Talaga Sampireun Menteng Hadirkan Suasana Pedesaan di Tengah Kota

Siapkan paling tidak Rp 200 ribu per orang untuk makan di Talaga Sampireun Menteng.

Republika/Desy Susilawati
Restoran Talaga Sampireun buka di kawasan Jalan Kramat Kwitang, Menteng, Jakarta Pusat.
Rep: Desy Susilawati Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Talaga Sampireun kembali memperluas langkah bisnisnya dengan membuka outlet terbarunya di pusat kota Jakarta, yakni di wilayah sekitar Menteng, Jakarta Pusat. Restoran ini menawarkan suasana pedesaan di tengah kota.

Direktur Talaga Sampireun Menteng, Kalvin Lie, menjelaskan ini adalah outlet restoran ke-8 dari Talaga Sampireun yang menawarkan pengalaman kuliner Indonesia dengan perpaduan suasana tradisional dan sentuhan kontemporer yang kekinian. Talaga Sampireun Menteng menjadi outlet pertama dari Talaga Sampireun yang berada di jantung kota Jakarta.

"Kami lebih menjual pengalaman kepada pelanggan, memberikan pengalaman pedesaan di dalam Ibu Kota," ujar Kalvin di sela soft opening restoran tersebut, Selasa (21/3/2023).

Di usianya yang ke 13 tahun sejak tahun 2010, Talaga Sampireun sudah memiliki tujuh outlet, yakni di Kawasan Bintaro, Ancol, Puri, Bogor, Cikarang, D’mall Depok, dan Bekasi. Lokasi lain telaga Sampireun sebelumnya memang berada di pinggiran Jabodetabek dan ini unit pertama di pusat Jakarta.

Baca Juga

Restoran Talaga Sampireun buka di kawasan Jalan Kramat Kwitang, Menteng, Jakarta Pusat. - (Republika/Desy Susilawati)



"Memilih Jakarta Pusat karena masih Ibu Kota, lokasi sangat strategis, dekat dengan Tugu Tani, Taman Menteng, Bundaran HI, dan Monas. Ini salah satu lokasi sentral Jakarta," ujar Kalvin.

"Talaga Sampireun" berasal dari bahasa Sunda yang berarti rumah singgah, tempat yang nyaman dengan keunikan nuansa arsitekturnya yang dibangun dengan ciri khas bangunan saung. Tamu restoran dapat mendengar desir angin dan gemericik air yang menenangkan jiwa.

"Talaga Sampireun bertujuan untuk menawarkan pengalaman bersantap alam terbuka dengan citra baru kehidupan pedesaan Indonesia, namun tetap mempertahankan nilai-nilai tradisionalnya," ungkap Kalvin.

Talaga Sampireun Menteng menyasar hunian dan para pekerja kantoran di sekitaran pusat kota Jakarta. Mereka ingin memberikan sesuatu yang unik di Ibu Kota lengkap dengan danau, saung, pengalaman pedesaan, hutan, dan air terjun.

Talaga Sampireun mengubah kawasan seluas 8.000 meter persegi menjadi banyak bangunan terpisah seperti dua lantai ruang makan utama, ruang rapat eksklusif, saung, rumah pohon, kafe, dapur, dan lanskap yang terdiri dari tanaman hijau, danau buatan, dan taman bermain. Danau yang menjadi ciri khas dari outlet Talaga Sampireun juga dibangun untuk mendinginkan kondisi panas dan gersang pusat kota.

Danau buatannya dikelilingi 16 ruang makan terapung yang disebut saung. Danau menjadi daya tarik utamanya.

"Intinya ada short escape bagi para pelanggan dan pekerja yang mencari tempat makan yang menenangkan jiwa dari kemacetan dan kesibukan. Ingin menyiapkan tempat mereka untuk enjoy, relaks, dan break dari pekerjaan," jelasnya.

Kalvin menyebut Talaga Sampireun hadir di Kawasan Menteng untuk membawa pengalaman makan khas dengan suasana dan desain interior nuansa alam pedesaan namun dipadukan dengan gaya urban kosmopolitan Jakarta.

"Kami berharap agar bisa memberikan warna tersendiri bagi lanskap kuliner Kota Jakarta,” ujar Kalvin.

Semua bangunan di Talaga Sampireun Menteng dirancang untuk memungkinkan ventilasi silang yang membuat sirkulasi udara mengalir dengan alami. Bentangan atap yang luas, terinspirasi dari bentuk daun pohon pisang, menaungi ruangan dari panas dan hujan lebat tropis.

Sementara itu, paduan nuansa kayu, banyak digunakan sebagai struktur, lantai, dan dinding saung yang merupakan hasil karya desain dari arsitektur bangunan terkemuka karya Piter Gan. Kedepannya, Talaga Sampireun akan menjadi pilihan bagi yang mencari aneka hidangan daerah dengan paduan suasana pedesaan yang alami.

"Secara keseluruhan, kami di Talaga Sampireun akan mencoba memberikan lebih dari sekedar pendekatan berkelanjutan tetapi juga nilai budaya," kata Kalvin.

Talaga Sampireun Menteng buka setiap hari mulai pukul 10.00 hingga 22.00 WIB dan dapat mengakomodir hingga 650 orang. Untuk bisa makan di restoran ini, Anda harus menyiapkan uang paling tidak Rp 200 ribu per orang.

Rencananya, ke depan akan ada playground dan taman kecil seperti restoran mereka lainnya. Restoran ini juga menyediakan mushola yang cukup luas untuk pelanggan.

Area sholat dan wudhu juga dibedakan untuk laki-laki dan perempuan. Jadi Anda bisa berbuka puasa dan beribadah di sana dengan nyaman.

Saat ini, restoran memang masih dalam tahap persiapan, namun sudah mencapai 80 persen. Mulai besok, Rabu (22/3/202), akan dilakukan pembukaan restoran untuk umum.

 
Berita Terpopuler