Obesitas pada Anak Bisa Sebabkan Asma Hingga Penyakit Jantung

Obesitas sudah pasti dapat berisiko menyebabkan masalah kesehatan fisik pada anak.

www.freepik.com
Obesitas (ilustrasi). Beberapa gangguan kesehatan yang muncul karena obesitas di antaranya diabetes tipe 2, hipertensi, dan kolesterol tinggi.
Rep: Desy Susilawati Red: Qommarria Rostanti

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Obesitas kini banyak terjadi pada anak-anak dari berbagai rentang usia. Yang lebih memprihatinkan lagi, beberapa di antaranya berusia di bawah lima tahun.

Baca Juga

Jika terus dibiarkan, apa dampak obesitas yang terjadi sejak masa anak-anak dan bagaimana mencegahnya? Konsultan endokrinologi anak Eka Hospital Cibubur, dr Dana Nur Prihadi, SpA (K) mengatakan obesitas sudah pasti dapat berisiko menyebabkan masalah kesehatan fisik pada anak. Beberapa gangguan kesehatan tersebut bahkan bisa mereka idap hingga mereka dewasa nanti, beberapa diantaranya asma, apnea tidur, diabetes tipe 2, darah tinggi (hipertensi), kolesterol tinggi, dan penyakit jantung.

"Selain itu, obesitas juga memiliki risiko dalam terkena gangguan kesehatan mental, seperti bullying, rasa percaya diri yang rendah, hingga depresi," ujarnya.

Lalu kapan harus pergi ke dokter? Menurut dia, tidak semua anak yang kelebihan berat badan bisa dianggap obesitas, tapi sebagai orang tua ada baiknya jika Anda terus memantau pertumbuhan berat badan si kecil. Jika Anda merasa buah hati sudah mulai kelebihan berat badan dan berat badannya sudah mulai mengganggu kesehatannya, segera periksakan diri mereka ke dokter anak.

"Semakin cepat bertindak, maka akan semakin mudah untuk buah hati memulai program penurunan berat badan," ujarnya.

Dr Dana mengajak masyarakat mencegah pemicu obesitas dari sekarang. Ada hal-hal yang bisa Anda lakukan untuk menurunkan risiko Anak dari obesitas:

1. Berikan contoh yang baik

Anak biasanya meniru apa yang orangtuanya lakukan, sehingga dengan memberikan mereka contoh gaya hidup yang baik, anak mungkin akan meniru apa yang Anda lakukan.

2. Memastikan jadwal tidur teratur

Jadwal tidur yang tidak teratur diketahui dapat mengganggu hormon dan meningkatkan rasa lapar. Pastikan anak mendapatkan tidur cukup untuk mengurangi rasa lapar yang berlebihan dan menyebabkan kelebihan berat badan.

3. Kenalkan dengan makanan baru

Kebanyakan anak memiliki masalah dalam makanan karena mereka tidak terbiasa dengan makanan baru. Perkenalkan mereka pada makanan lain untuk membiasakan indra pengecap mereka terbiasa dengan makanan lain.

4. Memperhatikan asupan kalori

Pastikan Anda untuk selalu memperhatikan asupan kalori yang mereka dapatkan dalam sehari untuk mengontrol berat badan mereka. Anda bisa mengonsultasikan hal ini dengan dokter anak Anda untuk hasil yang maksimal.

"Mari sama-sama cegah obesitas pada anak dari sekarang. Obesitas merupakan kondisi yang dapat berlangsung hingga jangka panjang, dan jika tidak segera ditangani, maka akan sangat mengganggu kesehatan sang buah hati," ujar dr Dana.

 

 
Berita Terpopuler