2 Juta Jamaah Berkumpul di Mina dalam Puncak Haji

Haji tahun ini akan menjadi yang terbesar sejak 2019.

AP Photo/Amr Nabil
Meski mempersilahkan jamaah haji melakukan ibadah sunnah tarwiyah, pemerintah Indonesia tidak memfasilitasi ibadah tersebut.
Rep: Mabruroh Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, MINA -- Sekitar 2 juta jamaah haji yang datang dari seluruh penjuru dunia berkumpul di kota tenda Mina pada Senin, hari Tarwiyah, menandai awal ibadah haji.

Haji yang berlangsung selama lima-enam hari tahun ini akan kembali ke kapasitas penuh sebagaimana sebelum Covid-19 menyerang seluruh dunia. Para peziarah memulai ritual mereka dalam suasana spiritual yang tidak terbatas setelah mencabut semua pembatasan terkait pandemi dan protokol pencegahan.

Para peziarah yang tiba di Makkah pada Ahad melakukan tawaf al-qudum (tawaf kedatangan), salah satu ritual wajib haji, sebelum menuju kota tenda Mina yang luas.

Saat malam tiba pada Ahad, semua jalan menuju dataran luas Mina dipenuhi dengan jamaah. Mina terletak 5 kilometer sebelah timur Masjidil Haram.

Mereka berjalan dengan kendaraan atau berjalan kaki ke situs suci di mana mereka berkemah di salah satu kota tenda terbesar di dunia pada Senin. Pada hari pertama ritual haji, jamaah akan wukuf di Arafah atau puncak haji pada Selasa.

Haji tahun ini akan menjadi yang terbesar sejak 2019 ketika sekitar 2,5 juta jamaah haji ambil bagian. Sedangkan, saat pandemi 2020, hanya 10 ribu jamaah haji yang diizinkan memasuki Makkah.

Sedangkan pada 2021, jumlah jamaah haji sedikit ditingkatkan menjadi 59 ribu orang. Kemudian, pada 2022, jumlah peziarah haji ditingkatkan lagi mencapai 926 ribu dan ini termasuk 781 ribu peziarah asing.

Di tahun ini, Direktorat Jenderal Paspor (Jawazat) mengumumkan, dalam sebuah pernyataan pada Senin, bahwa 1.655.188 peziarah datang untuk haji melalui semua pelabuhan udara, darat dan laut Saudi, hingga Sabtu, 6 Dzulhijjah (24 Juni).

Di antaranya, ada 4.951 peziarah dari 90 negara yang datang untuk melakukan haji sebagai tamu Penjaga Dua Masjid Suci Raja Salman. Ini termasuk 2.000 peziarah dari keluarga Saudi dan Yaman dari mereka yang menjadi martir dalam operasi militer di Yaman.

Sebanyak 1.000 jamaah lainnya, yang termasuk anggota keluarga para martir dan tahanan Palestina dan orang-orang Palestina yang terluka, tiba untuk melakukan haji.

Baca Juga

Pengaturan keamanan...

Pengaturan keamanan yang sangat mudah

Pihak berwenang Saudi dan misi haji dari berbagai negara telah menyelesaikan persiapan yang rumit dan pengaturan yang sangat mudah yang memungkinkan jamaah haji menyelesaikan perjalanan mereka ke kota tenda Mina.

Menteri Dalam Negeri dan Ketua Komite Haji Tertinggi Pangeran Abdulaziz Bin Saud Bin Naif memeriksa kesiapan pasukan keamanan haji. Dia menyaksikan parade pasukan keamanan yang berpartisipasi dalam operasi haji tahun ini di Makkah.

Parade ini menyaksikan latihan keamanan yang menunjukkan kemahiran dan keterampilan pasukan keamanan selain dari tampilan kendaraan khusus dan kendaraan lapis baja, dan pesawat keamanan dan helikopter yang mengambil bagian dalam operasi haji.

Menteri Garda Nasional Pangeran Abdullah Bin Bandar juga menyaksikan parade pasukan Garda Nasional di mana ia memeriksa kesiapan pasukan yang berpartisipasi dalam misi keamanan haji.

Sengatan matahari

Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan peringatan kepada jamaah haji terkait cuaca panas yang bisa memicu kelelahan. Karena musim haji tahun ini menyaksikan kenaikan suhu mencapai 43 Celsius, menimbulkan ancaman bagi kesehatan jamaah haji.

Kementerian mengimbau jamaah haji untuk berlindung dengan payung, minum banyak cairan, menghindari kelelahan, dan mengikuti instruksi kesehatan dan perilaku yang tepat, akan melindungi peziarah dari sengatan sinar matahari dan kelelahan akibat panas.

Kementerian telah mengalokasikan 217 tempat tidur untuk menerima kasus sengatan panas, termasuk 166 tempat tidur di rumah sakit Situs Suci, dan 51 tempat tidur di Makkah. Sementara Kementerian telah menyediakan sejumlah besar kipas kabut air di situs suci.

 
Berita Terpopuler