Spider Veins Mulai Terlihat di Kulit? Waspada Kena Perlemakan Hati

Spider veins memiliki tiga ciri yang khas.

pxhere
Sarang laba-laba (Ilustrasi). Kemunculan spider veins dapat menjadi pertanda gangguan pada fungsi hati.
Rep: Adysha Citra Ramadani Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penumpukan lemak yang berlebih di area hati bisa menyebabkan gangguan pada fungsi hati. Kondisi ini bisa ditandai dengan kemunculan pembuluh darah yang terlihat seperti sarang laba-laba.

Penumpukan lemak yang berlebih pada organ hati dikenal sebagai penyakit perlemakan hati. Salah satu jenis penyakit perlemakan ha yang umum adalah penyakit perlemakan hati nonalkoholik (PPHNA).

PPHNA bisa berkembang menjadi sirosis, yaitu sebuah kondisi ketika sel-sel hati yang normal tergantikan oleh jaringan parut. Ketika hal ini terjadi, hati akan kesulitan untuk menjalankan fungsi-fungsi pentingnya. Dalam beberapa kasus, kerusakan yang hebat bisa terjadi sehingga pasien memerlukan transplantasi hati.

Kerusakan hati ini bisa terjadi bertahun-tahun sebelum gejala muncul. Oleh karena itu, cukup sulit untuk bisa menemukan PPHNA lebih awal. Terkadang, PPHNA justru ditemukan secara tak sengaja ketika pasien melakukan pemeriksaan darah untuk keperluan lain.

Menurut MedlinePlus, salah satu tanda umum bila terjadi penumpukan lemak berlebih di hati adalah angioma atau spider veins. Spider veins merupakan sebuah kondisi di mana pembuluh darah di dekat permukaan kulit terlihat seperti sarang laba-laba.

Tampilan spider veins ini sebenarnya menunjukkan bahwa aliran darah mulai melambat secara signifikan. Spider veins bisa muncul di berbagai area tubuh, seperti wajah, leher, bagian atas batang tubuh, lengan, dan jari.

Mount Sinai mengungkapkan bahwa spider veins memiliki tiga ciri yang khas. Berikut ini adalah ketiga ciri tersebut:

1. Bisa memiliki titik merah di bagian tengah
2. Tampak memiliki perpanjangan pembuluh berwarna merah yang menjulur dari bagian tengah
3. Menghilang bila permukaan kulit ditekan, lalu muncul kembali setelah tekanan diangkat.

Baca Juga

Selain berkaitan dengan PPHNA, laporan dalam National Library of Medicine pada 2020 mengungkapkan bahwa spider veins bisa berkaitan dengan beberapa masalah kesehatan lain. Sebagian di antaranya adalah sirosis, rheumatoid arthritis, dan thyrotoxicosis.

"Prevalensi spider angiomas (spider veins) paling tinggi ditemukan pada pasien sirosis, hepatitis alkoholik, dan sindrom hepato-pulmonary," jelas laporan tersebut, seperti dikutip dari laman Express, Kamis (16/3/2023).

Berdasarkan laporan, sebanyak 33 persen dari spider veins ditemukan pada pasien sirosis. Prevalensi yang tinggi ini mungkin berkaitan dengan ketidakmampuan hati dalam memetabolisme estrogen yang beredar akibat sirosis.

PPHNA dan Gaya Hidup
Salah satu faktor yang sangat memengaruhi risiko PPHNA adalah gaya hidup. Di Inggris, tingginya prevalensi obesitas dan kegemukan juga diikuti dengan cukup banyaknya kasus PPHNA.

Diperkirakan ada satu dari tiga orang obesitas di Inggris yang memiliki PPHNA tahap awal. Selain itu, lima persen dari para orang dewasa ini memiliki NASH, yaitu PPHNA stadium lanjut yang ditandai dengan mulai terbentuknya jaringan parut pada hati.

"Menurunkan 10 persen kelebihan berat badan dapat memperbaiki fungsi hati pada orang dengan PPHNA," ungkap British Liver Trust.

Beberapa gejala dari penyakit perlemakan hati adalah sakit kuning atau perubahan warna kulit dan putih mata menjadi kekuningan. Pembengkakan di area perut juga bisa terjadi pada kasus penyakit perlemakan hati stadium lanjut.

 
Berita Terpopuler