Polda Pastikan Pembunuh Dua Perempuan di Kota Bekasi Tewas Bunuh Diri

Permana membunuh dua korban di rumah dengan dicor terkiat utang penjualan besi.

Antara/Irsan Mulyadi
Aparat memasang garis polisi di lokasi pembunuhan (ilustrasi)
Rep: Ali Mansur Red: Erik Purnama Putra

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembunuh dua perempuan wilayah Bekasi Utara, Kota Bekasi, Jawa Barat, beberapa waktu lalu, dipastikan tewas bunuh diri. Pelaku bernama Permana (50 tahun) nekat menyayat urat nadinya usai perbuatannya diketahui warga.

"Pelakunya P meninggal dunia karena melakukan bunuh diri setelah diketahui perbuatannya," ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Trunoyudo Wisnu Andiko kepada awak media di Jakarta, Jumat (10/3).

Menurut Trunoyudo, dari hasil pemeriksaan sementara tidak ada orang lain selain Permana di lokasi dua korban bernama Yusi (48 tahun) dan Heni (47), yang ditemukan tewas dalam keadaan ditimbun atau dicor di dalam rumah. Pada saat itu, kepolisian yang membantu mencari keberadaan korban memergoki terduga pelaku sedang berupaya menghabisi nyawanya sendiri.

"Dalam proses pemeriksaan sementara ya, karena kan pelakunya P dalam hal ini kan juga meninggal dunia ya. Karena melakukan bunuh diri setelah diketahui perbuatannya," jelas Trunoyudo.

Selain itu, penyidik juga berupaya mengungkap motif pembunuhan terhadap dua perempuan tersebut. Menurut Trunoyudo, motif kasus pembunuhan keji tersebut diduga terkait dengan utang-piutang. Masalah utang membuat Permana membunuh kedua korban juga dikuatkan dengan keterangan suami almarhum Yusi.

"Menurut dari pada keterangan suaminya adanya masalah utang-piutang. Terkait dengan bisnis masalah ekonomi, masalah jual beli besi," kata Trunoyudo.

Namun demikian, menurut Trunoyudo, penyidik masih terus mendalami kepastian motif pembunuhan tersebut. Karena itu, pihaknya belum dapat membeberkan secara gamblang mengenai utang yang dimaksud. Diketahui, pelaku berinisial P memang memiliki bisnis jual beli besi. "Tapi ini dalam proses pemeriksaan sementara," kata Trunoyudo.

 
Berita Terpopuler