Dua Pasien Arcturus di Jakarta Sudah Sembuh, Salah Satunya Kena Covid-19 Setelah ke India

Kedua pasien arcuturs telah mendapatkan tiga dosis vaksin Covid-19.

Tangkapan Layar Youtube Kemenkes
Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril mengungkap dua pasien Covid-19 akibat infeksi arcturus telah sembuh.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril mengungkapkan dua pasien Covid-19 yang terinfeksi subvarian omicron XBB.1.16 alias arcturus di Jakarta sudah dinyatakan sembuh. Arcturus yang tengah mendominasi kasus Covid-19 di India sebelumnya telah ditemukan di 22 negara.

"Pasien sudah dinyatakan sembuh," kata Syahril yang dikonfirmasi di Jakarta, Kamis (13/4/2023) malam.

Pasien pertama yang berinisial TSH (56) terindentifikasi positif arcturus berdasarkan pengambilan sampel pada 24 Maret 2023 di Laboratorium GSI Jakarta. TSH diketahui sebagai Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) dari India.

Baca Juga

 

Varian arcturus - (Dok Republika)

 

TSH melakukan perjalanan pada Maret 2023. TSH telah menerima suntikan vaksin Covid-19 sebanyak tiga dosis, masing-masing Sinovac, Sinovac, dan AstraZeneca.

"Gejala yang dialami TSH berupa batuk, pilek, nyeri otot, dengan komorbid hipertensi. Yang bersangkutan sembuh setelah isolasi mandiri," katanya.

Kemenkes telah melakukan pelacakan kasus terhadap tiga orang yang mengalami kontak erat, yakni seorang istri dan dua anak. Hasil penyelidikan epidemiologi menunjukka istri TSH negatif meski mengalami gejala batuk dan pilek.

"Sedangkan kedua anaknya tanpa gejala dan negatif," ujar Syahril.

Syahril yang juga menjabat sebagai Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso (RSPISS) mengatakan, pasien kedua berinisial NFA (30). NFA merupakan seorang perempuan di Jakarta.

"NFA nonpelaku perjalanan luar negeri. Terkonfirmasi Arcturus berdasarkan pengambilan sampel pada 29 Maret 2023 di Laboratorium RSPISS DKI Jakarta," katanya.

NFA telah menerima tiga dosis suntikan vaksin Covid-19 jenis AstraZeneca, Sinovac, dan AstraZeneca. Syahril mengatakan, pasien tersebut mengalami gejala batuk, pilek, mual, muntah, pneumonia, hingga sulit makan. NFA tidak memiliki komorbid.

"Yang bersangkutan sempat dirawat selama enam hari di rumah sakit dan sekarang sudah sembuh," ujarnya.

 
Berita Terpopuler