Ganjar Pranowo Diberi Gelar Warga Kehormatan Masyarakat Sunda

Gelar tersebut diberikan oleh sejumlah tokoh dan inohong-inohong Sunda

ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Bakal calon presiden dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo memberikan sambutan pada Konsolidasi PDI Perjuangan Jawa Barat di Gedung Youth Centre Sport Arcamanik, Jalan Pacuan Kuda, Arcamanik, Kota Bandung, Ahad (14/5/2023). Kegiatan yang dihadiri oleh ribuan kader PDIP se Jawa Barat tersebut untuk mendukung pemenangan Ganjar Pranowo dalam Pilpres 2024.
Rep: Fauzi Ridwan Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Calon presiden (capres) yang diusung PDI-Perjuangan Ganjar Pranowo diberi gelar warga kehormatan masyarakat Sunda. Sejumlah tokoh dan inohong menyematkan panggilan akang dan memberikan baju pangsi Sunda sebagai simbol kehormatan.

Baca Juga

Gelar tersebut diberikan oleh sejumlah tokoh dan inohong-inohong Sunda di Saung Angklung Udjo, Kota Bandung, Ahad (14/5/2023). Dalam acara silaturahmi budaya tokoh dan inohong Sunda.

Perwakilan tokoh budaya Sunda Noery Ispandji Firman mengatakan penyematan gelar kehormatan kepada Ganjar Pranowo dilakukan sebab yang bersangkutan pemimpin yang sederhana. Bersahaja dan dekat dengan masyarakat.

"Beliau ramah, dan mencintai rakyatnya sehingga wajar kalau saya sebagai orang Sunda memberikan gelar warga kehormatan kepada beliau," ujarnya.

Ia mengatakan sebutan akang untuk Ganjar Pranowo diberikan kepada tokoh yang lebih tua, terhormat. Selain itu memiliki reputasi yang baik di masyarakat.

Noery pun mengenal Ganjar sebagai sosok yang diterima dengan baik oleh seluruh masyarakat. Ganjar merupakan figur yang sederhana dan memiliki ciri-ciri ksatria.

"Sulit mencari sosok pemimpin yang ramah, mau menyapa rakyat, tidak ada sekat. Ketika menerima kami pun enak diajak bicaranya dan mau menerima masukan-masukan," ungkapnya.

Ganjar Pranowo sendiri melakukan safari politik di Kota Bandung. Ia melaksanakan kegiatan bersama internal Partai PDIP Jabar kemudian bertemu dengan partai lain dan bertemu tokoh masyarakat Sunda di Kota Bandung.

"Saya semakin yakin bahwa keindonesiaan kita itu bisa kita rawat ketika kemudian pendekatan budaya mengutama," ungkapnya.

 

 
Berita Terpopuler