Yang Berpeluang Menang Jika Prabowo, Ganjar, Anies Head-to-Head di Pilpres 2024

Indikator Politik telah membuat simulasi pilpres satu lawan satu antara bakal capres.

Republika/Prayogi.
Jurnalis mengambil gambar ketika penyampaian hasil survei nasional Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA bertajuk Melanjutkan Jokowi Atau Isu Perubahan 2023-2024:Panen Raya Politik Pemilu di Jakarta, Selasa (24/1/2023). LSI Denny JA merilis isu paling hot menuju Pilpres 2024 adalah pertarungan antara Melanjutkan Legacy Jokowi atau sebaliknya: Isu Perubahan. Tercatat 38.2% pendukung Ganjar puas dengan kinerja Jokowi sedangakan pendukung Prabowo: 21.3% dan pendukung Anies Baswedan: 10.6%
Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Fauziah Mursid, Nawir Arsyad Akbar

Baca Juga

Survei Indikator Politik Indonesia melakukan simulasi satu lawan satu atau head-to-head antara bakal calon presiden (capres) Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan. Dengan asumsi tidak ada calon yang menang satu putaran, jika pada putaran dua Anies Baswedan bersaing dengan Ganjar Pranowo, peluang Ganjar unggul sebesar 51 persen dan Anies 34,5 persen.

Kedua, jika Anies melawan Prabowo pada putaran kedua maka peluang Prabowo menang lebih besar dengan 56,8 persen dan Anies Baswedan 26,5 persen.

"Keunggulan Pak Prabowo jauh lebih telak, karena pendukung Pak Jokowi terbelah ke Ganjar itu solid lari ke Pak Prabowo ketimbang ke Anies Baswedan," ujar Burhanuddin dalam rilis survei bertajuk 'Saling Salip Elektabilitas Capres dan Cawapres Jelang 2024' secara virtual, Ahad (4/6/2023).

Burhanuddin melanjutkan, keunggulan Prabowo juga berlanjut jika bacapres dari Partai Gerindra itu head-to-head dengan Ganjar Pranowo. Jika pada survei pada April akhir hingga awal Mei lalu, selisih keunggulan Prabowo sekitar enam persen, jarak di survei terbaru semakin melebar di angka 11 persen.

"Ini keunggulan Pak Prabowo lebih lebar lagi 11 persen dibandingkan Ganjar, dengan asumsi Anies tidak lolos dua putaran. Pemilih Mas Anies cenderung ke Prabowo kalau Anies nggak lolos," ujar Burhanuddin.

Burhanudin mengatakan, posisi Prabowo yang berada di tengah-tengah ini menambah keuntungan bagi menteri pertahanan tersebut. Sebab, dia mengambil keuntungan suara dari Ganjar maupun Anies jika salah satu keduanya tidak lolos di putaran pertama.

Dalam segmen pemilih berdasarkan kepuasan terhadap Preisiden, Prabowo juga berada di tengah-tengah karena mendapat dukungan dari dua kelompok sekaligus yakni yang puas terhadap kinerja Presiden Joko Widodo dan tidak puas.

Warga yang puas dan cukup puas dengan Presiden Jokowi umumnya memilih dua nama Ganjar dan Prabowo. Sedangkan yang tidak puas dengan Jokowi juga hampir imbang memilih bacapres Anies dan Prabowo.

"Jadi ada di dua kaki, jadi pemilih Prabowo ini dapat dari dua segmen sekaligus. Jadi yang menjelaskan Prabowo naik, karena dia dapat dua dukungan dari dua kelompok yang puas sekaligus tidak puas dengan kinerja Jokowi," ujar Burhanuddin.

Survei Indikator Politik ini dilakukan pada rentang 26-30 Mei 2023 dengan metode telepon secara acak ke 1.230 respon. Margin of error survei diperkirakan 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

 

 

Survei Indikator Politik Indonesia juga menemukan kelompok pemilih usia generasi Z antara 17 hingga 21 tahun lebih banyak memili Prabowo Subianto. Hal ini berdasarkan simulasi tiga nama capres menurut demografi dan wilayahnya yang dilakukan pada rentang 26-30 Mei 2023.

"Pemilih generazi Z lebih banyak yang lari ke Pak Prabowo. silakan tafsirkan, kenapanya? Poinnya usia 17-21 tahun lebih banyak lari ke Pak Prabowo," ujar peneliti utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam rilis survei bertajuk Saling Salip Elektabilitas Capres dan Cawapres Jelang 2024 secara virtual, Ahad (4/6/2023).

Burhanuddin melanjutkan, untuk pemilih kelompok usia 22-25 tahun cenderung lebih banyak ke Ganjar Pranowo 41,4 persen disusul Prabowo Subianto. Sedangkan kelompok usai 26-40 tahun cenderung lebih banyak ke Prabowo Subianto sebesar 37,6 persen diikuti Ganjar 31,9 persen.

"Sama pemilih tua di atas 55 tahun itu ke Ganjar," ujarnya.

Sementara berdasarkan etnis, pemilih Jawa lebih dominan memilih Ganjar dan etnis Sunda memilih Prabowo Subianto. "Pemilih Sunda ini sebelumnya nih dulu sempat ke Anies. Batak ke Ganjar Pranowo, Madura solid ke Prabowo, Betawi Anies, Minang masih banyak ke Anies," ujarnya.

Sedangkan dari sisi agama, pemilih Islam cenderung lebih banyak mendukung Prabowo Subianto sebanyak 38,8 persen, Ganjar 32,5 persen dan Anies 20,5 persen. Adapun, untuk pemilih Protestan maupun katolik dan lainnya lebih banyak mendukung Ganjar Pranowo. 

Sementara dari sisi pekerjaan, petani, peternak, nelayan, buruh kasar, wiraswasta hingga pengusaha juga lebih banyak mendukung Prabowo. Sedangkan pegawai mulai swasta maupun negeri, guru dosen dan profesional lebih banyak mendukung Ganjar.

"Untuk ibu rumah tangga bannyak ke Prabowo lalu usia masih sekolah dan kuliah juga ke Prabowo," ujarnya.

Ganjar pun mengakui, suara generasi Z menjadi tantangan untuk diraihnya pada Pemilu 2024. Menurut Ganjar, generasi Z adalah orang-orang yang sangat mengerti akan teknologi saat ini.

"Saya mau cerita saja, generasi ini adalah yang sangat mengikuti perkembangan PDI Perjuangan, tapi catat ya, ada sebagian dari mereka yang tidak mengikuti," ujar Ganjar dalam pidato konsolidasi yang digelar DPD PDIP Jakarta, di Basket Hall Senayan, Jakarta, Ahad (4/6/2023).

Menurutnya, banyak generasi Z yang tak mengerti betul perjuangan PDIP pada masa Orde Baru hingga Reformasi. Sebab, mereka baru berusia dua hingga tiga tahun ketika Reformasi terjadi pada 1998.

Karenanya, sosialisasi yang akan dilakukannya adalah berbasis komunitas. Salah satunya adalah dengan mendukung generasi Z yang berada di komunitas-komunitas itu, tanpa terlalu mengikutcampurkan mereka dengan politik.

"Ternyata ada komunitas-komunitas yang mereka tidak mau diganggu dengan urusan pelik politik dengan penuh intrik. Mereka ingin solusi yang membahagiakan, mereka butuh ruang baca, mereka butuh ruang ekspresi menyanyi melukis menari bersahabat nongkrong ngegame, mereka butuh itu," ujar Ganjar.

"Kita mesti hadir di sana," sambungnya.

Sebelumnya, Ganjar menghadiri peresmian Kantor Sekretariat Tim Koordinasi Relawan Pemenangan Pilpres (TKRPP). Dalam pidato peresmiannya, ia menyampaikan dua hal kepada ratusan relawan yang hadir.

Pertama adalah menyampaikan program dan pandangan darinya dan partai politik pengusung kepada masyarakat. Termasuk mendengarkan aspirasi masyarakat untuk merumuskan visi ke depan.

"Dua, ada swing voters suara yang bergeser-geser yang itu tentu saja punya potensi untuk kita ajak bicara. Maka tolong Bapak/Ibu bisa berkomunikasi dengan mereka, tapi ada suara yang sangat besar, yaitu pemilih pemula," ujar Ganjar di Kantor Sekretariat TKRPP, Jakarta, Kamis (1/6/2023).

Selain itu, ia juga menugaskan kepada para relawan untuk meraup suara dari pemilih muda atau generasi Z pada Pilpres 2024. Sebab, kontestasi mendatang merupakan ajang pertama mereka untuk mencoblos calon pemimpinnya.

"Mereka adalah golongan yang masuk generasi Z, mereka adalah para skaters, mereka adalah para Youtuber, mereka adalah kelompok yang suka coding dan mereka adalah pemotong rambut," ujar Ganjar.

"Mereka yang berbisnis cuci sepatu, mereka yang punya hobi dalam komunitas olahraga, seperti lari, seperti sepeda, itulah generasi Z yang butuh mendapatkan tempat. Satu lagi mereka banyak berada di desa, tapi belum kita sentuh," sambungnya mengingatkan.

 

Ke mana Jokowi berlabuh? - (Republika/berbagai sumber)

 
Berita Terpopuler