Ruam di Kulit Bayi Belum Tentu Memar Biasa, Bisa Jadi Tanda Penyakit Mematikan

Ibu di Australia membagian foto ruam pada bayinya yang jadi tanda penyakit mematikan.

Dok Tiny Hearts Australia
Ruam biasanya akan pudar ketika ditekan. Pada kasus meningitis, ruam tidak berubah warna ketika ditekan.
Rep: Umi Nur Fadhilah Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang ibu di Australia membagikan foto bercak tidak biasa pada bayinya yang akhirnya menjadi tanda peringatan dini untuk penyakit mematikan. Ruam dapat dengan mudah disalahartikan sebagai memar.

Ruam yang terdapat di tubuh bayi ibu tersebut tidak menjadi putih saat ditekan. Setelah sang ibu membawa bayinya ke rumah sakit, dokter memberitahunya bahwa ruam tersebut merupakan tanda awal penyakit bakteri meningitis, yang dapat menyebabkan kematian jika tidak segera ditangani secara serius.

Kelompok pengasuhan anak Australia Tiny Hearts Education membagikan kisah ibu itu di Instagram untuk memperingatkan orang tua lain tentang tanda peringatan awal yang perlu ditanggapi dengan serius tersebut. Kini, kelompok paramedis mendesak orang tua untuk mencari tanda tersebut pada tubuh anak-anak mereka.

Cara mengeceknya ialah dengan menekan dan menggulingkan gelas bening di atas kulit yang ruam. Biasanya, ruam akan memutih jika ditekan.

Baca Juga

"Jika ruam tidak memucat itu berarti ada pendarahan di bawah kulit dan ada tes yang harus dilakukan untuk menyingkirkan penyebab serius," kata kelompok paramedis, dilansir The Sun, Selasa (11/4/2023).

Hal yang membuat bakteri meningococcal begitu berbahaya adalah kenyataan bahwa darah "keluar" di bawah kulit tanpa disadari. Untuk mendemonstrasikan hal ini, para ahli terlihat mendorong sepotong kecil gel padat persegi panjang dengan jarum tinta.

Gel mewakili jaringan tubuh dan tinta yang mewakili darah yang terperangkap. Meningitis adalah radang selaput yang mengelilingi dan melindungi otak dan sumsum tulang belakang, biasanya disebabkan oleh bakteri atau virus.

Meningokokus, bakteri penyebab meningitis, juga dapat menyebabkan septikemia, yakni keracunan darah. Sekitar 3.200 orang per tahun terkena meningitis bakteri.

Satu dari 10 meninggal, dan banyak lagi yang selamat telah hidup dengan cacat. Bentuk meningitis virus kurang umum dan jarang mengancam jiwa, tetapi dapat memiliki efek seumur hidup.

Infeksi memuncak selama musim dingin di negara empat musim ketika bakteri menyebar lebih mudah di ruang terbatas. Lebih dari sepertiga orang tua tidak mengetahui gejala awal dari penyakit mematikan tersebut.

Penelitian telah menemukan 38 persen ibu dan ayah salah mengira ruam adalah tanda pertama infeksi meningokokus. Padahal, sebenarnya bintik-bintik itu hanya muncul saat anak sudah sangat sakit.

 
Berita Terpopuler