Cerita Para Penglaju Berpacu dengan Waktu, Dua Rakaat Shubuh Ditunaikan di Gerbong Kereta

Menjadi pemandangan lazim di Stasiun Bogor, penumpang sholat Subuh di dalam kereta.

Republika/Shabrina Zakaria
Sejumlah penumpang kereta rel listrik (KRL) jurusan Bogor-Jakarta Kota melaksanakan sholat subuh di dalam gerbong KRL, Jumat (24/3/2023).
Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Shabrina Zakaria

Baca Juga

Waktu menunjukkan pukul 04.42 WIB. Suara azan Subuh berkumandang mewarnai gelapnya langit di Stasiun Bogor. Tiga kereta rel listrik (KRL) jurusan Bogor-Jakarta Kota berjajar di Jalur 2, 3, dan 7. Ketiganya akan berangkat tak lama setelah azan Subuh memanggil.

Tak ayal, ratusan penumpang KRL pun berjalan cepat dari pintu masuk menuju masing-masing kereta. Satu per satu penumpang masuk menuju kereta di Jalur 2, 3 dan 7.

Di sisi kiri stasiun, tak jauh dari Jalur 7, puluhan orang baik perempuan dan laki-laki mengantre di depan musola. Ada yang mengantre untuk wudhu, ada yang mengantre untuk sholat di dalam mushala berwarna putih gading itu.

Melihat kondisi mushala yang tampak penuh, seorang pria berjaket abu-abu muda langsung melangkah balik kanan. Sambil menggendong ranselnya, ia buru-buru berjalan menuju kereta 4065 di Jalur 2.

Setibanya di dalam gerbong yang masih sepi, ia langsung duduk dan meletakkan tasnya di antara kedua kakinya. Sambil memejamkan matanya sesaat, pria itu kemudian mengangkat kedua tangannya ke samping telinga untuk takbiratul ihram, memulai sholat Subuh di dalam rangkaian kereta.

Sejumlah penumpang pun berlalu-lalang di depannya, mencari posisinya masing-masing. Tak jauh dari pria berjaket abu-abu, tampak seorang pria berjaket hitam melakukan hal yang sama. Melaksanakan sholat Subuh di dalam kereta.

Tak berapa lama setelah keduanya mengucap salam terakhir, pukul 04.45 WIB pintu kereta tertutup. Sambil menengadahkan doa usai melaksanakan kewajiban dua rakaat-nya, kereta 4065 pun berangkat menuju Jakarta.

Di Jalur 3, kereta 4067 tengah menunggu giliran untuk berangkat. Tempat duduk KRL yang biasanya dipadati oleh penumpang, pada pukul 04.45 WIB masih tampak sepi.

Hal itu dimanfaatkan oleh pria berjaket biru dongker. Sambil menghadap kiblat, pria ini khusyuk melaksanakan ibadah sholat subuh di dalam gerbong kereta. Tanpa rasa takut, ransel bawaannya ia letakkan di tempat duduk di seberangnya.

Setelah sholatnya selesai, segera ia pindah ke tempat tasnya berada. Sambil menunduk dan berdzikir, kereta 4067 pun berpaling ke Jakarta pukul 04.50 WIB.

 

 

 

 

Sejumlah penumpang kereta rel listrik (KRL) jurusan Bogor-Jakarta Kota melaksanakan sholat subuh di dalam gerbong KRL, Jumat (24/3/2023). - (Republika/Shabrina Zakaria)

Hal serupa terlihat di rangkaian kereta 4071. Seorang pria berjaket hijau melaksanakan sholat Subuh di dalam gerbong KRL. Kereta jurusan Bogor-Jakarta Kota ini akan bertolak menuju Jakarta pukul 05.00 WIB.

Sholat Subuh di dalam KRL telah dilakukannya setiap hari. Sebab, menurutnya, mengantre di mushola Stasiun Bogor akan menghabiskan waktu dan membuatnya tertinggal kereta menuju kawasan tempatnya bekerja, di Sawah Besar, Jakarta Pusat.

Apalagi, jika memaksakan diri turun di stasiun setelahnya, pria berusia sekitar 50 tahun ini harus berebut tempat dengan penumpang-penumpang di stasiun lain. Sehingga, sebelum tiba di Stasiun Bogor, ia sudah menjaga wudhunya dari rumah atau sesekali bertayamum.

“Sholat subuh sekarang jamnya makin siang. Kalau dulu masih keburu sholat di stasiun, sekarang nggak. Daripada antre terus telat, nggak kekejar keretanya, saya sholat di kereta saja,” ujarnya singkat ketika berbincang dengan Republika, Jumat (24/3/2023).

Sejumlah penumpang kereta rel listrik (KRL) jurusan Bogor-Jakarta Kota melaksanakan sholat subuh di dalam gerbong KRL, Jumat (24/3/2023). - (Republika/ Shabrina Zakaria)

 

Ramainya mushola di Stasiun Bogor, merupakan pemandangan biasa bagi Amel (27 tahun). Wanita yang bekerja di kawasan Tebet, Jakarta Selatan ini hampir setiap hari melihat ada penumpang sholat di dalam gerbong KRL yang belum berjalan.

Ia mengaku tak merasa terganggu dengan hal tersebut. Mengingat ada dua kewajiban yang harus dilalui oleh para penumpang tersebut, yakni kewajiban melaksanakan sholat Subuh dan kewajiban tiba di kantor tepat waktu.

“Karena sebagian orang harus naik kereta paling pertama biar nggak terlambat. Kalau nunggu kereta berikutnya, jaraknya bisa setengah jam, sampai tempat kerja sudah telat,” tutur wanita berkerudung ini.

Seiring berjalannya waktu, matahari mulai naik sedikit demi sedikit. Di dalam musola masih ada puluhan penumpang yang melaksanakan sholat subuh berjamaah. Sementara penumpang yang telah menunaikan kewajiban sholat subuhnya, langsung berjibaku menuju KRL yang akan mengantar ke tempatnya mencari nafkah.

 

Sholat subuh (ilustrasi) - (republika)

 
Berita Terpopuler