pembakaran salinan Alquran yang berulang-ulang oleh individu dengan pikiran ekstremis dan terganggu. "Mereka tidak hanya rasis tetapi juga mempromosikan kekerasan dan kebencian," kata pemerintah Irak dalam sebuah pernyataan.

"Tindakan yang tidak bertanggung jawab ini, yang bertentangan dengan nilai-nilai penghormatan terhadap keberagaman dan keyakinan orang lain, dengan tegas dikecam," tambah pemerintah.

Ratusan warga Irak menyerbu kedutaan besar Swedia di Baghdad pada hari Kamis setelah pemimpin Syiah yang berpengaruh, Moqtada al-Sadr, mendesak orang-orang untuk melakukan hal tersebut, dan menyebut Swedia sebagai negara yang memusuhi Islam.

 

Yordania

Yordania pada hari Kamis memanggil duta besar Swedia di Amman dan memberitahukan protes keras dari negara tersebut, Kementerian Luar Negeri dan Ekspatriat Yordania mengatakan dalam sebuah pernyataan. Negara itu mengutuk tindakan tersebut, menyebutnya sebagai rasis dan hasutan.

"Kementerian menegaskan bahwa membakar Alquran adalah tindakan kebencian yang berbahaya, dan manifestasi dari Islamofobia yang menghasut kekerasan dan menghina agama dan tidak dapat dianggap sebagai bentuk kebebasan berekspresi sama sekali," kata kerajaan dalam sebuah pernyataan.

Yordania mengatakan bahwa menolak ekstremisme adalah tanggung jawab kolektif yang harus dipatuhi semua orang.

Kuwait

Kementerian Luar Negeri Kuwait mengatakan bahwa pembakaran tersebut merupakan langkah berbahaya dan provokatif yang mengobarkan perasaan umat Islam di seluruh dunia. Kementerian tersebut menyerukan kepada komunitas internasional dan pemerintah untuk mengambil tanggung jawab atas tindakan cepat untuk menghilangkan perasaan kebencian, ekstremisme, dan intoleransi agama.

Yaman

Pemerintah Yaman menolak insiden tersebut sebagai insiden yang sengaja memprovokasi perasaan umat Islam di seluruh dunia pada acara-acara suci Islam oleh gerakan ekstremis yang penuh kebencian, sebuah pernyataan dari kementerian luar negerinya. Pernyataan tersebut juga menyerukan diakhirinya pelanggaran berulang yang berasal dari budaya kebencian.

Suriah

Pemerintah Suriah mengutuk tindakan memalukan pada salah satu hari tersuci bagi umat Islam oleh seorang ekstremis dengan izin dan persetujuan pemerintah Swedia.

Palestina

Kementerian Luar Negeri Palestina menyebut penodaan tersebut sebagai serangan mencolok terhadap hak asasi manusia, nilai-nilai toleransi, penerimaan orang lain, demokrasi, dan hidup berdampingan secara damai di antara para pemeluk semua agama.

Uni Emirat Arab

Uni Emirat Arab memanggil duta besar Swedia pada hari Kamis untuk memprotes pembakaran tersebut.

 

 
Berita Terpopuler