Cuaca Lagi Panas-panasnya, Pakai Tabir Surya 30 Menit Sebelum Berangkat

Tabir surya dapat melindungi kulit dari efek berbahaya sinar matahari.

Republika/Thoudy Badai
Warga beraktivitas saat cuaca terik di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Senin (24/4/2023). Selain memakai tabir surya, gunakan pelindung standar seperti payung atau topi, dan juga pakaian lengan panjang saat keluar rumah.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mau keluar rumah? Jangan lupa pakai tabir surya terlebih dahulu. Ini penting untuk perlindungan kulit sehari-hari, terlebih di tengah cuaca panas ekstrem.

"Kalau harus keluar, wajib menggunakan tabir surya (sunscreen) dan usahakan pakai 30 menit sebelum keluar rumah, jadi jangan baru pakai lalu langsung keluar, perhatikan penggunaannya agar efektif melindungi kulit, kata dokter spesialis kulit dan kelamin I Gusti Nyoman Darmaputra

Baca Juga

Darma juga memberi saran pada masyarakat agar menggunakan pelindung standar seperti payung, topi, dan juga pakaian lengan panjang saat keluar rumah. Sebisa mungkin, hindari bepergian di siang hari saat matahari sedang terik.

Selain itu, jumlah atau kuantitas tabir surya yang digunakan pada wajah harus diperhatikan. Saat menggunakan tabir surya, pastikan  cukup tebal dan ideal sesuai dengan klaim SPF (Sun Protection Factor) atau faktor pelindung matahari yang tertera pada produk.

"Penggunaan tabir surya itu bisa disesuaikan dengan jenis mukanya, kalau untuk kondisi panas matahari ekstrem seperti ini, sebaiknya disarankan menggunakan SPF 30 ke atas," kata Darma yang juga dosen Fakultas Kedokteran Universitas Udayanasaat dihubungi di Jakarta, Kamis (27/4/2023).

Menurut Darma, tiap tabir surya memiliki tingkat efektivitas yang berbeda-beda, tergantung tingkat SPF-nya. Ia menjelaskan SPF 15 memiliki efektivitas 93 persen, SPF 30 dengan efektivitas 95-96 persen, dan SPF 50 efektivitasnya sekitar 97-98 persen.

"Kalau untuk cuaca panas ekstrem seperti ini, semakin tinggi semakin bagus," tutur Darma.

Di sisi lain, Darma juga menjelaskan bahwa bahan pembawa yang ada di dalam sunscreen akan mempengaruhi jenis kulit pemakainya. Untuk kulit berminyak dan berjerawat, usahakan jangan SPF tinggi, cukup 15 maksimal 30.

"Setidaknya pakai yang berbentuk yang gel," ujar Darma.

Pada sunscreen, biasanya juga terdapat keterangan PA alias Protection Guide of UVA. Berbeda dengan SPF yang melindungi kulit dari paparan sinar UVB, yakni penyebab timbulnya kemerahan pada kulit, PA melindungi kulit khusus dari sinar UVA, yang jika terpapar dalam jangka panjang dapat menyebabkan kanker kulit dan tanda penuaan.

"PA ini juga ada jenis-jenisnya, Kalau +1 artinya perlindungannya ringan, ++2 moderat, +++3 semakin baik. Sunscreen dengan PA+++ ini bisa dipertimbangkan dan penting untuk melindungi, utamanya bagi yang mukanya berjerawat," kata Darma.

Perlindungan dari dalam

Sunscreen memang bisa melindungi kulit dari efek jangka pendek dari paparan sinar matahari, seperti kemerahan dan gosong. Di samping itu, efek jangka panjang yang dapat ditimbulkan dari paparan sinar matahari yang ekstrem juga perlu dicegah, yakni dengan mengonsumsi vitamin E.

"Jangka panjangnya itu bisa penuaan dini dan kanker kulit, yang termasuk efek sinar matahari sebagai radikal bebas, sehingga dapat merusak sel-sel dalam tubuh karena tidak bisa regenerasi dengan baik, jadi kolagen dalam kulit bisa rusak, sehingga jadi keriput dan tipis," ujar Darma.

Tips hadapi cuaca panas tak biasa. - (Republika)



Untuk itu, Darma menyarankan perlindungan dari dalam tubuh yang bisa membantu menangkal radikal bebas, yakni dengan antioksidan yang terdapat pada buah-buahan dan makanan sehat yang mengandung vitamin E. Kandungan antioksidan itu terdapat pada buah-buahan misalnya tomat, sementara vitamin E ada pada makanan sehat atau bisa juga konsumsi vitamin E oral yang antioksidannya tinggi.

Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan dinamika atmosfer yang tidak biasa menjadi salah satu penyebab Indonesia mengalami suhu panas dalam beberapa hari terakhir.

 
Berita Terpopuler