Al Zaytun, Panji Gumilang dan Proyek Kapal Nabi Nuh

Di balik kemegahan dan kontroversi pesantren Az Zaytun pimpinan Panji Gumilang

Tangkapan layar akun youtube Arek Pati
Mantan bupati Indramayu Lucky Hakim saat diajak Panji Gumilang mengucapkan salam khas Yahudi Israel di Pesantren Al Zaytun tahun lalu.
Red: Muhammad Subarkah

Oleh: Al Chaidar, Departemen Antropologi, Universitas Malikussaleh, Lhokseumawe, Aceh

Syekh Al Zaytun, Panji Gumilang, adalah seorang pendidik dan pendiri Pondok Pesantren Al-Zaytun di Indramayu, Jawa Barat. Pesantren ini dikenal sebagai salah satu pesantren terbesar dan termegah di Asia, dengan fasilitas pendidikan yang lengkap dan modern. Namun, di balik kemegahan pesantren ini, tersimpan berbagai kontroversi yang menimpa Syekh Panji Gumilang dan yayasan yang dipimpinnya.

Salah satu kontroversi yang baru-baru ini mencuat adalah rencana pembangunan 90 kapal seukuran bahtera Nabi Nuh oleh Syekh Panji Gumilang. Menurut laporan media, kapal-kapal ini akan diberi nama-nama tokoh-tokoh yang diobsesi oleh Syekh Panji Gumilang, seperti Kalinyamat, Connie Rahakundini Bakrie, dan lain-lain. Syekh Panji Gumilang mengklaim bahwa pembangunan kapal-kapal ini adalah bagian dari "divert program" untuk mengalihkan perhatian publik dari kasus-kasus hukum yang menjerat dirinya dan yayasan Al-Zaytun (Radar Cirebon, 5 Juni 2023).

Kasus-kasus hukum yang dimaksud antara lain adalah tuduhan penyimpangan doktrin dan ajaran Islam oleh Syekh Panji Gumilang dan pengikutnya di Al-Zaytun. Sejak tahun 2000-an, menurut Umar Abduh, Syekh Panji Gumilang telah dituduh sebagai pemimpin gerakan sesat NII (Negara Islam Indonesia) yang berusaha membangun negara impian iblis di bawah bendera Al-Zaytun. Beberapa buku dan artikel telah ditulis untuk membongkar fakta-fakta kesesatan tafsir dan ajaran NII Panji Gumilang, seperti karya Djamaluddin Amin(2002), Abduh (2001), Muhsin et al. (2017), dan lain-lain.

Selain itu, Syekh Panji Gumilang juga dituduh melakukan penipuan dan penggelapan dana donatur dan masyarakat sekitar Al-Zaytun. Beberapa proyek pembangunan yang digagas oleh Syekh Panji Gumilang diduga tidak sesuai dengan peruntukannya atau tidak selesai secara tuntas. Misalnya, proyek pembangunan bunker-bunker ilegal, pembelotan pasukan Tibmara & Garda, penindasan & pelanggaran HAM di Ma'had Al-Zaytun (Abduh, 2002). Selain itu, Syekh Panji Gumilang juga diduga memanfaatkan tenaga ahli Al-Zaytun untuk kepentingan pribadi tanpa memberikan imbalan yang layak (Disway.id, 21 Mei 2023).

Syekh Panji Gumilang sendiri membantah semua tuduhan tersebut dan mengklaim bahwa dirinya adalah seorang ulama yang berjuang untuk memajukan pendidikan Islam di Indonesia. Ia mengatakan bahwa ia telah belajar di Pondok Modern Gontor dan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, serta mendapatkan gelar Doktor Honoris Causa dari IMCA-Revans University. Ia juga mengaku memiliki hubungan baik dengan tokoh-tokoh nasional dan internasional, serta menjadi pelopor pendidikan terpadu (kampus peradaban) melalui sistem pendidikan satu pipa di Al-Zaytun (Wikipedia, 2023).

Lihat tulisan pada halaman berikutnya:

Namun, banyak pihak yang meragukan kredibilitas dan integritas Syekh Panji Gumilang sebagai seorang ulama dan pendidik. Beberapa fakta yang menjadi sorotan antara lain adalah:

Gelar Doktor Honoris Causa yang diperoleh Syekh Panji Gumilang dari IMCA-Revans University ternyata berasal dari universitas tidak terakreditasi yang berbasis di Inggris dan Amerika Serikat. Universitas ini juga dikenal sebagai penyedia gelar palsu atau gelar kertas (Wikipedia, 2023).

Sistem pendidikan satu pipa yang diterapkan di Al-Zaytun ternyata tidak sesuai dengan standar nasional dan internasional. Sistem ini diduga hanya sebagai alat untuk mengisolasi dan mengontrol para santri agar tidak terpengaruh oleh pemikiran-pemikiran luar yang bertentangan dengan doktrin NII Panji Gumilang. Selain itu, sistem ini juga diduga sebagai cara untuk mengeksploitasi para santri sebagai tenaga kerja murah untuk proyek-proyek Syekh Panji Gumilang (Muhsin et al., 2017).

Mazhab Soekarno yang diklaim oleh Syekh Panji Gumilang sebagai mazhab yang dianut oleh Al-Zaytun ternyata tidak memiliki dasar yang kuat dari sisi syariat dan sejarah. Mazhab ini hanya merupakan interpretasi sesat dari pemikiran-pemikiran Bung Karno yang dicampuradukkan dengan ajaran-ajaran NII Panji Gumilang. Mazhab ini juga bertentangan dengan mazhab-mazhab yang diakui oleh mayoritas umat Islam di dunia, seperti Hanafi, Maliki, Syafi'i, dan Hambali (Yuda Sanjaya, Radar Cirebon 2 Juni 2023).

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa Syekh Al Zaytun, Panji Gumilang, adalah seorang tokoh yang penuh kontroversi dan misteri. Ia memiliki pengaruh yang besar di kalangan pengikutnya di Al-Zaytun, namun juga mendapat banyak kritik dan penolakan dari kalangan umat Islam luas. Ia memiliki visi yang ambisius untuk membangun peradaban Islam melalui pendidikan, namun juga diduga melakukan penyimpangan dan penyelewengan dalam prosesnya. Ia memiliki rencana yang megah untuk membangun kapal-kapal seukuran bahtera Nabi Nuh, namun juga diduga sebagai upaya untuk mengalihkan perhatian dari kasus-kasus hukum yang menjeratnya.

 

 

Lihat tulisan pada halaman berikutnya:

Referensi:

Abduh, Umar. (2001). Membongkar gerakan sesat NII di balik pesantren mewah al-Zaytun. Gema Insani.

Abduh, Umar. (2002). Investigasi mengungkap misteri al Zaytun Gate: dajjal Indonesia membangun negara impian iblis: bunker-bunker illegal, pembelotan pasukan Tibmara & Garda, penindasan & pelanggaran HAM di Ma'had al Zaytun. Kerjasama LPDI-SIKAT & Al Bayyinah.

Azra, Azyumardi. (2012). Revisitasi Islam Politik dan Islam Kultural di Indonesia.

Djamaluddin, M. Amin. (2001). Penyimpangan & kesesatan ma'had al Zaytun: tanggapan terhadap majalah bulanan al Zaytun. Lembaga Penelitian dan Pengkajian Islam.

Djamaluddin, M. Amin. (2002). Bunker al Zaytun: fakta kesesatan tafsir NII Panji Gumilang. Darul Falah.

Muhsin, Z. Mumuh, Reiza D. Dienaputra, and R. M. Mulyadi. (2017). "Ma” had Al-Zaytun Indramayu Movement: A Historical Inquiry."

Radar Cirebon. (2023). Al Zaytun Bangun Kapal Seukuran Bahtera Nabi Nuh Diberi Nama Coni Rahakundini Bakrie Ini Alasan Syekh Panji. https://radarcirebon.disway.id/read/155553/al-zaytun-bangun-kapal-seukuran-bahtera-nabi-nuh-diberi-nama-coni-rahakundini-bakrie-ini-alasan-syekh-panji

Disway.id. (2023). Dahlan Iskan Takjub Syekh Panji Gumilang Manfaatkan Tenaga Ahli Al Zaytun Bangun 2 Kapal Nabi Nuh. https://disway.id/read/703020/dahlan-iskan-takj

 

 
Berita Terpopuler