Isi Libur Lebaran dengan Wisata Sejarah Taman Sari Yogyakarta
Mengenal wisata sejarah Taman Sari Yogyakarta yang bisa dilakukan untuk mengisi libur lebaran
Dalam waktu dekat ini, umat muslim di seluruh dunia akan merayakan Hari Raya Idul Fitri 1444 H, tak terkecuali di Indonesia. Pemerintah Indonesia telah menetapkan libur dan cuti bersama Hari Raya Idul Fitri dalam Keputusan Presiden No. 8 Tahun 2023 dimulai pada 19-25 April 2023. Libur tersebut banyak dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia untuk berlibur dan bersantai dengan mengunjungi tempat wisata. Salah satunya adalah Taman Sari yang merupakan sebuah tempat wisata di Kota Yogyakarta.
Sebelum ke Taman Sari, yuk kenali dulu sejarahnya!
Taman Sari adalah kompleks bangunan yang terletak di pusat kota Yogyakarta, Indonesia. Bangunan ini dibangun pada masa pemerintahan Sultan Hamengkubuwono I pada awal abad ke-18. Awalnya, Taman Sari berfungsi sebagai tempat rekreasi dan istirahat bagi keluarga kerajaan dan para pejabat kesultanan.
Kompleks Taman Sari memiliki luas sekitar 10 hektar dan terdiri dari berbagai bangunan dan fasilitas, seperti kolam renang, taman, paviliun, dan gedung-gedung istana. Konon, pada masa kejayaannya, kompleks ini juga memiliki kamar-kamar rahasia dan terowongan bawah tanah yang menghubungkan Taman Sari dengan Keraton Yogyakarta.
Pada masa penjajahan Belanda, Taman Sari sempat mengalami kerusakan dan penghancuran. Pada tahun 1865, Taman Sari dihancurkan dan dijarah oleh pasukan Belanda dalam perang Jawa. Beberapa bangunan dan struktur Taman Sari berhasil diselamatkan, tetapi banyak yang hancur dan tidak bisa dipulihkan.
Setelah Indonesia merdeka, Taman Sari mulai direstorasi pada tahun 1960-an dengan dukungan dari UNESCO. Proses restorasi tersebut bertujuan untuk mengembalikan kejayaan dan keindahan Taman Sari seperti pada masa kejayaannya dahulu.
Saat ini, Taman Sari telah menjadi salah satu tempat wisata yang populer di Yogyakarta. Wisatawan dapat mengunjungi kolam renang bekas Istana dan melihat pemandangan air mancur di Sumur Gumuling, yang dulunya berfungsi sebagai gudang senjata dan tempat pengawetan makanan. Selain itu, wisatawan juga dapat menjelajahi ruang bawah tanah di bawah kompleks Taman Sari dan melihat sisa-sisa bangunan yang masih tersisa.