Sudah Menikah, Ini Cara Hindari Jalinan Hubungan Khusus dengan Orang Lain

Perselingkuhan bisa terjadi pada semua pasangan, baik muda maupun tua.

www.rawpixel.com
Pasangan suami istri (ilustrasi). Untuk mencegah terjadinya perselingkuhan, cobalah memperkuat komitmen dalam pernikahan.
Rep: Shelbi Asrianti Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabar tentang perselingkuhan pasangan selebritas yang berseliweran dapat membuat banyak pasangan menjadi cemas. Nyatanya, selingkuh bukan hanya terjadi pada artis atau publik figur, tapi bisa terjadi juga pada pasangan suami-istri biasa.

Psikiater Lahargo Kembaren menyoroti, banyak sekali akibat yang dapat ditimbulkan akibat sebuah perselingkuhan. Bisa memicu konflik keluarga, kekerasan dalam rumah tangga, perceraian, masalah pada anak, hingga mengalami masalah kejiwaan.

"Cinta adalah bentuk perasaan yang paling kuat sehingga pengkhianatan terhadap cinta menimbulkan luka yang paling dalam, rasa tidak bernilai, terhina, tergantikan, tidak berharga, perasaan rendah, kecewa, dan marah," ujar Lahargo kepada Republika.co.id, Sabtu (20/5/2023).

Lahargo menyampaikan, perselingkuhan bisa terjadi pada semua pasangan, baik muda maupun tua. Faktor-faktor penyebab seseorang selingkuh antara lain jatuh cinta lagi, kebutuhan yang tidak terpenuhi, hilangnya kedekatan/keintiman dengan pasangan, serta aktivitas di media sosial yang berlebihan.

"Risiko perselingkuhan meningkat bila aktivitas di media sosial tidak dibatasi, mulai tertarik, menuliskan kata-kata mesra yang rahasia, kirim emoticon, stiker yang mengundang persepsi lain, dibaca berulang-ulang, hapus chat, berbohong, dan berlanjutlah pada perselingkuhan," kata Lahargo.

Kepala Instalasi Rehabilitasi Psikososial Pusat Kesehatan Jiwa Nasional RS Jiwa Marzoeki Mahdi Bogor itu mengatakan, situasi dan kesempatan juga menjadi faktor terjadinya perselingkuhan. Begitu pula dorongan seksual berlebihan serta harga diri yang rendah.

"Seseorang yang merasa harga dirinya rendah di depan pasangan cenderung akan mencari orang lain yang membuat dia merasa lebih hebat, berarti, berharga, dan superior. Apalagi, apabila pasangan barunya memberikan suatu hal positif dalam hidupnya, seperti dukungan, perhatian, dan hal lain yang membuat harga dirinya meningkat," tuturnya.

Untuk mencegah terjadinya perselingkuhan, Lahargo menganjurkan memperkuat komitmen dalam pernikahan. Pasangan perlu terus menjalin kebersamaan yang positif sehingga akan saling menghargai dan semakin mencintai.

Terimalah kelebihan dan kekurangan pasangan. Cari solusi bersama untuk setiap permasalahan yang muncul. Selalu mengingat janji awal saat pernikahan dan terus bertumbuh dalam menjalin relasi yang sehat.

Baca Juga

Selain itu, perlu juga mengenali bahasa kasih satu sama lain dan berusaha untuk mempraktikkannya dalam keseharian. Lahargo menyebutkan, terdapat lima bahasa kasih, yaitu kata-kata pujian, waktu yang berkualitas, hadiah, pelayanan, dan sentuhan fisik.

Hindari hal-hal yang dapat menjadi kesempatan untuk menjalin hubungan khusus dengan orang lain, seperti kebersamaan yang berlebihan. Tidak perlu merespons kata-kata atau perilaku seduktif dari orang lain.

Jalin terus keintiman dan kemesraan dengan pasangan, meski tidak harus public display affection (PDA) alias diperlihatkan di depan umum. Hal terpenting ialah meluangkan waktu untuk kebersamaan dan bicara dari hati ke hati, serta jangan lupakan sentuhan fisik.

"Cinta tidak hanya berawal dari tatapan mata dan buaian kata, tapi juga komitmen bersama. Selingkuh bukan solusi, tapi sebuah selingan yang berisiko membuat hancurnya sebuah relasi," ucap Lahargo.

 
Berita Terpopuler