3 Produk Skincare yang tidak Layak Dibeli Menurut Dokter Kulit

Tak perlu buang-buang uang, skincare tertentu ternyata tidak dibutuhkan.

Prayogi/Republika
Perempuan memandangi produk skincare-nya. Tidak semua skincare benar-benar bermanfaat seperti yang dipromosikan.
Rep: Gumanti Awaliyah Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penggunaan skincare menjadi salah satu rutinitas penting bagi banyak orang. Namun, seiring perkembangan industri skincare yang semakin pesat, banyak juga yang selalu tergiur untuk mencoba produk baru karena fear of missing out (FOMO) alias takut ketinggalan.

Baca Juga

Pada akhirnya, itu hanya akan menghambur-hamburkan uang karena kita tidak tahu apakah produknya cocok atau malah jadi bumerang. Seorang konsultan dokter kulit dari London, Inggris, dr Mia Jing Gao, mengungkap jenis-jenis produk perawatan kulit yang tidak perlu dibeli, sehingga Anda tidak perlu mengambil risiko.

Berikut penjelasannya, seperti dilansir Insider, Jumat (21/4/2023).

 

1. Suplemen kolagen

 

Suplemen kolagen dapat dijual dengan harga mulai dari 20-100 dolar  AS (sekitar Rp 300 ribu-Rp1,5 juta). Oara produsen mengeklaim bahwa suplemen ini dapat membantu kesehatan rambut, kulit, dan kuku, serta memberikan dukungan pada sendi dan tulang, serta efek antipenuaan.

Menurut Gao, suplemen kolagen tidak bekerja sebaik yang diklaim oleh beberapa merek. Menurut situs web The Nutrition Source dari Harvard, AS, penelitian tentang efek suplemen kolagen pada manusia masih kurang.

Beberapa uji coba menemukan bahwa kolagen meningkatkan mobilitas sendi, tetapi tidak lebih dari itu. Penelitian tentang suplemen kolagen disebut sering kali didanai oleh industri terkait sehingga tidak dapat sepenuhnya dipercaya.

 

Gao mengatakan bahwa obat antipenuaan terbaik adalah SPF. Ia mengatakan bahwa mengoleskan krim SPF 50+ adalah cara terbaik untuk melindungi kolagen. Tidak ada yang lain yang memiliki efek yang sama.

 

2. Masker wajah LED

Madonna dan Kourtney Kardashian adalah beberapa selebritas yang memuji terapi masker wajah LED. Bahkan, Kardashian menyebutnya sebagai obsesi kulit pada tahun 2020.

Harga perawatan ini bisa mencapai ratusan dolar. Produsen mengeklaim bahwa masker ini dapat melakukan segalanya, mulai dari meningkatkan kolagen dan membersihkan jerawat hingga mengurangi kemerahan.

 

 

 

 

Namun, Gao mengatakan bahwa perawatan ini tidak sebanding dengan harganya dan tidak banyak bukti yang mendukung klaim-klaim ini. Penelitian yang ada sering kali hanya didasarkan pada sekelompok kecil orang.

 

"Jika produk antipenuaan yang memerangi noda adalah yang Anda cari, retinoid adalah nilai yang jauh lebih baik," kata Gao.

Retinoid memang bervariasi dalam harga. Produknya ditawarkan hingga ratusan dolar, tetapi ada juga yang lebih murah.

"Produk ini juga membuat kulit lebih kencang dan halus," kata Gao.

 

3. Toner

 

Produk lain yang bisa dilewatkan dari rutinitas pembersihan adalah toner. Menurut Gao, kebanyakan toner mengandung alkohol dan justru mengiritasi kulit.

Rutinitas perawatan kulit yang murah dan mudah bisa sesederhana membersihkan dan melembapkan wajah di malam hari. Lalu, bersihkan serta gunakan produk SPF keesokan paginya.

 

"Hanya itu yang Anda butuhkan," kata Gao seraya menyebutbahwa pembersih muka juga tidak harus mahal.

 

 
Berita Terpopuler